HERLINA EVI YANTI MANIK
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peran Keluarga Pada Penderita Stroke Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang Tahun 2024 Manik, Herlina Evi Yanti
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024041024000

Abstract

Latar Belakang: Stroke menjadi masalah kesehatan internasional dan masih menjadi perhatian di seluruh dunia. Stroke merupakan penyakit yang menyerang area otak. Stroke ini sangat berbahaya karena otak merupakan organ penting yang mengontrol seluruh fungsi tubuh. Peran keluarga penting dalam kesembuhan pasien stroke, karena keluarga merupakan orang terdekat penderita stroke. Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik Accidental sampling yaitu menentukan sampel berdasarkan kebetulan/ siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Tujuan: untuk mendeskripsikan peran keluarga pada penderita stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang Hasil: Penelitian menunjukkan penderita stroke yang memiliki peran keluarga baik sebanyak 7 responden (26,92%), yang memiliki peran keluarga cukup sebanyak 10 responden (38,46%), yang memiliki peran keluarga kurang sebanyak 8 responden (30,77%), dan yang memiliki peran keluarga buruk sebanyak 1 responden (3,84%). Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran keluarga secara pada penderita stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang berada pada kategori cukup.
Peningkatan Pengetahuan dalam Pengenalan Tanda-Tanda Bahaya pada Ibu Hamil Lingga, Rugun Togianur; Berutu, Heriaty; Manik, Herlina Evi Yanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.18730

Abstract

ABSTRAK Tanda dan bahaya kehamilan merupakan gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan janin dalam keadaan yang perlu diwaspadai. Kehamilan merupakan hal yang sehat. Namun kehamilan yang normal juga dapat berubah menjadi kehamilan yang tidak sehat atau bermasalah. Salah satu hal yang bisa dilakukan Ibu hamil untuk pendeteksian sejak dini tanda-tanda bahaya kehamilan dengan melihat adanya komplikasi mungkin terjadi selama kehamilan dengan cara memeriksakan kehamilan secara rutin (Alam, 2012). Maka dari itu ibu hamil perlu mendapat pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dari perilaku ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Manfaat kegiatan untuk membantu ibu hamil Desa Sitinjo II Kecematan Sitinjo meningkatkan kepedulian terhadap tanda-tanda bahaya kehamilan sebagai upaya pencegahan terjadinya tanda-tanda bahaya kehamilan. Khalayak sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah ibu hamil Desa Sitinjo II Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi Berjumlah 30 orang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 November 2024.  Ada 4 tahapan kegiatan: Pertama melaksanakan Pre test, Kedua memberikan edukasi melalui ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi, ketiga melakukan evaluasi atau post test. Edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi dan demonstrasi. Pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi mayoritas cukup sebanyak 53,33% tetapi setelah diberikan edukasi menjadi mayoritas baik sebanyak  50,00%. Kata Kunci: Pengetahuan, Tanda Bahaya, Ibu Hamil  ABSTRACT Signs and dangers of pregnancy are symptoms that indicate that the mother and fetus are in a state that needs to be watched out for. Pregnancy is a healthy thing. However, a normal pregnancy can also turn into an unhealthy or problematic pregnancy. One of the things that can be done by pregnant women to detect early signs of danger of pregnancy by looking for complications that may occur during pregnancy by having regular pregnancy checks (Alam, 2012). Therefore, pregnant women need to gain knowledge about the danger signs of pregnancy. The purpose of this activity is to increase the knowledge of pregnant women about the danger signs of pregnancy. The benefits of the activity are to help pregnant women in Sitinjo II Village, Sitinjo Sub-district increase awareness of the danger signs of pregnancy as an effort to prevent the occurrence of danger signs of pregnancy. The target audience in this counseling activity is pregnant women in Sitinjo II Village, Sitinjo District, Dairi Regency, totaling 30 people, held on Friday, November 22, 2024.  There are 4 stages of activity: First carry out the Pre test, Second provide education through lectures, discussions, questions and answers and demonstrations, third conduct an evaluation or post test. Education was carried out using lecture, question and answer, discussion, simulation and demonstration methods. The majority of pregnant women's knowledge before education was sufficient as much as 53.33%. but after being given education, the majority was good as much as 50.00%. Keywords: Knowledge, Danger Signs, Pregnant Women
Penyuluhan Deteksi Dini Gangguan Jiwa pada Masyarakat Wilayah Kerja Batang Beruh Manik, Herlina Evi Yanti; Silaban, Jojor; Hutagalung, Perak Maruli Asi Roha
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.18683

