Muzdalifah Muzdalifah
Program Studi Agribisnis / Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Analisis Usaha Madu Kelulut di Desa Bagok Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur (Studi Kasus Usaha Madu Kelulut Bapak Arsyad) Romannus Kleden; Rifiana Rifiana; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10326

Abstract

Madu kelulut dihasilkan oleh lebah kelulut atau Trigona sp yang berkhasiat tinggi, serta madu kelulut dapat menghasilkan bee pollen dan propolis yang tinggi yang dapat bersaing dengan madu dari lebah jenis lain, pembudidayaan mudah, dan bernilai ekonomis tinggi. Salah satu pembudidayanya adalah Bapak Arsyad. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keadaan finansial dan kelayakan usaha madu kelulut. Hasil dari penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan Rp131.875.000,- dengan biaya eksplisit Rp59.175.000,- dan biaya implisit Rp72.700.000,- serta total biaya penerimaan usaha jangka Januari sampai Desember 2022 yaitu Rp277.200.000,- pendapatan yang diperoleh senilai Rp218.025.000,- dan keuntungan Rp145.325.000,- Total produksi madu 400L per bulan. Usaha madu kelulut Bapak Arsyad layak untuk dikelola karena kelayakan RCR sebesar 2,10 hal ini berarti bahwa usaha madu kelulut tersebut memberikan keuntungan yang layak.
Analisis Pemasaran Jagung Manis (Zea Mays L.) di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Gugun Aditama; Muzdalifah Muzdalifah; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1306

Abstract

Abstrak. Salah satu kendala yang dihadapi petani jagung di Kelurahan Landasan Ulin Utara adalah melakukan pemasaran, dimana petani masih kurangnya informasi tentang pemasaran. Tetapi kebutuhan jagung terus meningkat sehingga perlu adanya penelitian pemasaran agar pendapatan petani dan keuntungan lebih meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru dari bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode proporsional random sampling, yaitu sebanyak 42 petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran pemasaran yang ada di Kelurahan Landasan Ulin Utara memiliki empat pola. Total biaya pemasaran yang tertinggi pada empat saluran adalah pada saluran IV yaitu tujuan Pasar Banjarbaru sebeesar Rp. 791,91 dan biaya terkecil pada saluran I sebesar Rp. 191,27 yaitu petani menjual langsung ke konsumen akhir. Margin total terbesar Rp. 1.100,00 terdapat pada saluran IV yaitu tujuan pemasaran di Pasar  Banjarbaru, sedangkan margin total terkecil pada saluran II tujuan pemasaran di Pasar Ulin Raya yaitu sebesar Rp. 400,00. Farmer’s share tertinggi tertinggi terdapat pada saluran I yaitu pada tingkat petani sebagai pedagang pengecer sebesar 100%, sedangkan farmer’s share rendah terdapat pada saluran IV tujuan pemasaran di Pasar Banjarbaru yaitu sebesar 63,33%. Berdasarkan hasil anaisis penelitian, maka saluran I lebih efisien dari sisi efisiensi ekonomis, sedangkan dari sisi efisiensi teknis adalah saluran II tujuan Pasar  Banjarbaru. Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani adalah sering tanaman jagung terkena penyakit kuning pada daunnya dan mahal harga obat-obatan. Permasalahan yang sering dihadapi pedagang adalah kualitas jagung kurang bagus. Kata kunci: pemasaran, jagung manis, Zea Mays L
Neraca Ketersediaan Beras Pasca Bencana Banjir Tahun 2021 di Kabupaten Banjar Annisa Pramesti Rahmayanti; Muhammad Fauzi; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i2.5888

