Komunikasi merupakan kebutuhan fundamental dalam upaya membangun hubungan keluarga yang harmonis. Komunikasi yang baik antara pasangan dapat membangun kelangsungan hidup keluarga sekaligus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan individu dalam keluarga tersebut. Sebaliknya, komunikasi yang kurang baik akan memicu terjadinya konflik perkawinan. Kesibukan masing-masing anggota keluarga menjadi salah satu penyebab kurangnya hubungan yang harmonis dan berkurangnya komunikasi efektif dalam keluarga. Hal ini lah yang sangat mungkin dialami oleh para aktivis mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember yang telah menikah. Kesibukan yang tinggi tersebut dapat menyebabkan kurangnya waktu dan perhatian yang cukup terhadap pasangan, sehingga mengganggu komunikasi bersama istri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, survei dan wawancara. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menemukan hambatan yang dihadapi dalam komunikasi serta pola komunikasi pasangan suami-istri aktivis mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember dalam membangun keharmonisan keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan dalam komunikasi pasangan suami-istri mahasiswa aktivis STDI Imam Syafi’i Jember meliputi frekuensi komunikasi yang kurang, dan timbulnya kesalahpahaman. Adapun pola komunikasi pasangan suami-istri aktivis mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember dalam membangun keharmonisan keluarga antara lain saling terbuka, deep talk, dukungan emosional, dan komunikasi efektif di waktu yang ada. Kata Kunci: pola, komunikasi, mahasiswa, harmonis, keluarga.