Abstract

ABSTRAK Gangguan Jiwa tidak terbatas pada psikotik atau yang kita kenal sebagai gila. Banyak macam gangguan jiwa ringan yang jika tidak segera diterapi menjadi berat dan mengancam nyawa. Gangguan jiwa disebabkan oleh adanya berbagai stressor fisik, psikososial,atau sosial. Prevalensi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) terus meningkat secara global dan Indonesia.  Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa berat di indonesia mencapai 7 permil atau 1,7 juta jiwa,meningkat dari tahun sebelumnya. Puskesmas Batang Beruh merupakan Puskesmas dengan jumlah ODGJ tertinggi di Kabupaten Dairi, pada tahun 2023 ada 51 ODGJ yang rutin berobat dan check Kesehatan dan jumlah ini masih menetap sampai dengan tahun 2024. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh tentang gangguan jiwa. Khalayak sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Beruh Sidikalang berjumlah 55 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ada 3 tahapan : pertama melaksanakan  pre test; kedua memberikan edukasi melalui ceramah dan demonstrasi dan ketiga melakukan evaluasi atau post test test. Hasil yang didapatkan Pengetahuan masyarakat/sasaran sebelum edukasi mayoritas kurang sebanyak 69,09% tetapi setelah diberikan edukasi menjadi mayoritas baik sebanyak 58,19%. Sikap sasaran tentang deteksi dini pencegahan gangguan jiwa sebelum dilakukan edukasi adalah mayoritas negative sebanyak 80%% dan setelah  diberikan edukasi menjadi mayoritas positif sebanyak 76,36%. Penyuluhan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dan mengubah sikap tentang deteksi dini gangguan jiwa. Hal ini penting sebagai langkah awal dalam pencegahan dan penanganan lebih lanjut gangguan jiwa di masyarakat.. Kata Kunci: Penyuluhan, Ganngguan Jiwa, Masyarakat  ABSTRACT Mental disorders are not limited to psychotic or what we know as crazy. There are many kinds of mild mental disorders that if not treated immediately become severe and life-threatening. Mental disorders are caused by various physical, psychosocial, or social stressors. The prevalence of people with mental disorders (ODGJ) continues to increase globally and in Indonesia.  Basic Health Research data (Riskesdas 2018) shows that the prevalence of severe mental disorders in Indonesia reached 7 per cent or 1.7 million people, an increase from the previous year. Puskesmas Batang Beruh is the Puskesmas with the highest number of ODGJ in Dairi Regency, in 2023 there were 51 ODGJ who routinely seek treatment and health checks and this number will remain until 2024. The purpose of this activity is to improve the knowledge and attitude of the community in the Batang Beruh Health Centre working area about mental disorders. The target audience in this extension activity is the community in the Batang Beruh Sidikalang Health Centre Working Area, totalling 55 people. The method of implementing service activities has 3 stages: first carrying out a pre-test; second providing education through lectures and demonstrations and third conducting an evaluation or post-test test. The results obtained by the community / target knowledge before education were mostly lacking as much as 69.09% but after being given education the majority were good as much as 58.19%. The target's attitude about early detection of mental disorder prevention before education was a majority negative as much as 80% and after education was given to a majority positive as much as 76.36%. This counselling proved effective in increasing community knowledge about mental disorders and changing attitudes about early detection of mental disorders. This is important as a first step in the prevention and further treatment of mental disorders in the community.  Keywords: Counselling, Mental Illness, Community
Penyuluhan dan Simulasi Bantuan Hidup Dasar pada Siswa/I SMA Swasta Bukit Cahaya Huta Manik Kecamatan Sumbul Manik, Herlina Evi Yanti; Togianur, Rugun; Simangunsong, Dame Evalina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i1.17648

