Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BIODEGRADASI SENYAWA HIDROKARBON MINYAK BUMI MENGGUNAKAN AKTIFITAS BAKTERI LAUT DALAM Syafrizal; Restiya Rahmaniar; Tri Partono; Zulkifliani; Onie Kristiawan; Novie ArdhyArini; Yanny Handayani; Rofiqoh
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 2 (2020): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran minyak bumi semakin banyak terjadi dengan semakin meningkatnya permintaan minyak untuk dunia industri, meningkatnya jumlah anjungan pengeboran minyak lepas pantai, dan meningkatnya transportasi laut.Beberapa cara penanggulangan tumpahan minyak meliputi penanggulangan mekanis, pembakaran in situ, kimiawi, dan bioremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan makhluk hidup, khususnya mikroorganisme untuk mendegradasi atau mendetoksifikasi pencemar lingkungan. Mikroorganisme yang digunakan dapat berupa bakteri alami yang berasal dari daerah yang tercemar maupun bakteri yang diisolasi dari daerah lain lalu diintroduksi ke daerah yang tercemar.Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan bakteri laut dalam mendegradasi minyak menggunakan media yang berbeda, yaitu antara media seawater nutrient broth dan media air terformasi, serta menyimulasikan proses degradasi minyak yang mengalami dispersi dalam sebuah microcosmPenelitian ini merupakan peningkatan skala dari penelitian Dwinovantyo (2015) dan modifikasi dari penelitian Cappello et al. (2006) dan Darmayati et al (2015). Simulasi degradasi tumpahan minyak dilakukan menggunakan media bervolume 8 liter berisi air laut yang tercemar tumpahan minyak, kemudian dilakukan pengamatan populasi bakteri serta kandungan tumpahan minyak. Bakteri yang digunakan adalah konsorsium dari Raoultella sp., Pseudomonas sp., dan Enterobacter sp. yang berasal dari sedimen laut dalam hasil isolasi dan identifikasi Dwinovantyo (2015).
STUDI AWAL KINERJA ALAT PENANGKAP CO2 MENGGUNAKAN PELARUT KALIUM KARBONAT BERPROMOTOR ASAM BORAT PADA BERBAGAI VARIASI KANDUNGAN CO, Dewi Istiyanie; Novie Ardhyarini; Agustini
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 50 No. 2 (2016): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri Kilang dan Pembangkit Listrik merupakan salah satu penyumbang emisi gas CO, terbesar. Penelitianini merupakan studi awal untuk merancang alat penangkap CO,di mana dalam merancang alat dibutuhkan datakarakteristik gas buang seperti konsentrasi, laju alir, temperatur, dan tekanan gas buang yang berasal dari beberapaIndustri Kilang dan PLTU yang ada di Indonesia yang memiliki kontribusi yang besar dalam menambah emisiCO, di udara. Penangkapan CO, dianggap sangat penting dan dapat berperan besar dalam penurunan emisi gasrumah kaca. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa industri kilang memiliki konsentrasi gas CO, yangcukup tinggi, yaitu antara 6-18%, sedangkan konsentrasi CO, yang berasal dari PLTU sekitar 12%. Temperaturgas buang yang berasal dari kilang antara 40-765"C, sedangkan temperatur dari PLTU antara 56-537"C. Tekanangas buang yang berasal dari kilang adalah 0,8-1,03 kg/cm2, sedangkan tekanan gas buang dari PLTU adalah 0,007-167kg/cm2. Laju alir gas buang yang berasal dari kilang antara 1,9-153.216m7jam, sedangkan laju alir dari PLTUberkisar antara 846-2.999.988m7jam. Karakteristik emisi gas buang seperti yang telah disebutkan harus menjadipertimbangan dalam merancang alat penangkap CO, yang akan dibuat.
PENGARUH TEMPERATUR REAKSI DAN TEKANAN HIDROGEN PADA PENGHIDRORENGKAHAN FRAKSI DISTILAT VAKUM TAR BATUBARA Novie Ardhyarini; Syntha Nardey; Daliya Indra Setiawan Indra Setiawan; Muh Kurniawan
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 49 No. 3 (2015): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penghidrorengkahan fraksi distilat vakum tar batubara dilakukan menggunakan katalis NiMo/Al2O3-SiO2 dalam reaktor autoclave dengan sistem batch untuk menghasilkan bahan bakar minyak.Pengaruh temperatur reaksi (400 – 450oC) dan tekanan hidrogen awal (80-120 bar) pada sifat fi sikadan kimia produk penghidrorengkahan diteliti.