Latar Belakang: Sindrom Mata Kering (Dry Eye Syndrome) adalah penyakit mata yang melibatkan permukaan okular, dengan karakteristik rusaknya homeostasis lapisan air mata yang disertai dengan gejala okular diakibatkan ketidakstabilan lapisan air mata, hiperosmolaritas, kerusakan dan inflamasi pada permukaan okular, serta abnormalitas neurosensoris. Sindrom Mata Kering (Dry Eye Syndrome) memiliki hubungan dengan beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, kondisi medik, obat-obatan dan kebiasaan konsumsi kopi. Kafein memiliki efek anti kolinergik yang mempengaruhi pembentukan kelenjar lakrimal. Penurunan sekresi kelenjar disebabkan oleh efek antikolinergik kafein. Hal ini yang akan menyebabkan sindrom mata kering (dry eye syndrome). Tujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan konsumsi kopi terhadap sindrom mata kering (dry eye syndrome). Metode: Penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 105 responden. Hasil: Didapatkan responden yang tidak mengalami dry eye syndrome sebanyak 45 orang (42,8%) yang mengalami dry eye syndrome dengan konsumsi kopi sebanyak 30 orang (28,6%) dan responden dry eye syndrome yang tidak mengonsumsi kopi sebanyak 30 orang (28,6%) dengan nilai p sebesar 0,043 melalui uji Chi-Square. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan sindrom mata kering (dry eye syndrome)