Abdullah Djafar
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor Produksi terhadap Produksi Padi Unggul di Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Ambiya Noor; Muhammad Husaini; Abdullah Djafar
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.782

Abstract

Usahatani padi sawah merupakan usahatani yang banyak dilakukan oleh masyarakat Kalimantan selatan. Padi sawah merupakan komoditi penting. Untuk meningkatkan produktivitas padi sawah, maka digunakan varietas padi unggul. Salah satu varietas unggul yang bisa ditanam di lahan rawa lebak dangkal dan beririgasi adalah varietas Ciherang. Dalam berusahatani padi sawah terdapat keterbatasan biaya dan jumlah input yang menjadi permasalahan yang dialami oleh petani. Untuk itu petani harus efisien dalam penggunaan input dan biaya. Tujuan dari penelitian ini pertama, untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor lahan, tenaga kerja, pupuk anorganik, benih dan insektisida terhadap produksi. Kedua, untuk mengetahui ifaktorl iinefisiensi rteknis, umurl, pengalamanl berusahatani padi unggul, jumlah tanggungan dan lama pendidikan yang berpengaruhi iterhadap inefisiensil teknis usahatanil padi sawah varietas Ciherang. Ketiga, tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi dari penggunaan faktor-faktor produksi. Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.  Jumlah sampel sebanyak 30 orang petani responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi padi Ciherang dengan metode OLS adalah faktor lahan dan benih dengan koefisien masing-masing sebesar 0,679 dan 0,343. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi batas (frontier) adalah lahan, tenaga kerja, benih dan insektisida dengan koefisien sebesar 0,644, 0,323, 0,348 dan 0,231. Faktor umur dan tingkat pendidikan berpengarruh negatif terghadap inefisiensi teknis dengan koefisien masing-masing sebesar 0,026 dan 0,106 sedangkan pengalaman berusahatani padi unggul berpengaruh positif, dengan koefisien sebesar 0,039. Petani yang mencapai tingkatk efisiensi teknis sebanyak 40%, efisiensi alokatifg sebanyak 3% dan efisiennsi ekonomii tidak ada yang mencapai tingkat efisiensi. Sehingga secara keseluruhan usahatani padi Ciherang di Desa Penggalaman belum efisien.Kata kunci: efisiensi ekonomi, faktor produksi, inefisiensi teknis, MLE, OLS
Tataniaga Nanas Tamban di Desa Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala Ariska Widia Setiarini; Abdullah Djafar; Sadik Ikhsan
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.803

Abstract

Nanas merupakan salah satu buah memiliki prospek bagus untuk dikembangkan karena mudah untuk dibudidayakan, digemari masyarakat dan dapat diolah menjadi macam variasi olahan. Berdasarkan data dari BPS, Barito Kuala adalah salah satu kabupaten dengan produksi nanas paling banyak di Kalimantan Selatan dengan produksi sebanyak 152.771 kwintal/tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, biaya, margin, keuntungan, farmer share, efisiensi ekonomis dan teknis serta rasio keuntungan atas biaya. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survey menggunakan teknik wawancara dan kuosioner sebagai alat bantu. Berdasarkan hasil penelitian saluran yang paling dominan adalah saluran II dengan omzet pemasaran sebesar 62,91 % dengan jumlah buah terbanyak berdasarkan kriteria adalah grade B sebesar 54,22 % untuk saluran I, 51,03 % pada saluran II dan 59,65 % pada saluran III. Untuk total biaya paling besar pada saluran II Rp 699,36 dan biaya terkecil saluran I adalah sebesar Rp 295,7. Margin dan keuntungan pada saluran I berturut turut adalah Rp 1.876,5 dan Rp 1550,8 untuk grade A, Rp 1.479,5 dan Rp 1183,8 untuk grade B, serta Rp 1.246 dan Rp 950,3 untuk grade C. Untuk saluran II margin dan keuntungan adalah Rp 4.143 dan Rp 3.444 untuk grade A, grade B sebesar Rp 3.474 dan 2.775, sedangkan untuk grade C adalah Rp 2.584 dan Rp 1.885. Sedangkan untuk saluran III margin dan keuntungan berturut-turut adalah Rp 1029,4 dan  Rp 500 untuk grade A, dan Rp 1.196,4 dan  Rp 667 untuk grade B. Share petani (farmer share)  yang paling baik terdapat pada pada saluran I untuk grade A, B, dan C adalah 100 %. Efisiensi ekonomis yang paling baik pada saluran I adalah 4,10 untuk grade A, 5,91 untuk grade B dan 8,30 untuk grade C, Untuk nilai efisiensi teknis yang paling baik adalah saluran III yaitu 12,0. Saluran yang disarankan adalah saluran I karena unggul dalam beberapa hal seperti margin cukup kecil, farmer share yang paling baik, dan nilai efisiensi ekonomis yang kecil.Kata kunci: nanas tamban, tataniaga, saluran tataniaga, margin, marketing