Abstract

Bencana banjir bulan Januari tahun 2021 di Kabupaten Banjar membuat pemukiman dan lahan pertanian terendam. Karena bencana banjir luasan lahan pertanian yang ditanami padi terendam sehingga setelah air surut keadaan lahan produktivitasnya menurun dibandingkan dengan sebelum banjir. Lahan yang sebelumnya ditanami padi tidak dapat ditanami kembali akibat adanya banjir. Tujuan penelitian menganalisis neraca ketersediaan beras sebelum dan sesudah bencana banjir di Kabupaten Banjar; dan pemenuhan beras pasca bencana banjir di Kabupaten Banjar. Penelitian menggunakan data sekunder mengenai data produksi padi, ketersediaan beras, konsumsi beras dan pemenuhan beras sebelum bencana banjir (tahun 2020) dan sesudah banjir (tahun 2021). Analisis digunakan secara deskriptif dengan perhitungan produksi beras dan neraca ketersediaan beras. Berdasarkan hasil penelitian ketersediaan beras di tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 6.603,50 ton. Di tahun 2020 ketersediaan beras di Kabupaten Banjar sebanyak 94.201,50 ton sedangkan di tahun 2021 sebanyak 87.598 ton. Penurunan ketersediaan beras disebabkan oleh lahan yang digunakan untuk menanam padi menurun, tidak seperti saat sebelum banjir. Perimbangan (selisih ketersediaan beras dengan konsumsi beras) tahun 2021 di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan dari tahun 2020. Tingkat rata-rata konsumsi beras di Kabupaten Banjar tahun 2021 adalah 85,82 kg/kapita/tahun dan tahun 2020 sebesar 139,15 kg/kapita/tahun. Dengan kenaikan pemenuhan beras sebesar 23.518,39 ton dari tahun sebelumnya dapat dinyatakan bahwa kondisi ketersediaan beras pasca bencana tahun 2021 di Kabupaten Banjar masih surplus.
Analisis Pemasaran Sapi Potong di Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Ibnu Husin; Muzdalifah Muzdalifah; Yusuf Aziz
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5922

Abstract

Kecamatan Takisung menjadi salah satu sentra sapi potong di Kabupaten Tanah Laut. Pemilihan saluran pemasaran yang pendek merupakan salah satu sistem pemasaran yang efisien, sehingga akan menguntungkan peternak dan konsumen. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi bentuk saluran pemasaran sapi potong, mengetahui biaya, keuntungan, dan margin pemasaran, beserta bagian harga (farmer’s share) yang diterima produsen sapi potong. Selanjutnya untuk mendeteksi efisiensi pemasaran persaluran pemasaran sapi potong di Kecamatan Takisung Kabupaten TanahLaut. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut dengan responden peternak dipilih secara acak terproporsi total sampel 30 dari desa yang dipilih secara sengaja yaitu Desa Sumber Makmur, Desa Takisung dan DesaGunung Makmur. Untuk memilih pedagang lokal dan pedagang pemotong digunakan metode snowball sampling yaitu teknik pengambilan data dari peternak kemudian menjadi sumber informasi tentang pedagang pengumpul dan pedagang lainnya yang dominan yang dijadikan contoh. Waktu penelitian pada bulan April 2019 hingga Juni 2019. Hasil penelitian ada 4 bentuk saluran pemasaran ternak sapi potong didaerah Kecamatan Takisung, yaitu peternak – konsumen, peternak – pedagang pemotong, dan peternak – pedaganglokal – konsumen, serta peternak – pedagang lokal – pedagang pemotong – konsumen. Selanjutnya biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran serta farmer’s share per ekor untuk persaluran pemasaran yaitu saluran 1 dengan biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran Rp0 dan farmer’s share memperoleh hasil 100%. Saluran 2 dengan biaya Rp 570.000, keuntungan Rp 4.950.000 dan marjin Rp5.520.000 serta farmer’s share memperoleh hasil 73,74%. Selanjutnya saluran 3 dengan biaya Rp243.000, keuntungan Rp457.000 dan marjin Rp700.000 serta farmer’s share memperoleh hasil 95,39%. Terakhir saluran 4 dengan biaya Rp1.766.000,  keuntungan Rp5.124.000 dan marjin Rp5.920.000 serta farmer’s share memperoleh hasil 71,84%. 3. Saluran pemasaran 1 relatif paling efesien dibandingkan dengan tiga saluran pemasaran lainnya karena memiliki farmer’s share terbesar.
Analisis Karakteristik Konsumen E-Commerce terhadap Bawang Goreng Merk Bawang Goreng Bosss Sandy Setiawan; Muzdalifah Muzdalifah; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1291

