Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UNSUR MODALITAS DALAM WACANA KENAIKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI ERA PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO Aditya Tri Prasetyo; Bima Kurniawan
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i12.1285

Abstract

Penelitian ini menganalisis penggunaan modalitas dalam wacana kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, sumber data diperoleh dari editorial dan laporan berita media yang kredibel mencakup Tempo dan CNN. Kajian modalitas terdiri lima aspek utama di antaranya probabilitas, usualitas, inklinasi, obligasi, dan kombinasi antarunsurnya. Probabilitas menggambarkan ketidakpastian dampak kebijakan, usualitas mencerminkan pola berulang dalam respons masyarakat, inklinasi menyoroti keinginan pemerintah, dan obligasi menekankan kewajiban administratif terkait implementasi kebijakan. Kombinasi antar unsur modalitas mengungkapkan adanya kompleksitas hubungan antara ketidakpastian dan harapan dalam narasi kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modalitas tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga memainkan peran strategis dalam membentuk narasi kebijakan yang memengaruhi persepsi publik. Modalitas berfungsi sebagai jembatan komunikasi yang menjelaskan kebijakan pemerintah kepada masyarakat, menciptakan pemahaman yang lebih baik dan mendukung implementasi kebijakan. Penelitian ini menyoroti pentingnya analisis linguistik untuk memahami strategi komunikasi dalam kebijakan publik.
PENINGKATAN LITERASI BAHASA INDONESIA DALAM KONTEKS MULTIKULTURAL: STUDI KASUS TINGKAT KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA MASYARAKAT KECAMATAN SOCAH, MADURA Aditya Tri Prasetyo; Bima Kurniawan
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 1 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Januari
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i1.1470

Abstract

Penelitian ini menyoroti pentingnya literasi dan penggunaan bahasa Indonesia agar dapat dipahami dan diterima di berbagai konteks geografis. Penelitian ini berfokus pada masyarakat di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur pulau Madura, dalam interaksi sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui teknik triangulasi yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memahami tingkat literasi bahasa Indonesia di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkanbahwa sebagian masyarakat Kecamatan Socah belum sepenuhnya mampu menggunakan bahasa Indonesia secara efektif dalam berkomunikasi sehari-hari. Keterbatasan ini mencakup penguasaan kosakata, tata bahasa, serta penerapan bahasa sesuai konteks. Faktor pendidikan formal berperan signifikan dalam kemampuan literasi bahasa Indonesia, namun dominasi dalam lingkungan sosial menjadi salah satu tantangan utama. Penelitian ini merekomendasikan upaya peningkatan literasi bahasa Indonesia melalui program pendidikan berbasis komunitas, pelatihan komunikasi lintas budaya, dan penguatan peran institusi pendidikan dalam mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Implikasi kebijakan yang dapat diambil meliputi perlunya integrasi program literasi bahasa Indonesia dalam kurikulum pendidikan formal maupun informal, penyusunan modul pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal, serta pengembangan kebijakan pendukung yang memperkuat peran bahasa persatuan di tengah keragaman bahasa daerah. Kebijakan ini juga harus mendorong kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan dan komunitas lokal untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi sosial dan budaya. Serangkaian langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam beradaptasi di lingkungan multikultural serta memperkokoh identitas nasional di tengah keberagaman bahasa daerah.