Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN MUTU PENANGANAN LIMBAH RUMAH SAKIT (SNI 3242:2008) DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI KARBONISASI Amos Lukas; Suharto Ngudiwaluyo; Ishenny Mohd Noor; Himawan Adinegoro
JURNAL STANDARDISASI Vol 20, No 2 (2018)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v20i2.710

Abstract

AbstrakPengolahan limbah yang tercantum di dalam  Standar Nasional Indonesia SNI 3242:2008. meliputi kegiatan pemisahan, daur ulang dan  composting. Kondisi ini masih meninggalkan sampah B3 ke rumah sakit atau ke tempat penampungan akhir (TPA).  Penyelesaian masalah limbah non-B3 dan B3 harus dengan teknologi yang ramah lingkungan.  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan  solusi atas penanganan limbah dari sampah domestik non-B3 maupun B3 di rumah sakit yang saat ini mengacu pada SNI 3242:2008. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Umum Kota Langsa Propinsi Aceh. Metode penelitian mencakup kajian teknologi pengolahan limbah yang dapat mengatasi limbah non-B3 dan B3, analisis biokatalis dalam menurunkan energi aktivasi den kajian teknologi karbonasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi karbonisasi mampu merubah sampah non-B3 dan B3 menjadi produk yang bernilai ekonomi serta bermanfaat untuk memperbaiki lingkungan. Teknologi karbonasi tidak menghasilkan polusi dari prosesnya sehingga layak digunakan di rumah sakit karena sesuai dengan SNI yang terkait dengan persyaratan emisi gas buang (SNI 19-7117.2-2005). Manfaat lain yang diperoleh dengan menerapkan teknologi karbonisasi adalah biokarbon, asap cair, pupuk cair, syngas dan steam (pasteurisasi di rumah sakit).  Kata Kunci: Standar, mutu, SNI 3242:2008, limbah, non-B3, B3, rumah sakit, teknologi karbonisasi,
KEBUTUHAN STANDAR METODE UJI, BAHAN ACUAN, DAN KOMPETENSI SDM BERBASIS BIOTEKNOLOGI DI SEKTOR AGROINDUSTRI Juli Hadiyanto; Bendjamin B.L; Himawan Adinegoro
JURNAL STANDARDISASI Vol 19, No 1 (2017)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v19i1.420

Abstract

Pengembangan standar berbasis bioteknologi pada sektor agroindustri dilakukan melalui peningkatan mutu laboratorium merupakan bagian infrastruktur standardisasi. Kondisi laboratorium bioteknologi di Indonesia yang diindikasikan di lapangan antara lain, metode uji, bahan acuan dan sebagian kompetensi SDM yang bekerja di laboratorium bioteknologi beragam. Penelitian ini dilakukan untuk memperkuat pengembangan metode uji, bahan acuan, dan standar SDM untuk  mendukung pengembangan lingkup akreditasi laboratorium bioteknologi di Indonesia. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desk study dan FGD. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa beberapa acuan standar Internasional dapat dijadikan sebagai acuan dalam penembangan Standar Nasional Indonesia terkait deteksi GMO dan spesifik DNA  spesies antara lain, ISO 21569:2013 (Qualitative nucleic acid based methods), ISO 21570:2013 (Quantitative nucleic acid based methods), ISO 21571:2013 (Nucleic acid extraction), dan ISO 21572:2013 (Protein based methods), Selain itu, metode uji yang dikembangkan oleh European Union Laboratory for GM Food and Feed dan ENGL dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan SNI. Pengembangan bahan acuan pengujian GMO dan spesifik DNA dapat dirujuk dari Institute Materials and Measurements yang merupakan salah satu Joint Research Centre EURL-GMFF maupun LGC. InaCC di bawah Pusat Penelitian Biologi LIPI dapat dijadikan sebagai Bank RM sesuai skema yang dikonsepkan oleh KAN dilihat dari kesiapan dan kemampuannya. Beberapa rujukan standar SDM merujuk pada Peraturan bersama Kemendiknas dan Kepala BKN Nomor 02/V/PB/2010 dan Nomor 13 Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010 menjelaskan terkait dengan jabatan fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan SKKNI bidang Jasa Pengujian Laboratorium merujuk poin MSL957014A mengenai Perform Moleculer Biology Tests Procedures.
MUTU BERAS PENGGILINGAN PADI DI RICE PROCESSING CENTER KABUPATEN MUKOMUKO SESUAI SNI 6128:2015 Lamhot Parulian Manalu; Himawan Adinegoro
JURNAL STANDARDISASI Vol 19, No 1 (2017)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v19i1.422

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari proses penggilingan beras di usaha penggilingan rakyat dan Rice Processing Centre (RPC) Kabupaten  Mukomuko serta menganalisis mutu beras hasil penggilingannya berdasarkan SNI 6128-2015. Kajian ini juga akan memberikan masukan bagi RPC untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam menghasilkan beras bermutu. Rendemen beras kepala merupakan persyaratan utama dalam penetapan mutu beras, karena akan menentukan jumlah berat beras yang dihasilkan dan pada akhirnya menentukan nilai ekonomis beras tersebut. Komponen mutu beras yang diukur adalah derajat sosoh, kadar air, beras kepala, butir patah, butir menir, butir merah, butir kuning, butir mengapur, benda asing dan butir gabah dengan mengacu pada SNI beras. Analisis pengamatan dan pengukuran dilakukan pada 100 gram sampel beras. Hasil pengukuran dan pengamatan kemudian dibandingkan dengan kriteria mutu beras berdasarkan SNI 6128-2015. Rendemen beras yang dihasilkan penggilingan padi di RPC Mukomuko bervariasi pada angka 59-65% dengan derajat sosoh 95,8%, beras kepala 73,5% dan butir patah 20,1%.  Sedangkan beras penggilingan rakyat derajat sosohnya 83,5%, beras kepala 61,7% dan butir patah 26,9%.  Kualitas beras hasil penggilingan RPC berdasarkan SNI  6128-2015 masuk kedalam kategori mutu medium 2, lebih baik daripada penggilingan rakyat. Kategori mutu beras yang dihasilkan RPC masih dapat ditingkatkan menjadi mutu 1 atau premium dengan melakukan penyetelan ulang setiap unit mesin dan sinkronisasi antar-alat secara keseluruhan. Hal yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan mutu beras hasil penggilingan RPC adalah peningkatan derajat sosoh dan rendemen beras kepala.