Abstract

Abstrak. Perkembangan zaman yang semakin modern memiliki daya tarik tersendiri dari berbagai macam bisnis dalam menggunakan e-commerce untuk mempromosikan produknya di internet dan sekaligus untuk membeli berbagai macam produk atau jasa baik dalam bentuk fisik atau digital. Salah satu produk yang memanfaatkan e-commerce adalah produk bawang goreng Bosss yang merupakan produk home industri yang sudah dipasarkan di beberapa situs jual beli online. Produk ini banyak diminati oleh berbagai kalangan dari usia muda hingga dewasa yang menyukai bawang goreng sebagai pelengkap lauk saat makan maupun untuk cemilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen e-commerce bawang goreng Bosss, Sikap konsumen e-commrce terhadap bawang goreng Bosss dan menganalisis perkiraan penjualan bawang goreng Bosss. Metode yang dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakaan studi kasus, dimana jumlah sampel sebanyak 45 orang responden. Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik konsumen yang terbagi atas tiga kategori meliputi sosial demografis, preferensi konsumen, dan gaya hidup. Di mana berdasarkan sosial demografis terdiri dari jenis kelamin yang di dominasi oleh perempuan sebanyak 57,78%, usia yang di dominasi pada kategori 15-30 tahun sebesar 63,33%, tingkat pendidikan terbanyak yaitu Sarjana sebesar 55,56%, jenis pekerjaan yang di dominasi oleh pekerjaan lain-lain sebesar 51,11%, dan tingkat pendapatan terbanyak pada kategori >1.000.000 dan 1.000.000-3.000.000 sebesar 42,22%. Berdasarkan preferensi konsumen untuk nilai kepentingan yang tertinggi pada atribut rasa sebesar 1,49 sedangkan yang terendah adalah atribut stok barang sebesar 0,44. Untuk nilai kepercayaan yang tertinggi adalah atribut PIRT sebesar 1,11 sedangkan yang terendah adalah atribut harga sebesar 0,24. Dan untuk karakteristik konsumen dari segi gaya hidup diperoleh persentase terbesar yaitu rekomendasi teman sebesar 75,56%. Perkiraan penjualan bawang goreng Bosss pada saat 6 bulan ke depan yaitu pada bulan September 2018-Februari 2019 mengalami kenaikan penjualan dengan persentase rata-rata 2,4%.Kata kunci: karakteristik konsumen, e-commerce, bawang goreng
Persepsi Konsumen terhadap Sayur Organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru Nadila Satifa Nopiyanti; Muzdalifah Muzdalifah; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1302

Abstract

Abstrak. Outlet Kebonan Mas Untung adalah tempat perbelanjaan sayur organik dan buah segar, baik buah lokal maupun buah impor, serta di Outlet Kebonan Mas Untung ini pula menyediakan kebutuhan untuk makanan pendamping air susu ibu (MPASI) khususnya bagi konsumen masyarakat yang ada di kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Dilihat dari kebutuhan pangan saat ini didominasi oleh makanan yang tidak menyehatkan karena mengandung banyak bahan kimia. Oleh karena itu masyarakat mulai sadar untuk mengganti makanan mereka dengan makanan organik, salah satunya sayur organik. Sayur organik adalah produk pangan yang terbebas dari bahan-bahan kimia, yang bermanfaat bagi kesehatan dalam jangka waktu Panjang. Kemajuan zaman akan menuntun manusia untuk hidup lebih sehat, sehingga mereka lambat laun akan berpaling ke makanan organik yang dapat menjaga kesehatan mereka. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap sayur organik, dan menganalisis sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki sayur organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli sayur organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap sayur organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru adalah cukup baik. Variabel core benefit adalah yang paling tinggi yang dipilih oleh konsumen terhadap sayur organik, disusul dengan expected product, potential product, augmented product, dan generic product. Analisis sikap konsumen terhadap atribut dalam memilih sayur organik sebesar 14,67 dengan kategori sedang. Sikap konsumen ditentukan dengan analisis tingkat kepentingan/evaluasi dan tingkat kepercayaan pada atribut sayur organik. Terlihat bahwa tingkat kepentingan/evaluasi  atribut harga dinilai paling penting oleh konsumen, begitu pula tingkat kepercayaan atribut harga menjadi kriteria utama dalam membentuk sikap konsumen terhadap sayur organik, disusul dengan atribut kandungan gizi serta vitamin sayur organik, bebas dari zat kimia, derajat kesegaran sayur organik, kontinuitas dan ketersediaan sayur organik, rasa sayur organik, dan warna sayur organik.Kata kunci: persepsi konsumen, sikap konsumen, sayur organik
Analisis Finansial Usaha Roti dan Kue di Kelurahan Pasayangan Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar (Studi Kasus Usaha Roti dan Kue Hj. Ibai Martapura) Tasya Zhara Prillia; Nina Budiwati; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5948

