Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Nursing Dysphagia Screening Tool (NDST) Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Perawat Dalam Pendokumentasian Hasil Skrining Disfagia Pasien Stroke Cinthia Kartikaningtias; Luluk Nur Aini; Esther Palupi
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v2i1.403

Abstract

Upaya pencegahan komplikasi disfagia harus menggunakan metode skrining yang cepat dan tepat. NDST dapat mengidentifikasi disfagia pada pasien stroke hanya dengan 8 indikator. Hal ini memudahkan perawat dalam melaksanakan dan mendokumentasikannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh NDST terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku perawat dalam pendokumentasian hasil skrining disfagia pada pasien stroke di Tk.II dr. Soepraoen Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen design dengan pendekatan nonequivalent control group design. Tempat penelitian di Tk.II dr. Soepraoen Malang. Sampel 120 perawat dipilih untuk total sampling 60 kontrol dan perawatan masing-masing. Analisis data dengan uji t dependen dan uji MANOVA. Hasil uji-t tergantung pada rata-rata perbedaan pengetahuan sebesar -19,999 dengan t-hitung sebesar -8,373 dan signifikansi 0,000 < 0,05. Rerata perbedaan sikap adalah -5,967, t hitung -4,624 dan signifikansi 0,000. Nilai mean behavior difference sebesar -52,917 dengan t hitung -17,957 dan signifikansi 0,000. Uji pengaruh parsial variabel perilaku MANOVA dengan nilai F hitung (223,8) > F tabel (3,921) dan nilai signifikansi (0,003) < (0,05). Kesimpulannya, edukasi NDST memiliki pengaruh parsial paling tinggi terhadap perilaku perawat dalam pendokumentasian hasil skrining disfagia pada pasien stroke di rumah sakit dibandingkan dengan nilai pengetahuan dan sikap. Saran Saran bagi rumah sakit adalah mengadakan seminar, workshop dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku perawat dalam pendokumentasian hasil skrining disfagia pasien stroke menggunakan instrumen NDST sebagai upaya optimalisasi pencegahan perburukan klinis komplikasi stroke.
Relasi Ibu-Anak Dengan Persepsi Ibu Tentang Tingkat Kecemasan Pada Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut Yang Menjalani Kemoterapi Luluk Nur Aini; Cinthia Kartikaningtias; Emi Yustifa
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) menyumbang 74,5% insiden leukemia pada anak. Ibu yang memiliki anak dengan LLA dapat mengalami masalah psikologis pergeseran menurunnya nilai-nilai pola asuh ibu terhadap anaknya. Tujuan Penelitian mengetahui hubungan relasi ibu-anak dengan persepsi ibu tentang tingkat kecemasan pada anak penderita LLA yang menjalani kemoterapi di IRNA IV Ruang Tondano RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Desain penelitian Cross Sectional, populasinya semua ibu yang memiliki anak LLA usia 5-17 tahun menjalani kemoterapi di IRNA IV RSUD dr. Saiful Anwar Malang berjumlah 60, sampelnya 52. Analisis data univariat menggunakan prosentase dan bivariat menggunakan uji Chi Kuadrat. Hasil penelitian nilai Pvalue = 0,010<0,05 artinya ada hubungan antara relasi ibu anak dengan persepsi ibu tentang tingkat kecemasan pada anak penderita LLA yang menjalani kemoterapi di IRNA IV RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Sedangkan relasi ibu anak dengan kategori baik terdapat 28 responden dengan persepsi ibu tentang kecemasan juga baik. Kesimpulan ada hubungan antara relasi ibu-anak dengan persepsi ibu tentang tingkat kecemasan pada anak penderita LLA yang menjalani kemoterapi di IRNA IV RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
Hubungan Senam Yoga Terhadap Skala Nyeri Dismenore Primer Pada Karyawan Putri RS Prima Husada Sukorejo Pasuruan Lailatul Izmalia; Lembah Andriani; Cinthia Kartikaningtias
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 14 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanita yang mendekati masa menstruasinya akan mengalami gejala tidak nyaman yang berlangsung dalam waktu yang singkat antara beberapa jam hingga beberapa hari sebelum datangnya menstruasi. Dismenore (nyeri haid) hebat menyebabkan seorang perempuan tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Latihan yoga tertentu dapat mengubah cara menerima nyeri menjadi tahap yang lebih tenang. Studi pendahuluan di RS Prima Husada Sukorejo kepada tiga karyawan putri mengalami dismenore dengan tingkat nyeri yang berbeda. Karyawan putri 1, 2, dan 3 masing-masing memiliki skala nyeri dismenore 4, 5 dan 3. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan senam yoga terhadap skala nyeri saat dismenore primer. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental desain one group pretest – posstest design dengan populasi karyawan putri RS Prima Husada Sukorejo tahun 2023. Sampel terdiri dari 110 karyawan Pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria eksklusi dan inklusi menggunakan teknik simple random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah Lembar SOP (Standar Operasional Prosedur Senam Yoga) dan Skala Nyeri Numeric Ranting Scale (NRS). Analisis data menggunakan bivariat (Wilcoxon test) dengan taraf signifikansi α < 0,05. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya perubahan tingkat nyeri setelah dilakukan senam yoga (nilai p <,001). Terdapat 102 karayawan yang mengalami penurunan nyeri setelah dilakukan senam yoga, sedangkan 8 orang mengalami nyeri yang sama saat sebelum dan setelah yoga. Kesimpulan yang didapat setelah dilakukan penelitian adalah senam yoga dapat mempengaruhi tingkat nyeri pada menstruasi pada karyawan RS Prima Husada Sukorejo
Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang Luluk Nur Aini; Cinthia Kartikaningtias
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 6 No. 6 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol6iss6pp1582-1591

