ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular utama yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian di dunia. Rendahnya pengetahuan masyarakat serta minimnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin menyebabkan keterlambatan diagnosis dan komplikasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program edukasi kesehatan dan deteksi dini dalam meningkatkan pengetahuan serta sikap masyarakat terhadap pencegahan hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen yang dilaksanakan di Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tahun 2025. Sebanyak 30 responden dewasa dipilih dengan purposive sampling. Intervensi mencakup edukasi kesehatan (ceramah, diskusi, demonstrasi) dan pemeriksaan hipertensi (tekanan darah, kolesterol, dan gula darah sewaktu). Data dikumpulkan melalui kuesioner pre-test dan post-test, kemudian dianalisis secara deskriptif. Sebelum intervensi, 50% responden memiliki pengetahuan kurang, 33,3% cukup, dan 16,7% baik. Setelah edukasi, pengetahuan meningkat dengan kategori baik mencapai 50% dan pengetahuan kurang menurun menjadi 16,7%. Satu minggu setelah intervensi, pengetahuan baik meningkat lagi menjadi 66,7%. Perubahan sikap juga signifikan: sikap positif meningkat dari 23,3% sebelum edukasi menjadi 80% setelah intervensi dan bertahan pada evaluasi satu minggu kemudian. Edukasi kesehatan berbasis masyarakat yang dipadukan dengan deteksi dini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan hipertensi. Program edukasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memperkuat kesadaran masyarakat dan mendorong penerapan gaya hidup sehat. Kata Kunci: Hipertensi, Edukasi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Deteksi Dini, Penyakit Tidak Menular. ABSTRACT Hypertension remains one of the leading non-communicable diseases worldwide and a major contributor to morbidity and mortality. Limited public knowledge and low participation in routine screening contribute to delayed diagnosis and complications. This study aimed to evaluate the effectiveness of health education and early screening in improving knowledge and attitudes toward hypertension prevention in the community. A quasi-experimental study was conducted at Batang Beruh Health Center, Sidikalang District, Dairi Regency, North Sumatra, Indonesia, in 2025. Thirty adult participants were recruited using purposive sampling. Interventions included structured health education sessions (lectures, discussions, demonstrations) and hypertension screening (blood pressure, cholesterol, and blood glucose measurement). Data were collected through pre-test and post-test questionnaires and analyzed descriptively. Before the intervention, 50% of respondents had poor knowledge, 33.3% moderate, and 16.7% good. After education, knowledge improved, with 50% categorized as good and 16.7% poor. One week later, 66.7% maintained good knowledge. Attitudinal changes were also observed, with positive attitudes increasing from 23.3% to 80% post-intervention. Community-based education and early screening significantly improved knowledge and attitudes toward hypertension prevention. Sustained and continuous health education programs are essential to strengthen community awareness and promote healthy lifestyles. Keywords: Hypertension, Health Education, Community Empowerment, Early Detection, Non-Communicable Diseases.