Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemetaan Rintisan Tata Kelola Wisata Menggunakan Drone Di Desa Kuripan Ramdhan Kurniawan; Ginta Ginting; Maya Maria; Fauzy Rahman Kosasih; Rini Febrianti; Mohamad Nasoha
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.480

Abstract

Wilayah Kabupaten Bogor khususnya Desa Kuripan, Kecamatan Ciseeng terdapat beberapa wilayah yang berpotensi sebagai destinasi wisata alam, namun keindahan alam di sekitar desa belum digarap sesuai peruntukkannya. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan rintisan wisata melalui pemotretan kelestarian alam pedesaan sepanjang daerah aliran Sungai Cisadane, bukit, dan tebing yang berkontur alami di desa Kuripan, kabupaten Bogor. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan metode pemetaan menggunakan teknologi drone (pesawat kecil tanpa awak) yang memiliki kamera dan kemampuan untuk melakukan pemotretan geografis dari ketinggian. Kegiatan PkM ini menghasilkan beberapa titik area potensi wisata di desa Kuripan yang dapat dijadikan lokasi wisata baru. In Bogor regency area, especially Kuripan village, Ciseeng district, there are several areas that have the potential to become natural tourist destinations, but the natural beauty around the village has not been worked out according to its designation. This activity aims to map tourism pilots by taking pictures of rural nature conservation along the Cisadane River basin, hills and naturally contoured cliffs in Kuripan village, Bogor regency. The method of carrying out activities employed a mapping method using drone technology (small unmanned aircraft) which has a camera and the ability to carry out geographical photography from a height. This community service activity resulted in several points of tourism potential areas in Kuripan village which could be used as new tourist sites.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KERIPIK SAMBAL SIBOLGA MELALUI PROMOSI DAN EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Suci Rahmawati Prima; Sepandil Laras Lase; Rini Febrianti; Rahmad Purnama; Ni Made Ayu Krisna Cahyadi
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v5i2.6184

Abstract

Keripik Cabai Sibolga merupakan oleh-oleh khas daerah Sumatera Utara khususnya kota Sibolga dan menjadi ciri khas kota yang dikenal dengan sebutan Kota Ikan. Keripik Cabai Sibolga merupakan hasil industri kuliner yang saat ini sedang menarik wisatawan dan diharapkan dapat menjadi penopang perekonomian masyarakat Sibolga. Namun di masa pandemi COVID-19 ini banyak sektor yang terdampak, termasuk produksi dan pemasaran usaha Keripik Cabai Sibolga. Oleh karena itu, program pengabdian kepada masyarakat ini berupaya melakukan inovasi dalam pengemasan baik melalui repackaging dan rebranding serta perluasan pemasaran melalui promosi produk di pasar-pasar dan menembus pasar luar negeri melalui kegiatan ekspor. Pelayanan dimulai dengan analisa kebutuhan mitra UMKM, riset pasar internasional, perencanaan dan implementasi. Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah terciptanya sistem pengemasan produk yang lebih menarik perhatian dan sesuai standar internasional, serta terciptanya pusat bisnis ekspor Keripik Cabai Sibolga yang dimodifikasi, seperti website penjualan dan publikasi visual. di media sosial agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri melalui kegiatan ekspor. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah pengemasan baru, promosi di marketplace dan ekspor ke pembeli luar negeri.   Sibolga Chilli Chips are souvenirs typical of the North Sumatra, especially the city of Sibolga and are the hallmark of the city known as the City of Fish. Sibolga Chilli Chips is the result of the culinary industry which is currently attracting tourists and is expected to be a supporter of the economy of the Sibolga community. However, during the COVID-19 pandemic, many sectors were affected, including the production and marketing of Sibolga Chilli Chips business. Therefore, this community service program seeks to innovate in packaging both through repackaging and rebranding as well as marketing expansion through product promotion in marketplaces and penetrate foreign markets through export activities. The service begins with an analysis of the needs of MSME partners, international market research, planning and implementation. The output of this community service is the creation of a product packaging system that is more eye-catching and in accordance with international standards, as well as the creation of a modified Sibolga Chilli Chips export business center, such as websites for sales and visual publications on social media so that they can be better known by the wider community both locally and abroad through export activities. The results of this community service are new packaging, promotions in the marketplace and exports to foreign buyers.
Student perspectives of MOOCs process M. Ridwan Sutisna; Arie Susanty; Paulina Pannen; Gatot Fatwanto Hertono; Rahayu Dwi Riyanti; Rini Febrianti; Rudi Susilana
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 4 (2024): Inovasi Kurikulum, November 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i4.76161

