Gita Surya Shabrina
Universitas Negeri Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah bagi Guru Sekolah Dasar di Banjarnegara Langlang Handayani; Slamet Haryono; Pratiwi Dwijananti; Bambang Subali; Ellianawati; Natalia Erna Setyaningsih; Gita Surya Shabrina; Gesang Surya Kusuma; Maulana Resha Vivadi
Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Komputer dan Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This community empowerment aims at improving skills of and intensifying scientific writing and publication for teachers under the auspices of the Ki Hajar Dewantara KKG, Purwanegara, Banjarnegara. Difficulty of publication triggered by a lack of motivation, was given a solution in the form of encouraging teachers to restart their scientific writing activities. The enthusiasm given was accompanied by the provision of motivation about the importance of writing skills for a teacher and its benefits for various parties. Furthermore, the problem of difficulties for teachers to publish due to lack of ability and skills to write scientific papers was given a solution in the form of training: facilitation-based action learning model. Based on the series of activities, it was concluded that efforts to motivate the participating teachers to write scientific papers showed good results. The teacher's enthusiasm and willingness to write scientific papers deserves to be appreciated. Furthermore, the teacher's skills in writing scientific papers showed good results as well. However, this activity has not succeeded in publishing participants' scientific papers in scientific journals. Suggestions given are those related to implementation time management, provision of materials for writing scientific papers and their practice, as well as methods of writing assistance. AbstrakKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan menggiatkan kegiatan menulis karya ilmiah dan publikasinya bagi guru, yang bernaung di KKG Ki Hajar Dewantara, kecamatan Purwanegara, kabupaten Banjarnegara. Kesulitan publikasi yang dipicu oleh kurangnya motivasi, diberi solusi berupa pemberian semangat kepada guru untuk memulai kembali aktivitas menulis karya ilmiahnya. Semangat yang diberikan diiringkan dengan pemberian motivasi tentang pentingnya keterampilan menulis bagi seorang guru dan manfaatnya untuk berbagai pihak dalam dunia Pendidikan. Selanjutnya, permasalahan kesulitan guru untuk melakukan publikasi yang disebabkan oleh minimnya kemampuan dan keterampilan menulis karya ilmiah diberi solusi dalam ujud pelatihan. Pelatihan yang diadakan adalah model action learning berbasis fasilitasi. Berdasarkan rangkaian kegiatan pengabdian disimpulkan bahwa upaya memotivasi guru-guru peserta kegiatan untuk menulis karya ilmiah menunjukkan hasil yang baik. Semangat dan kemauan guru untuk menulis karya ilmiah layak untuk diapresiasi. Selanjutnya, keterampilan guru dalam menulis karya ilmiah menunjukkan hasil yang baik pula. Namun demikian, dari kegiatan pengabdian ini belum berhasil mempublikasikan karya ilmiah peserta di jurnal-jurnal ilmiah. Saran yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan lain di kesempatan yang berbeda adalah yang terkait dengan manajemen waktu pelaksanaan, pemberian materi yang terkait dengan prosedur menulis karya ilmiah dan prakteknya, serta metode pendampingan penulisan.
Peningkatan Kompetensi Bermain Musik Keroncong Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Banjarnegara SLAMET HARYONO; Langlang Handayani; Suharto; Wadiyo; Indi Purnomo; Gita Surya Shabrina; Maulana Resha Vivadi; Elsya Wynsa Maharani Putri
Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Komputer dan Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keroncong is one of the cultural heritages owned by Banjarnegara, which needs to be preserved through education, especially in elementary schools. However, the competency in playing keroncong music for teachers is not sufficient, so it is necessary to hold a keroncong training program for teachers. This keroncong training aims to increase the knowledge and skills of teachers in playing keroncong music. The main stage of the activity is programmed training, which consists of planning steps, training implementation, and independent practice. The planning step includes identifying the types of activities for training, material development and implementation design, as well as preparing supporting facilities, while in the training implementation step a workshop is held which includes presentation of material on keroncong music, individual and group practice in the training arena accompanied by the implementing team. In the independent practice step, participants practice playing keroncong music in groups using the available instruments. From a series of community service activities, it can be concluded that the teacher's knowledge and skills in playing keroncong music have increased. The participants managed to play the cak, cuk, cello and bass instruments well to accompany the keroncong song they were singing. As a follow-up to the activity, it is suggested to carry out keroncong music learning training for elementary school teachers and provide a set of Keroncong musical instruments in schools as a means for teachers to teach them to students. AbstrakKeroncong merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Banjarnegara, yang perlu dilestarikan keberadaannya melalui jalur Pendidikan, khususnya di sekolah dasar. Namun demikian, kompetensi bermain musik keroncong para guru belum memadai sehingga perlu diadakan program pelatihan keroncong bagi guru. Pelatihan keroncong ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam bermain musik keroncong. Tahapan utama kegiatan adalah pelatihan terprogram, yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan pelatihan, dan praktek mandiri. Langkah perencanaan meliputi identifikasi jenis kegiatan untuk pelatihan, pengembangan materi dan rancangan pelaksanaan, serta penyiapan fasilitas pendukung, sementara pada langkah pelaksanaan pelatihan dilaksanakan workshop yang meliputi pemaparan materi tentang musik keroncong, praktek individu, dan kelompok di arena pelatihan didampingi oleh tim pelaksana. Pada langkah praktek mandiri, peserta mempraktekkan bermain musik keroncong secara berkelompok dengan menggunakan instrument yang tersedia. Dari rangkaian kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan keterampilan guru dalam bermain musik keroncong mengalami peningkatan. Peserta berhasil memainkan instrumen cak, cuk, cello dan bass dengan baik untuk mengiringi lagu keroncong yang dinyanyikan. Sebagai tindak lanjut kegiatan, disarankan untuk dilaksanakan pelatihan pembelajaran musik keroncong bagi guru sekolah dasar dan menyediakan seperangkat alat musik Keroncong di sekolah sebagai sarana guru untuk membelajarkannya bagi siswa.