Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Situasi Gizi Buruk pada Bayi dan Balita di Kecamatan Woha Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat Nuraini Fitri Irmah; Nurislamyati Nurislamyati; Maya Febriyanti
Bima Nursing Journal Vol 2, No 2 (2021): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.139 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v2i2.747

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gizi buruk berdasarkan teori Unicef yaitu makan tidak seimbang, Ispa Diare, Ketahanan pangan, Pola asuh, Sanitasi, Pelayanan Kesehatan, Pengetahuan dan sosial Budaya. Metode yang digunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubunganya. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan pada orang tua bayi balita gizi buruk,Bidan Desa, Kader, Koordinator KIA,Korrdinator Gizi, KASI Gizi,, Tokoh agama dan tokoh masyarakat. Penelitian ini dapat disimpulkan Masih banyaknya bayi dan balita yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Woha Kabupaten Bima disebabkan oleh: Makan tidak seimbang yaitu anak makan kurang dari 3 kali sehari dengan menu yang tidak bervariasi. Penyakit Ispa dan Diare yang selalu menjadi penyakit penyerta terjadinya gizi buruk. Pola asuh yang tidak memadai, yaitu ada yang dirawat bukan oleh orang tua tapi oleh neneknya serta tidak diberikannya ASI Ekslusif pada anak. Sanitasi yang berkaitan dengan cuci tangan sebelum makan serta ditemukannya minum air yang tidak dimasak. imunisasi yang tidak lengkap, pada kerangka berfikir tidak ada imunisasi, namun pada penelitian ditemukan banyak anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Puskesmas Mpunda Tahun 2021 Maya Febriyanti; Nurislamyati Nurislamyati; Nurhaidah Nurhaidah
Maternal & Neonatal Health Journal Vol 3 No 2 (2022): Maternal & Neonatal Health Journal
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/mnhj.v3i2.757

Abstract

Angka kematian bayi dan balita akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih menunjukkan angka yang cukup tinggi. Berdasarkan laporan data imunisasi rutin bulan Oktober 2021, cakupan imunisasi dasar lengkap baru mencapai 58,4% dari target 79,1%. Cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok. Untuk mencapai kekebalan kelompok, maka cakupan imunisasi rutin harus mencapai minimal 95% secara merata di seluruh wilayah, sampai unit terkecil yaitu tingkat desa/kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Mpunda Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif melalui pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mpunda 519 di Puskesmas Mpunda dengan sampel 45 responden dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Analisis dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu dengan pendidikan SMA/SMK yaitu 37,8%, pekerjaan ibu sebagai IRT 55,6%, pengetahuan kurang yaitu 48,9 %, dan sikap positif yaitu 73,3%. Hasil uji statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi bayi.
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Pemeriksaan Antenatal Care Selama Masa Pandemi COVID-19 Di Puskesmas Langgudu Tahun 2022 Nur islamyati; suryati
JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Vol. 2 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
Publisher : UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan ANC merupakan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas untuk ibu hamil memeriksakan kehamilannya, dimana pelayanan antenatal ini sangat penting bagi ibu hamil yaitu untuk deteksi dini masalah. Pandemi COVID-19 memengaruhi kesehatan ibu baik secara langsung maupun tidak langsung. Pandemi yang sedang berlangsung berdampak terhadap kebijakan pengendalian pandemi dan infrastruktur perawatan kesehatan, masyarakat, dan ekonomi global yang dapat memengaruhi kesehatan ibu. Menurut data dari Puskesmas Langgudu pada Tahun 2020 jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC adalah sebanyak 181 orang, pada tahun 2021 sebanyak 265 orang dan pada tahun 2022 bulan Januari-April sebanyak 132 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Pemeriksaan Ante Natal Care Selama Masa Pandemi Covid 19 di Puskesmas Langgudu tahun 2022. jenis penelitian ini adalah penelitan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang di Puskesmas Langgudu tahun 2022 yaitu sebanyak 132 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Menggunakan Teknik Accidental Sampling. Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Jumlah kunjungan ANC ibu hamil selama masa pandemi covid 19 di Puskesmas Langgudu tahun 2022 sebagian besar minimal <4x kunjungan sebanyak 76.7%. Tingkat kecemasan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC selama masa pandemic covid 19 di Puskesmas Langgudu tahun 2022 sebagian besar pada kategori kecemasan berat yaitu sebesar 48.8%.
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pernikahan Dini di Wilayah Desa Lasi Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu Tahun 2022 Sri Astuti; Suryati S; Nur Islamyati
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 6 (2023): Juli
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8171738

