Sy Elsa Ruwaida
Universitas Riau

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perilaku Self-Harm pada Siswa SMPN 17 Pekanbaru dan Implementasinya Dalam Bimbingan Konseling Sy Elsa Ruwaida; Tri Umari; Donal Donal
AR-RUMMAN: Journal of Education and Learning Evaluation Vol 1, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/arrumman.v1i2.3633

Abstract

Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Dan perilaku self-harm sering kali dijadikan pelarian yang dilakukan untuk mengatasi tekanan emosional atau rasa sakit secara emosional. Perilaku self-harm rentan terjadi di semua kalangan, seperti yang terjadi pada siswa SMPN 17 Pekanbaru. Penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Self-harm Pada Siswa SMPN 17 Pekanbaru Dan Implementasinya Dalam Bimbingan Konseling ini, bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk self-harm pada siswa, apa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan self-harm dan bagaimana implentasi bimbingan konseling dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah berjumlah 5 orang siswa SMPN 17 Pekanbaru yang pernah melakukan perilaku self-harm dalam 3 bulan terakhir dengan rentang usia 13-15 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima subjek penelitian melakukan perilaku self-harm yaitu menyayat, mengukir bentuk di pergelangan tangan. Tindakan ini dilakukan dengan intensitas rendah dan tidak berulang dalam satu waktu. Faktor yang menyebabkan perilaku Self-harm yaitu media sosial, lingkungan sosial, dan keluarga. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku self-harm yaitu dampak fisik yang menyebabkan luka dan cedera, dampak psikologis yaitu perasaan malu dan bersalah, dampak akademis dan sosial. Latar belakang keluarga dan lingkungan Informan umumnya mengalami kurangnya perhatian dan dukungan emosional dari orangtua, perasaan tidak dihargai, serta isolasi sosial. Ini mendorong mereka mencari mekanisme koping melalui self-harm.