Abstract

ABSTRAK Pengabdian kepada masyarakat Prodi DIII Keperawatan Dairi  Poltekkes Kemenkes Medan dilakukan dalam bentuk Penyuluhan dan Simulasi Bantuan Hidup Dasar  Pada Siswa/I SMA Swasta Bukit Cahaya Huta Manik Kecamatan Sumbul Tahun 2024. Lokasi pengabadian masyarakat adalah Siswa/I SMA Swasta Bukit Cahaya Huta Manik Kecamatan Sumbul Tahun 2024 berjumlah 100 orang. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Siswa/I SMA Swasta Bukit Cahaya Huta Manik mengenai bantuan hidup dasar. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar adalah dengan  penyuluhan dan simulasi bantuan hidup dasar. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah edukasi : ceramah dan diskusi, melakukan simulasi dan sekaligus demonstrasi tentang bantuan hidup dasar. Hasil pengabdian kepada siswa  diperoleh pengetahuan  pre test baik 32%, cukup 19 %, kurang 49%. Setelah diberikan penyuluhan diperoleh 49 % pengetahuan baik dan 51% pengetahuan cukup. Pre test keterampilan diperoleh keterampilan cukup 25 % dan 75% kurang. Setelah diberikan simulasi diperoleh keterampilan 35 % baik dan 65% keterampilan cukup.      Kata Kunci: Penyuluhan, Simulasi , Bantuan Hidup Dasar, Siswa   ABSTRACT Community service for the DIII Nursing Study Program, Dairi Health Polytechnic, Ministry of Health, Medan, was carried out in the form of counseling and basic life support simulations for students of Bukit Cahaya Huta Manik Private High School, Sumbul District in 2024. The location of community service was students of Bukit Cahaya Huta Manik Private High School, Sumbul District. In 2024 there will be 100 people. The aim of this Community Service is to realize community service as one of the Tri Dharma of Higher Education activities, increasing the knowledge and skills of students at Bukit Cahaya Huta Manik Private High School regarding basic life support.  One effort to improve basic life support knowledge and skills is through basic life support counseling and simulations. The method used in this Community Service activity is education: lectures and discussions, carrying out simulations and at the same time demonstrating basic life support. The results of the service to students obtained pre-test knowledge of 32% good, 19% sufficient, 49% poor. After being given counseling, 49% had good knowledge and 51% had sufficient knowledge. Pre test skills obtained 25% sufficient skills and 75% less. After being given the simulation, 35% of the skills were good and 65% of the skills were sufficient. Keywords: Counseling, Simulation, Basic Life Support, Students
The Influence Functional Status on The Quality Life Post Patients Stroke Tiur Romatua Sitohang; Herlina Evi Yanti Manik
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 6, No 2 (2024): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v6i2.21814