Abstract

Agroindustri pada konteks penelitian ini ialah menekankan pada agroindustri hilir (food processing management), dalam suatu perusahaan produk olahan yang bahan baku utamanya adalah produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan, penerimaan yang diperoleh dan keuntungan yang diperoleh serta menentukkan titik impas (Break Even Point). Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan melalui wawancara langsung secara mendalam mengenai usaha roti dan kue ini dengan narasumber pemilik usaha dan pekerja roti dan kue. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi yang terkait dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan periode analisis 1 bulan (30 hari) dimulai dari 23 April - 23 Mei 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mencari informasi yang dapat menjawab rumusan masalah pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan perhitungan biaya total (total cost), penerimaan total (total revenue) dan keuntungan atau laba serta titik impas (Break Even Point) selain itu mengetahui permasalahan pada usaha dan memberikan solusi. Hasil penelitian menunjukkan usaha roti dan kue Hj. Ibai Martapura memiliki biaya total yang dikeluarkan selama 1 bulan adalah sebesar Rp 24.996.682,5. Penerimaan yang diperoleh pada 1 bulan adalah sebesar Rp 72.479.000, Keuntungan yang diperoleh 1 bulan adalah sebesar Rp 47.482.317,5. Titik impas (Break Even Point) tercapai pada produksi sebesar 1.743 unit. Titik impas dalam satuan rupiah adalah sebesar Rp 58.382.112,3. Masalah pada usaha yaitu tidak ada distributor cadangan untuk bahan-bahan penting dan pembukuan terkadang diabaikan, solusinya adalah harus memiliki distributor cadangan dan melakukan pembukuan dengan benar dan konsisten.
Strategi Pemasaran Usaha Industri Rumah Tangga Pengolahan Tape di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar (Studi Kasus pada Industri Rumah Tangga Kios Tape Ibu Hamimah) Mawaddah Rahmah; Muzdalifah Muzdalifah; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1300

Abstract

Abstrak. Industri pengolahan tape memiliki potensi dalam kegiatan pemasaran yang dapat dikembangkan karena lokasi industri berada di Kecamatan Gambut yang salah satu desanya terkenal sebagai kampung tape dan menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Kabupaten Banjar. Namun industri pengolahan tape masih termasuk industri berskala rumah tangga dengan banyak permasalahan pada bidang pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta menganalisis strategi pemasaran pada industri rumah tangga Kios Tape Ibu Hamimah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh faktor kekuatan pemasaran pada industri adalah lokasi toko sudah terdaftar di aplikasi Google Maps, pengawasan mutu yang ketat, sudah memiliki pelanggan tetap, kuntinuitas ketersediaan produk, produk sudah dijual secara online, kemasan rapi dan udah di bawa serta produk terbuat dari bahan alami. Kelemahan yang dimiliki industri adalah izin PIRT belum diperpanjang, belum tersertifikasi halal, belum memiliki label pada kemasan, reseller memiliki kendali di dalam sistem pemasaran, produk tidak tahan lama, varian produk kurang banyak, bentuk produk belum memiliki ciri khas, segmentasi produk terbatas dan dana promosi terbatas. Peluang yang dimiliki industri adalah memiliki lokasi industri terkenal sebagai kampung tape, banyak acara promosi pemasaran dari pemerintah, banyak industri berbahan baku tape, banyak masyarakat yang membeli tape pada hari-hari tertentu, produk terkenal di Kecamatan Gambut, banyak model penjualan online, daya beli masyarakat meningkat dan perkembangan teknologi transportasi, informasi dan telekomunikasi. Sedangkan ancaman yang ada pada industri adalah pengurusan perizinan usaha rumit, banyak pesaing usaha, meningkatnya harga bahan bakar, sulit mendapatkan bahan baku berkualitas dan adanya kebijakan pemerintah. Strategi pemasaran industri yang disarankan adalah strategi defersifikasi atau strategi ST (Strengths-threaths) yaitu menggunakan kekuatan untuk meminimalkan ancaman yang ada dengan cara mempertahankan loyalitas pelanggan, memperluas jaringan pemasok bahan baku dan melakukan manajemen persediaan bahan baku yang baik.Kata kunci: industri rumah tangga, pengolahan tape, strategi pemasaran, analisis SWOT
Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Produksi Usahatani Padi Lokal Pasang Surut Tipe A dan Pasang Surut Tipe B di Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Muhammad Ariza Fahlefi Alfadillah; Muzdalifah Muzdalifah; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7804

