Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Student perspectives of MOOCs process M. Ridwan Sutisna; Arie Susanty; Paulina Pannen; Gatot Fatwanto Hertono; Rahayu Dwi Riyanti; Rini Febrianti; Rudi Susilana
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 4 (2024): Inovasi Kurikulum, November 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i4.76161

Abstract

This study investigates participants' experiences in Massive Open Online Courses (MOOCs). In the last decade, online learning has experienced rapid growth, and MOOCs have become one of the most popular forms of online learning. The digital transformation led to increased mobile and internet users, facilitating the adoption of online learning platforms. As one of the digital transformation products, this study aims to describe the use of Massive Open Online Courses from the perspectives of higher education students. Despite the increase of MOOCs use in the higher education, the dropout rates tend to be high. Students play an essential role in that case. This study focuses on MOOCs prior to learning, the activity during learning, and how the learning assessment is delivered from student perspectives. Using descriptive method, with the involvement of twelve MOOCs students from higher education. This study has concluded that the information presented in the prior learning process is essential regarding choosing specific MOOCs courses. Students value interaction and engage in content during the learning process, especially real-world examples. Although some participants found the assessment process challenging, it was perceived as relevant to the course objectives. At the same time, easy navigation and access to learning resources are essential for MOOCs platforms to be considered user-friendly courses. Overall, the study suggests that MOOCs students should be well informed initially. Then MOOCs courses should be delivered dynamically to maintain student motivation and provide relevant assessment. AbstrakSelama sepuluh tahun terakhir, telah terjadi pertumbuhan yang signifikan dalam pendidikan daring, dengan MOOCs muncul sebagai salah satu opsi yang paling populer. Transformasi digital, yang ditandai dengan peningkatan langganan seluler, pengguna internet, dan akses pita lebar, telah mendorong munculnya platform pembelajaran daring. Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman individu yang berpartisipasi dalam Massive Open Online Courses (MOOCs). Sebagai salah satu produk transformasi digital, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Massive Open Online Courses dari perspektif mahasiswa pendidikan tinggi. Meskipun penggunaan MOOCs meningkat di universitas yang lebih tinggi, tingkat penyelesaian kursus cenderung tinggi. Sangat jelas bahwa mahasiswa memainkan peran penting dalam kasus tersebut. Fokus penelitian ini adalah pada pembelajaran sebelumnya melalui MOOCs, aktivitas selama pembelajaran, dan bagaimana penyampaian asesmen pembelajaran dari perspektif mahasiswa. Dengan menggunakan metode deskriptif, penelitian ini melibatkan dua belas mahasiswa pendidikan tinggi yang mengikuti MOOCs. Temuan menunjukkan bahwa materi pembelajaran awal sangat penting dalam memengaruhi keputusan untuk mendaftar di kursus MOOCs tertentu. Selama fase pembelajaran, mahasiswa menghargai konten yang interaktif dan menarik, terutama jika mencakup aplikasi dunia nyata. Meskipun beberapa peserta menganggap proses penilaian sulit, mereka menganggapnya relevan dengan tujuan kursus. Selain itu, navigasi yang mudah dan akses ke materi pembelajaran sangat penting agar platform MOOCs dianggap sebagai kursus yang mudah digunakan. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menyoroti pentingnya memberikan informasi yang memadai kepada siswa di awal dan menyarankan agar MOOCs disampaikan dengan cara yang menarik untuk mempertahankan motivasi siswa dan menawarkan penilaian yang relevan di akhir.Kata Kunci: desain pembelajaran; kursus daring; MOOCs; pembelajaran di perguruan tinggi
A Look at Lecturer Experiences Designing Instruction for MOOCs Arie Susanty; M. Ridwan Sutisna; Paulina Pannen; Gatot Fatwanto Hertono; Rahayu Dwi Riyanti; Rini Febrianti
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12, No 3 (2024): Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkc.v12i3.91272

Abstract

Ekosistem MOOCs di negara-negara Asia Tenggara ini bervariasi dalam hal konteks, tujuan, dan strategi, yang menghasilkan pendekatan beragam dalam mengimplementasikan MOOCs. Walaupun banyak pengembang kursus mengalami kesulitan dalam merancang kursus online dikarenakan kurangnya pengalaman mereka dalam pembelajaran online. Lebih jauh, standar yang tidak memadai untuk perancangan dan pengembangan instruksional, serta standar untuk platform pembelajaran, dapat menyebabkan kesulitan dalam memperoleh akreditasi dan pengakuan MOOCs angka kredit akademik. Format teks, visual, audio, dan multimedia sangat penting untuk menyampaikan informasi dalam MOOCs. Namun, format multimedia memenuhi berbagai gaya belajar, meningkatkan keterlibatan, dan sering dianggap sebagai format yang efektif untuk MOOCs. Kualitas asesmen sangat penting untuk efektivitas platform pembelajaran online ini. Pengembang kursus sering menggunakan alat yang ada di Learning Management System (LMS) untuk transfer data yang lancar, manajemen kursus yang lebih mudah, serta penghematan biaya. Meskipun alat asesmen berbayar juga  terkadang dipertimbangkan. Forum diskusi memungkinkan pelajar untuk berbagi, bertukar, dan menghadapi konten kursus, yang memungkinkan analisis pembelajaran. Media sosial dapat mendorong komunitas pembelajaran daring, tetapi efektivitasnya bergantung pada kursus, siswa, dan platform. Kuliah video sering digunakan sebagai penyampaian konten. Dengan demikian, untuk melibatkan audiens daring ini secara efektif, dosen harus menyesuaikan pendekatan pedagogis mereka agar selaras dengan prinsip-prinsip pendidikan digital, dengan penekanan khusus pada cara mereka menyajikan konten mereka. Kuliah harus terstruktur dengan cermat dengan mempertimbangkan sasaran peserta.