Abstract

Latar belakang. Salah satu masalah klasik yang dialami oleh sebagian masyarakat di Indonesia dan menjadi salah satu pemicu terjadinya permasalahan kesehatan adalah adanya tradisi pernikahan dini yang masih dipraktikkan di masyarakat. Meskipun dalam kurun waktu beberapa tahun telah mengalami trend penurunan, namun praktik pernikahan dini masih sering ditemukan di masyarakat Indonesia. pernikahan dini cenderung terjadi pada masyarakat pedesaan (rural community). Secara Global terdapat 28 kasus per 1.000 perempuan setiap tahunnya atau setiap harinya terdapat 39.000 perkawinan usia dini di Dunia, dan diperkirakan terdapat 140 million perkawinan usia dini pada tahun 2011-2020. Berdasarkan data Desa Lasi, 2021 sebanyak 94 ibu yang menikah di bawah usia reproduksi. Tujuan penelitian. Mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan di bawah usia reproduksi di Wilayah Desa Lasi Kec. Kilo Kab. Dompu Tahun 2022. Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menikah di bawah usia reproduksi di Wilayah Desa Lasi Kec. Kilo Kab. Dompu yaitu 94 orang. Sampel sebanyak 48 orang dan menggunakan rumus Slovin dengan tehnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Tehnik analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian Pengetahuan ibu di Desa Lasi Kec. Kilo Kab. Dompu tahun 2022 sebagian besar Pengetahuan Kurang yaitu sebanyak 30 (62,5%), sebagian besar sosial ekonomi terbanyak adalah rendah yaitu sebanyak 25 (52,1%), adat istiadat tidak mendukung sebanyak 30 (62,5%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan kurangnya pengetahuan, sosial ekonomi, dan adat istiadat mempengaruhi terhadap Pernikahan Dini.
Overview Of Mother's Knowledge About Intra Uterine Contraception Device (Iud) In The Working Area Of Penanae City Puskesmas, Bima City, 2023 Suryati Suryati; Nur Islamyati
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The IUD contraceptive is very effective in reducing maternal mortality and controlling the population growth rate because the effectiveness rate of use is up to 99.4% and the IUD can be used for a period of 3-5 years (hormonal type) and 5-10 years (copper type). The IUD contraception device is inserted into the uterus in various shapes, consisting of plastic (polyethylene). In 2022 from 5 health centers spread throughout Bima City. Shows the number of family planning acceptors who use IUD birth control. In May 2022, there were 10.41% IUD acceptors, 9.41% at the Paruga Health Center, 21.75% at the Mpunda Health Center, 2.60% at the Rasa Na'e Timur Health Center, 5.16% at the Kumbe Community Health Center %, at the Pena Nae Health Center it was 9.84%, at the Jati Baru Health Center it was 5.64%, and at the Kolo Health Center it was -0.18%. The aim of the research is to identify the description of mothers' knowledge regarding intrauterine contraceptive devices (IUDs) in the Penanae Community Health Center working area, Bima City in 2023. This type of research is quantitative research with the design used is a Cross Sectional approach. The population in this study were all women of childbearing age who used long-term contraception in Penana Village, in 2023 there were 273 people. The sample was 51 people with a sampling technique, namely simple random sampling, namely random sampling. Based on the research results, it shows that of the 51 respondents aged 20-35 years there were 27 (53.4%), those aged >35 years were 24 (47.0%). Of the 51 respondents, the majority of mothers had an intermediate level of knowledge (high school) as many as 31 respondents (60.8%), and as many as 20 respondents had a tertiary education (39.2%). The results of this study can be concluded that the mother's age and education influence the choice of contraceptive method.
Overview Of Knowledge Of Women Of Fertilizing Age About Being Conscious In Sampungu Village, Soromandi District, Bima District, 2023 Nur Islamyati; Suryati Suryati
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast cancer is the main cause of cancer death in women throughout the world. High breast cancer mortality has been attributed to a lack of public awareness of the disease. The Dompu District Health Service shows that the incidence of breast cancer in 2020 was 276 cases. in 2021 there were 8107 cases and in 2022 the number of 16,261 increased, one of the causes was the mother's lack of knowledge about early detection through the BSE technique (Bima District Health Service, 2023).. Objective This research seeks to describe the knowledge of women of childbearing age about BSE in the work area of Sampungu village, Soromandi sub-district, Bima district. Research Methods This research uses a simple descriptive design.. The design used is to describe variables and phenomena which are then interpreted. This descriptive design will explain to researchers the description of women's knowledge about the childbearing age of BSE in Sampungu Village, Bima Regency in 2023, as many as 50 people. The analysis of this research is univariate analysis. The Instrument used is a questionnaire. Conclusion The results of this study showed a significant relationship between knowledge of women of childbearing age about BSE and breast cancer in the working area of Sampungu Village, Soromandi District, Bima Regency. Suggestion Services in the Rasabou Community Health Center working area in Hu'u subdistrict should be able to prevent the lack of knowledge of women of childbearing age about BSE by carrying out outreach activities, providing clear information that is easy to understand and recommending that women of childbearing age carry out BSE techniques regularly.