Latar belakang: Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kota Surabaya mempunyai prevalensi stunting terendah di Jawa Timur karena berbagai program pada penanganannya melibatkan berbagai pihak termasuk kader kesehatan. Peningkatan kapasitas kader sangat diperlukan mengingat peran kader kesehatan dalam pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan menguatkan pengetahuan ASI Eksklusif pada kader Kecamatan Sukomanunggal (Kader Surabaya Sehat) untuk pencegahan stunting melalui Program Emotional-Demonstration. Metode: Metode pelaksanaan kegiatan adalah melalui edukasi dengan penyuluhan, pemberian brosur, dan materi. Pretest dan posttest diberikan untuk melihat ada atau tidaknya penguatan pengetahuan atas materi yang diberikan. Pertanyaan yang diberikan berjumlah 10 buah. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan diantara hasil keduanya. Hasil: Responden kader yang berperan serta berjumlah 195 orang. Perbandingan hasil pretest dan postest yang menunjukkan penguatan pengetahuan berturut-turut adalah peningkatan nilai rata-rata 46,26 dan 87,13. Selain itu juga ditunjukkan pada nilai dengan frekuensi (persentase) terbanyak adalah nilai 40 (50 orang dan 25,6%) pada pretest dan nilai 100 (83 orang dan 42,6%) pada posttest. Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara nilai pretest dan posttest (nilai p = 0,002 < 0,05). Kesimpulan: Adanya penguatan pengetahuan ASI Eksklusif pada kader Kecamatan Sukomanunggal melalui Program Emotional-Demonstration diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kader untuk menunjang program pencegahan stunting Kota Surabaya, yaitu “zero growth stunting” .