This Author published in this journals
All Journal Frontier Agribisnis
Feri Vega Pratama
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Respon Penawaran Karet Rakyat di Kalimantan Selatan Feri Vega Pratama; Djoko Santoso; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.6035

Abstract

Dominasi perkebunan karet rakyat memberikan kontribusi besar dalam perekonomian di Indonesia. Karet merupakan komoditas perkebunan unggulan kedua setelah kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Selatan. Perubahan harga dan luas areal berpengaruh terhadap besaran ouput produksi yang akan mempengaruhi pasokan karet rakyat di Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon penawaran karet rakyat dan elastisitas penawaran karet rakyat melalui prediktor luas areal dan harga. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data time series selama 31 tahun dari tahun 1988 s.d. 2019. Analisis penawaran karet rakyat diketahui dengan variabel luas areal dan harga melalui pendekatan model Nerlove. Hasil analisis menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,991523, atau sebesar 99,15% penawaran karet rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan dapat dijelaskan oleh variabel harga karet satu tahun sebelumnya, harga karet dua tahun sebelumnya, harga karet empat tahun sebelumnya, dan luas areal satu tahun sebelumnnya. Bedasarkan uji F semua variabel yang digunakan dalam model secara simultan signifikan. Uji parsial menunjukkan bahwa variabel bebas harga karet satu tahun sebelumnya dan luas wilayah tahun sebelumnya signifikan terhadap penawaran karet rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan. Nilai elastisitas penawaran karet rakyat terhadap harga dari model luas areal yang digunakan menggambarkan karet rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan bersifat inelastis pada jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini menggambarkan bahwa perkebunan karet rakyat kurang responsif dalam menanggapi perubahan harga yang terjadi karena lahan yang dimiliki perkebunan karet rakyat sebagai modal tetap, sehingga tidak mudah bagi perkebunan rakyat untuk merubah lahan yang mereka miliki ketika terjadi kenaikan harga karet.