Abstract

Kecamatan Aluh-Aluh di Kabupaten Banjar merupakan salah satu tempat produksi padi lokal terbanyak. Usaha tani padi lokal memiliki beberapa kendala. Diantaranya, hama, penyakit dan penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan petani kurang efisien. Tujuan dari penelitian ini menganalisis proses produksi usahatani padi lokal pasang surut tipe A dan tipe B dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi lokal pasang surut tipe A dan tipe B. Jumlah populasi petani padi lokal yang ada di kecamatan tersebut sebanyak 3.593 petani. Dari jumlah tersebut diambil masing-masing sebanyak 30 petani pada lahan tipe A 30 petani dan lahan tipe B 30 petani dengan teknik proporsional. Analisis data dilakukan dengan menggunakan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas dengan model persamaan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi usahatani padi lokal pasang surut, pada fase pembibitan memerlukan waktu 2 bulan , perawatan memerlukan waktu 5 bulan, pase panen memerlukan waktu 1 bulan dan pascapanen 4 bulan. Mengetahui faktor-faktor produksi dengan menggunakan model regresi diperoleh pada Lahan Pasang surut Tipe A penggunaan benih berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produksi padi, sementara lahan pasang surut tipe B penggunaan pupuk mempengaruhi secara nyata terhadap peningkatan produksi padi di Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar
Kajian Usaha Ternak Ayam Petelur di Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota (Studi Kasus Pada Usaha Agri Mulya Farm) Bagas Pratikta; Nuri Dewi Yanti; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5955

Abstract

Subsektor agribisnis jika dalam pengembangannya dioptimalkan maka subsektor agribisnis industri peternakan memiliki prospek yang baik dan industri peternakan akan membawa dampak positif bagi peternak. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap produk ternak, Salah satunya telur ayam ras. Ada dua  tipe telur diantaranya telur tipe medium biasanya bertelur dengan cangkang coklat, sedangkan tipe light biasanya bertelur dengan cangkang putih. Setiap tahun produksi telur Kabupaten Banjar mengalami peningkatan, meskipun tidak ada peningkatan yang signifikan. Sebagian besar penduduk Kabupaten Banjar adalah petani tanaman pangan dan peternakan. Bapak H. Karnoto memiliki peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Banjar. Peternakan yang berlokasi di Jl. Kebun Raya No. 101, Desa Cindai Alus Kelurahan Martapura Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar  Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya, pendapatan, penerimaan , keuntungan dan kelayakan usaha peternakan ayam agri mulya farm. Penelitian dilakukan mulai Agustus 2019 hingga Agustus 2020. Jenis data yang digunakan adalah data utama dan data pembantu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total biaya agri mulya farm pada tahap awal usaha peternakan meliputi biaya tetap Rp 55.876.495, biaya variabel Rp 1.269.714.680, total biaya Rp 1.325.590.795 dan penerimaan Rp 1.436.145.000, jumlah keuntungan yang diperoleh adalah Rp 110.554.205. Kelayakan komersial dengan nilai RCR 1,08.