Abstract

Hypnotherapy is a proven and very effective method for treating mental illnesses including anxiety disorders. Cancer patients undergoing chemotherapy often experience effects such as anxiety. Cancer is a serious disease that impacts a patient's physical and emotional well-being. The aim of this study was to determine the effect of hypnotherapy on reducing anxiety levels in patients undergoing chemotherapy. The design in this research is a quasi experiment with one group pretest and posttest design. The sample consisted of 29 cancer patients undergoing chemotherapy at Panti Nirmala Hospital. The anxiety instrument used is the State-Trait Anxiety Inventory (STAI). The results of the study showed that most of the anxiety levels of patients undergoing chemotherapy at Panti Nirmala Hospital before receiving hypnotherapy were severely anxious, 22 (75.9%) and after hypnotherapy, the majority were mildly anxious, 17 (58.6%). Meanwhile, the Sig value. The Wilcoxon test is (0.000) <0.05 or /Z count/ > Z t table, namely (4.704>1.96) so it can be concluded that there is an effect of hypnotherapy on the anxiety of cancer patients undergoing chemotherapy at Panti Nirmala Hospital with different values ​​before and after hypnotherapy was -4.704. The conclusion is that there is an effect of hypnotherapy on the anxiety of cancer patients undergoing chemotherapy at Panti Nirmala Hospital. Hypnotherapy can be an alternative effort to increase the development of nursing knowledge in an effort to reduce anxiety in patients undergoing chemotherapy.
Perbedaan Penurunan Skala Nyeri Dismenore Sebelum Dan Sesudah diberikan Terapi Musik Klasik di Rumah Sakit Prima Husada Sukorejo. Lembah Andriani; Cinthia Kartikaningtias; Irawati
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 6 No. 6 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol6iss6pp1592-1597

Abstract

Adolescence is a period of rapid growth marked by changes in physical, psychological and reproductive development. The period of reproductive development is called puberty, puberty is marked by the start of menstruation. The incidence of menstrual pain in Indonesia is 107,673 people, consisting of 59,671 people experiencing primary menstrual pain and 9,496 people experiencing secondary menstrual pain. Pharmacological treatment of menstrual pain is treated with non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). However, non-steroidal anti-inflammatory drugs NSAIDs can only reduce pain complaints in 20 – 25% of cases. It turns out that these drugs cause a lot of harm because they cause stomach irritation, intestinal colic, diarrhea, leukopenia and bronchial asthma attacks. Non-medical therapies such as acupuncture and music therapy have been used to treat menstrual pain and have been recommended as non-pharmacological interventions. The aim of this research is to determine the relationship between classical music therapy and reducing the level of dysmenorrhea pain scale at Prima Husada Sukorejo Hospital. The research design used was "Quasi Experimental One Groups Pretest - Posttest Design", for 115 respondents. Data collection was carried out using a pain intensity questionnaire sheet with the Numeric Rating Scale (NRS). The collected data was analyzed using the Paired Sample T-Test analysis technique assisted by SPSS v.21 for Windows. The results stated that there was a significant relationship between Mozart classical music therapy (p-value = 0.000) and the intensity of dysmenorrhea pain at Prima Husada Sukorejo Hospital. Relevant health agencies are advised to also use alternative (non-pharmacological) Mozart classical music therapy as a therapy to reduce the pain intensity scale in women with dysmenorrhea, because the results of this study show convincing significance.