ABSTRAK Inovasi dalam pembelajaran matematika telah dilakukan oleh banyak peneliti dan pengajar matematika. Akan tetapi, masih terdapat banyak kendala yang dihadapi oleh guru bahkan siswa itu sendiri, terutama terkait hasil belajar pada materi persamaan garis lurus. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model problem-based learning dan model direct instruction pada materi persamaan garis lurus. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain posttest only-control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIB dan siswa kelas VIIIC SMP Negeri 3 Tondano. Instrumen yang digunakan berupa tes berbentuk uraian untuk menilai hasil belajar siswa pada materi persamaan garis lurus. Hasil perhitungan statistic menunjukkan bahwa diperoleh thitung = 3,808 dan ttabel = 1,682 untuk db = 42 dan a = 0.05. Sehingga thitung > ttabel dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian, jika thitung > ttabel maka tolak H0, artinya rata-rata hasil belajar siswa pada materi PGL yang diajar menggunakan model PBL lebih dari rata-rata hasil belajar PGL siswa yang diajar menggunakan model DI.Oleh karena itu, model PBL dapat dijadikan rujukan utama bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran matematika khususnya pada materi PGL. ABSTRACT Many mathematics researchers and teachers have carried out innovations in mathematics learning. However, there are still many obstacles faced by teachers and even students themselves, especially regarding learning outcomes in straight-line equations. This study aims to determine the differences in student learning outcomes taught using the problem-based learning model and the direct instruction model on straight-line equation material. The method used is a quantitative method with a posttest-only-control group design. The research subjects were class VIIIB students and class VIIIC students at SMP Negeri 3 Tondano. The instrument used is a test in a description to assess student learning outcomes in straight-line equation material. The results of statistical calculations show that t_count=3.808 and t_table=1.682 for db=42 and ?=0.05. So that t_count>t_tabel is thus based on the testing criteria, if t_count>t_tabel, then reject H_0, meaning that the average student learning outcomes in PGL material taught using the PBL model are more than the average PGL learning outcomes for students taught using the IN models. Therefore, the PBL model can be used as the primary reference for teachers in developing mathematics learning, especially in PGL material.