Abstrak: Kemampuan numerasi siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul masih rendah, sebagaimana ditunjukkan data Asesmen Nasional yang mencatat hanya 46,67% siswa di atas batas minimum, serta hanya 20,5% dari 78 guru yang memiliki tingkat numerasi tinggi. Rendahnya kemampuan ini disebabkan oleh pembelajaran yang belum berbasis riset. Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan numerasi siswa dan guru masih di bawah rata-rata dan belum optimal sehingga diperlukan pendampingan untuk guru dalam penyusunan milieu praktik mengajar guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan numerasi siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill guru dalam merancang milieu praktik mengajar berbasis riset dan softskill guru dalam menerapkan strategi pengajaran dalam meningkatkan kemampuan numerasi ssiwa. Metode kegiatan meliputi praktik langsung dan FGD penyusunan milieu dengan melibatkan 25 guru SD serta kolaborasi bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrag Kabupaten Bantul Yogyakarta. Evaluasi dilakukan melalui angket untuk menilai pemahaman konsep, observasi praktik penyusunan milieu, serta umpan balik terkait penerapan strategi. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran efektif hingga 90%.Abstract: Elementary school students' numeracy skills in Bantul Regency still need to improve, as shown by National Assessment data, which recorded only 46.67% of students above the minimum limit and only 20.5% of 78 teachers had a high level of numeracy. This low ability is caused by learning that still needs to be research-based. This finding shows that the numeracy skills of students and teachers are still below average and not optimal, so mentoring is needed for teachers in compiling teaching practice milieu in order to improve the quality of student learning and numeracy. This activity aims to improve teachers' hard skills in designing research-based teaching practice milieu and teachers' soft skills in implementing teaching strategies to improve students' numeracy skills. The activity methods include direct practice and FGD on compiling a milieu involving 25 elementary school teachers and collaboration with the Bantul Regency Youth and Sports Education Office, Yogyakarta. Evaluation is carried out through questionnaires to assess understanding of concepts, observation of milieu compilation practices, and feedback related to strategy implementation. This activity has succeeded in increasing teacher competence in designing effective learning by up to 90%.