Abstract

Stroke is a functional brain disorder that occurs suddenly and is characterised by clinical symptoms both vocal and global which persist for a period exceeding 24 hours. These symptoms are caused by disorders affecting the blood circulation system. In patients who have suffered a stroke can result in difficulties for carrying out activities of daily living and in the development of motor skills. The research design was a correlational observational study with a cross-sectional approach. The study sample comprised 30 post-stroke patients. Inclusion criteria were patients post-stroke one year or more, seeking outpatient treatment at the Neurology Clinic from June to August 2024. Sampling was conducted using the purposive sampling technique. Spearman rho test for bivariat analysis is used to assess the impact of functional status on the quality of life of post-stroke patients. The research instrument was a questionnaire. The Functional Status Questionnaire employs the Barthel Index scale. The respondent indicated that they were fully independent. The quality of life questionnaire employs the Short Form Stroke-Specific Quality of Life Scale (SSQOL). P-value for the spearman correlation test is 0.046 (<0.05) indicates that there is a statistically significant influence between functional status and the patient's quality of life. The correlation coefficient value is r=0.368, indicating that the influence between functional status and quality of life is moderate to strong. These positive results indicate that as an individual's functional status improves, so does their quality of life one year after stroke. Consequently, the functional status of these patients can be improved through stroke rehabilitation, which is designed to enhance quality of life. Keywords: Functional Status, Stroke, Quality of Life
Edukasi Masyarakat dan Deteksi Dini Hipertensi: Intervensi Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Batang Beruh, Kabupaten Dairi, Indonesia Manik, Herlina Evi Yanti; Silaban, Jojor; Silalahi, Roberth Harnat
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i10.22415

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular utama yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian di dunia. Rendahnya pengetahuan masyarakat serta minimnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin menyebabkan keterlambatan diagnosis dan komplikasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program edukasi kesehatan dan deteksi dini dalam meningkatkan pengetahuan serta sikap masyarakat terhadap pencegahan hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen yang dilaksanakan di Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tahun 2025. Sebanyak 30 responden dewasa dipilih dengan purposive sampling. Intervensi mencakup edukasi kesehatan (ceramah, diskusi, demonstrasi) dan pemeriksaan hipertensi (tekanan darah, kolesterol, dan gula darah sewaktu). Data dikumpulkan melalui kuesioner pre-test dan post-test, kemudian dianalisis secara deskriptif. Sebelum intervensi, 50% responden memiliki pengetahuan kurang, 33,3% cukup, dan 16,7% baik. Setelah edukasi, pengetahuan meningkat dengan kategori baik mencapai 50% dan pengetahuan kurang menurun menjadi 16,7%. Satu minggu setelah intervensi, pengetahuan baik meningkat lagi menjadi 66,7%. Perubahan sikap juga signifikan: sikap positif meningkat dari 23,3% sebelum edukasi menjadi 80% setelah intervensi dan bertahan pada evaluasi satu minggu kemudian. Edukasi kesehatan berbasis masyarakat yang dipadukan dengan deteksi dini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan hipertensi. Program edukasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memperkuat kesadaran masyarakat dan mendorong penerapan gaya hidup sehat. Kata Kunci: Hipertensi, Edukasi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Deteksi Dini, Penyakit Tidak Menular.  ABSTRACT Hypertension remains one of the leading non-communicable diseases worldwide and a major contributor to morbidity and mortality. Limited public knowledge and low participation in routine screening contribute to delayed diagnosis and complications. This study aimed to evaluate the effectiveness of health education and early screening in improving knowledge and attitudes toward hypertension prevention in the community. A quasi-experimental study was conducted at Batang Beruh Health Center, Sidikalang District, Dairi Regency, North Sumatra, Indonesia, in 2025. Thirty adult participants were recruited using purposive sampling. Interventions included structured health education sessions (lectures, discussions, demonstrations) and hypertension screening (blood pressure, cholesterol, and blood glucose measurement). Data were collected through pre-test and post-test questionnaires and analyzed descriptively.  Before the intervention, 50% of respondents had poor knowledge, 33.3% moderate, and 16.7% good. After education, knowledge improved, with 50% categorized as good and 16.7% poor. One week later, 66.7% maintained good knowledge. Attitudinal changes were also observed, with positive attitudes increasing from 23.3% to 80% post-intervention. Community-based education and early screening significantly improved knowledge and attitudes toward hypertension prevention. Sustained and continuous health education programs are essential to strengthen community awareness and promote healthy lifestyles. Keywords: Hypertension, Health Education, Community Empowerment, Early Detection, Non-Communicable Diseases.