This Author published in this journals
All Journal Frontier Agribisnis
Adi Adi
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pendapatan Petani Program Serasi di Desa Karya Bersama, Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas Adi Adi; Nina Budiwati; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5994

Abstract

Program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) merupakan salah satu program dari Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan fungsi lahan rawa sebagai suatu usaha meningkatkan produktivitas petani. Program ini dilakukan melalui kegiatan optimasi lahan dengan perbaikan infrastruktur air, bantuan budidaya padi, dan bantuan alsintan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan petani Program SERASI, pelaksanaan Program SERASI, serta kendala yang dihadapi petani. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah random sampling (sampel acak) dengan menggunakan 30 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya variabel sebesar Rp. 1.837.922/ha yang terdiri dari biaya input produksi sebesar Rp. 174.952/ha dan biaya TKLK Rp. 1.662.970/ha. Penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp. 6.622.632/ha dengan produksi rata-rata 1.416kg/ha. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 4.784.710/ha. Pelaksanaan Program SERASI belum optimal. Kegiatan yang terlaksana meliputi: Bantuan alsintan pra panen, bantuan budidaya padi. Terjadi peningkatan indeks pertanaman menjadi dua kali musim tanam selama setahun (IP 180) dan petani mendapatkan tambahan poduksi padi varietas unggul sebesar 1,4 t/ha. Kendala yang dihadapi petani meliputi: infrastruktur air minum, benih padi diduga kurang berkualitas, serangan hama tikus dan burung pipit, curah hujan tinggi, lahan sawah tergenang saat panen, dan tingkat kesuburan tanah rendah.