Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi untuk meningkatkan Latihan Bersama antara TNI-AD dan Tentara Singapura guna memperkuat interoperabilitas dan kemampuan operasional dalam menghadapi operasi multi-domain (MDO). Dalam peperangan modern yang bersifat multi-domain, multi-nasional, dan multi-geografi, kolaborasi yang efektif di berbagai ranah sangat penting. Studi ini menyoroti pentingnya peLatihan Bersama dan pendidikan strategis untuk menghadapi tantangan ini. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan data diperoleh melalui wawancara dan sumber sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Latihan Bersama seperti Latma GARUDA SHIELD dan SAFKAR INDOPURA telah dilakukan, fokusnya belum mencakup elemen-elemen penting dari operasi multi-domain. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan pelatihan bertahap “Crawl-Walk-Run” yang memungkinkan peningkatan kompleksitas secara bertahap guna mencapai tingkat interoperabilitas yang lebih tinggi. Integrasi teknologi canggih seperti AI, Big Data, dan simulasi Live-Virtual-Constructive (LVC) juga dinilai penting untuk memperkuat evaluasi dan pengambilan keputusan operasional secara real-time. Penelitian ini juga menekankan pentingnya kemitraan internasional, inovasi teknologi, dan latihan eksperimental untuk mengembangkan taktik baru dalam peperangan modern. Meskipun terdapat tantangan dalam hal perbedaan doktrin dan logistik, perencanaan jangka panjang dan Latihan Bersama yang sistematis dapat mengatasi hambatan ini. Kesimpulannya, kolaborasi yang berkelanjutan dan adopsi teknologi mutakhir dalam pelatihan akan meningkatkan interoperabilitas dan kesiapan operasional kedua angkatan dalam menghadapi operasi multi-domain.