Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESI SISWA KELAS X SMA NEGERI TELUK DALAM NIAS SELATAN Lusia Rianghati Luaha
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 3 (2024): Vol 12 No 3 September 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i3.6553

Abstract

Perilaku agresif merupakan perbuatan yang diniati untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Fenomena perilaku agresi marak di kalangan remaja lingkungan sekolah.Salah satu pemicu dari perilaku agresif adalah ketika seseorang mengalami satu kondisi emosi tertentu, yang sering terlihat adalah emosi marah. Hal ini dapat ketahui dari fenomena tawuran antarpelajar yang menjadi masalah yang sangat merugikan bagi pihak sekolah maupun masyarakat di sekitarnya. Fenomena ini juga terjadi di SMA Negeri Teluk Dalam Nias Selatan yang siswanya berada pada masa remaja awal. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri Teluk Dalam Nias Selatan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kematangan emosi dan skala perilaku agresi dengan menggunakan skala likert dengan klasifikasi sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Data dianalisis dengan teknik deskriptif dan teknik analisis korelasi product moment dari pearson dengan bantuan SPSS 21 for windows. Hasil penelitian menunjukkan kematangan emosi tinggi yaitu sebanyak 68% siswa dan perilaku agresi dalam kategori rendah sebesar 42% siswa. Ada hubungan negatif antara kematangan emosi dengan perilaku agresi (r = -0,538). Artinya ada hubungan negatif (-0,538) dan kuat (karena > 0,5) antara variabel x (Kematangan Emosi) dan y (Perilaku Agresif). Semakin tinggi X (kematangan emosi) maka Y (perilaku agresi) akan semakin rendah.
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGGULANGI PERILAKU AGRESIF SISWA DI SMK NEGERI 1 TOMA TAHUN PELAJARAN 2024/2025 Luahambowo, Baspuri; Luaha, Lusia RiangHati
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 13 No 1 (2025): Vol 13 No 2 Mei 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i1.7409

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perilaku agresif siswa yang belum optimalnya pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Toma khususnya belum terselenggaranya layanan konseling kelompok. Penelitian inibertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan perilaku agresif siswa sebelum diberikan layanan konseling kelompok. 2) Mendeskripsikan perilaku agresif siswa Sesudah diberikan layanan konseling kelompok 3) Menguji keefektifan layanan konseling kelompok efektif dalam menanggulangi perilaku agresif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperiment the one-group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu “angket model skala Likert tentang perilaku agresif siswa” sebanyak 20 item dengan reliabilitas 0,932. Hasil penelitian menunjukkan. 1) Tingkat perilaku agresif siswa sebelum diberikan layanan konseling kelompok berada pada kategori tinggi 69,05, di mana ada siswa yang beperilaku agresif seperti perilaku bentus perkelahian, tidak mengikuti aturan, tindakan yang merusak, dan menunjukkan permusuhan yang tampak dalam bentuk suka bertengkar dengan teman. 2) Tingkat perilaku agresif siswa setelah diberikan layanan konseling kelompok berada pada kategori rendah 45,80, di mana siswa mampu menahan diri untuk tidak melakukan perilaku agresif. 3) Layanan konseling kelompok efektif dalam menanggulangi perilaku agresif siswa diperoleh Zhitung 3.92 dengan N 20 dan a 0,05, hipotesis H. Kesimpulan penelitian, setelah pelaksanaan layanan konseling kelompok perilaku agresif yang berbentuk perkelahian berkurang, perilaku yang menunjukkan adanya keinginan tidak mengikuti aturan berkurang, tindakan-tindakan yang bertujuan merusak berkurang, dan tindakan yang menunjukkan permusuhan yang tampak dalam bentuk suka bertengkar dengan teman juga berkurang. Saran: Hendaknya bagi siswa yang memiliki perilaku agresif disarankan mengurangi perilaku agresif dengan memanfaatkan layanan Bimbingan dan Konseling melalui layanan konseling kelompok. Hendaknya guru Bimbingan dan Konseling melakukan kegiatan layanan konseling kelompok secara intensif dan berkelanjutan untuk menanggulangi perilaku agresif siswa dan memberikan arahan kepada siswa agar dapat melakukan kegiatan berkelompok yang positif di sekolah maupun di luar sekolah.