Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI AWAL KINERJA ALAT PENANGKAP CO2 MENGGUNAKAN PELARUT KALIUM KARBONAT BERPROMOTOR ASAM BORAT PADA BERBAGAI VARIASI KANDUNGAN CO, Dewi Istiyanie; Novie Ardhyarini; Agustini
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 50 No. 2 (2016): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri Kilang dan Pembangkit Listrik merupakan salah satu penyumbang emisi gas CO, terbesar. Penelitianini merupakan studi awal untuk merancang alat penangkap CO,di mana dalam merancang alat dibutuhkan datakarakteristik gas buang seperti konsentrasi, laju alir, temperatur, dan tekanan gas buang yang berasal dari beberapaIndustri Kilang dan PLTU yang ada di Indonesia yang memiliki kontribusi yang besar dalam menambah emisiCO, di udara. Penangkapan CO, dianggap sangat penting dan dapat berperan besar dalam penurunan emisi gasrumah kaca. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa industri kilang memiliki konsentrasi gas CO, yangcukup tinggi, yaitu antara 6-18%, sedangkan konsentrasi CO, yang berasal dari PLTU sekitar 12%. Temperaturgas buang yang berasal dari kilang antara 40-765"C, sedangkan temperatur dari PLTU antara 56-537"C. Tekanangas buang yang berasal dari kilang adalah 0,8-1,03 kg/cm2, sedangkan tekanan gas buang dari PLTU adalah 0,007-167kg/cm2. Laju alir gas buang yang berasal dari kilang antara 1,9-153.216m7jam, sedangkan laju alir dari PLTUberkisar antara 846-2.999.988m7jam. Karakteristik emisi gas buang seperti yang telah disebutkan harus menjadipertimbangan dalam merancang alat penangkap CO, yang akan dibuat.
PENANGKAPAN CO2 DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT KALIUM KARBONAT BERPROMOTOR ASAM BORAT Dewi Istiyanie; Ali Altway
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 50 No. 3 (2016): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penangkapan CO2 dengan menggunakan pelarut kalium karbonat sampai saat ini masih terdapat kelemahan, yaitu laju reaksi yang lambat. Pada penelitian ini untuk mengatasinya maka digunakan promotor asam borat karena lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Uji coba skala laboratorium dilakukan dengan sistem kontinu, yaitu dengan cara mengalirkan gas CO2 (20%) ke dalam pelarut K2 CO3 (30%) berpromotor H3 BO3 (3%) di dalam absorber pada suhu 50-70o C. Pelarut yang sudah mengandung CO2 akan dialirkan ke dalam desorber. Desorber dipanaskan hingga 70-90o C agar CO2 yang terabsorp di dalam pelarut dapat dilepaskan kembali. Pelarut K2 CO3 akan masuk kembali ke dalam Tangki Pelarut untuk digunakan kembali dalam proses absorpsi CO2 , dan seterusnya. Pada percobaan diukur konsentrasi gas CO2 yang masuk ke dalam absorber, yang keluar dari absorber, dan yang tidak terserap oleh absorber dengan menggunakan CO2 Analyzer. Sedangkan laju alir gas CO2 yang masuk ke dalam absorber dan yang keluar dari absorber diukur dengan menggunakan Flowmeter Digital. Konsentrasi pelarut juga diukur pada titik-titik yang sama dengan menggunakan metode titrasi. Laju alir pelarut yang masuk ke dalam absorber pada percobaan ini adalah konstan, sedangkan laju alir gas CO2 yang masuk ke dalam absorber divariasikan pada laju alir gas CO2 sebesar 1,25 liter/menit, 1,5 liter/menit, dan 2 liter/menit. Hasil terbaik dicapai pada laju alir gas CO2 sebesar 1,5 liter/menit dan diperoleh efisiensi penangkapan gas CO2 sebesar 87,63%.