Abstract

This study investigates participants' experiences in Massive Open Online Courses (MOOCs). In the last decade, online learning has experienced rapid growth, and MOOCs have become one of the most popular forms of online learning. The digital transformation led to increased mobile and internet users, facilitating the adoption of online learning platforms. As one of the digital transformation products, this study aims to describe the use of Massive Open Online Courses from the perspectives of higher education students. Despite the increase of MOOCs use in the higher education, the dropout rates tend to be high. Students play an essential role in that case. This study focuses on MOOCs prior to learning, the activity during learning, and how the learning assessment is delivered from student perspectives. Using descriptive method, with the involvement of twelve MOOCs students from higher education. This study has concluded that the information presented in the prior learning process is essential regarding choosing specific MOOCs courses. Students value interaction and engage in content during the learning process, especially real-world examples. Although some participants found the assessment process challenging, it was perceived as relevant to the course objectives. At the same time, easy navigation and access to learning resources are essential for MOOCs platforms to be considered user-friendly courses. Overall, the study suggests that MOOCs students should be well informed initially. Then MOOCs courses should be delivered dynamically to maintain student motivation and provide relevant assessment. AbstrakSelama sepuluh tahun terakhir, telah terjadi pertumbuhan yang signifikan dalam pendidikan daring, dengan MOOCs muncul sebagai salah satu opsi yang paling populer. Transformasi digital, yang ditandai dengan peningkatan langganan seluler, pengguna internet, dan akses pita lebar, telah mendorong munculnya platform pembelajaran daring. Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman individu yang berpartisipasi dalam Massive Open Online Courses (MOOCs). Sebagai salah satu produk transformasi digital, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Massive Open Online Courses dari perspektif mahasiswa pendidikan tinggi. Meskipun penggunaan MOOCs meningkat di universitas yang lebih tinggi, tingkat penyelesaian kursus cenderung tinggi. Sangat jelas bahwa mahasiswa memainkan peran penting dalam kasus tersebut. Fokus penelitian ini adalah pada pembelajaran sebelumnya melalui MOOCs, aktivitas selama pembelajaran, dan bagaimana penyampaian asesmen pembelajaran dari perspektif mahasiswa. Dengan menggunakan metode deskriptif, penelitian ini melibatkan dua belas mahasiswa pendidikan tinggi yang mengikuti MOOCs. Temuan menunjukkan bahwa materi pembelajaran awal sangat penting dalam memengaruhi keputusan untuk mendaftar di kursus MOOCs tertentu. Selama fase pembelajaran, mahasiswa menghargai konten yang interaktif dan menarik, terutama jika mencakup aplikasi dunia nyata. Meskipun beberapa peserta menganggap proses penilaian sulit, mereka menganggapnya relevan dengan tujuan kursus. Selain itu, navigasi yang mudah dan akses ke materi pembelajaran sangat penting agar platform MOOCs dianggap sebagai kursus yang mudah digunakan. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menyoroti pentingnya memberikan informasi yang memadai kepada siswa di awal dan menyarankan agar MOOCs disampaikan dengan cara yang menarik untuk mempertahankan motivasi siswa dan menawarkan penilaian yang relevan di akhir.Kata Kunci: desain pembelajaran; kursus daring; MOOCs; pembelajaran di perguruan tinggi