Vera R. Bulu
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Citra Bangsa, Kupang, NTT

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH DASAR KRISTEN CITRA BANGSA Femberianus Sunario Tanggur; Vera R. Bulu; Roswita L. Nahak; Jhon Enstein; Yonly A. Benufinit; Selfiana T.M. Ndapa Lawa; Viktoris P. Veka; Christmas P Ate
Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Vol. 3 No. 1 (2023): JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN -
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/pemimpin.v3i1.860

Abstract

AbstrakJumlah tim akreditasi sekolah adalah22 orang. Dari 22 orang tim akreditasi, 9 (41%) orang yang memahami tentang akreditasi, sedangkan 13 (59%) orang tidak memahami tentang akreditasi. Dari 41 % yang memahami tentang akreditasi, rata-rata memahami akreditasi dari proses studi literasi dan sudah perna terlibat sebagai tim akreditasi sekolah pada periode sebelumnya sedangkan dari total 59% orang tim yang belum memahami tentang akreditasi karena belum pernah terlibat dalam kegiatan akreditasi, belum mendapatkan pelatihan tentang kegiatan akreditasi. Meningkatkan pemahaman sekolah tentang akreditasi dilakukan dengan cara memberikan penguatan tentang akreditasi sekolah/madrasah. Adapun materi yang diberikan kepada sekolah dalam proses pengabdian masyarakat ini yaitu Pengertian Akreditasi, Tujuan Akreditasi, Prinsip-prinsip Akreditasi, Komponen yang Dinilai dalam Akreditasi, Prosedur/mekanisme akreditasi sekolah/madrasah, Syarat minimal pengusulan akreditasi sekolah. AbstractThe number of school accreditation teams is 22 people. Of the 22 accreditation team members, 9 (41%) understood accreditation, while 13 (59%) did not understand accreditation. Of the 41% who understand accreditation, on average they understand accreditation from the literacy study process and have been involved as a school accreditation team in the previous period, while out of a total of 59% of team members who do not understand accreditation because they have never been involved in accreditation activities, they have not received training on accreditation activities. Improving schools' understanding of accreditation is done by providing reinforcement of school/madrasah accreditation. The material provided to schools in this community service process is the Definition of Accreditation, Accreditation Objectives, Accreditation Principles, Components Assessed in Accreditation, School/madrasah accreditation procedures/mechanisms, Minimum requirements for proposing school accreditation, Efforts to improve school accreditation, Compilation techniques accreditation document.
MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI SOSIAL MAHASISWA MELALUI KEGIATAN SOSIAL DI CAMP PENGUNGSIAN WARGA EKS TIMOR TIMUR : MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI SOSIAL MAHASISWA MELALUI KEGIATAN SOSIAL DI CAMP PENGUNGSIAN WARGA EKS TIMOR TIMUR Femberianus Sunario Tanggur; Vera R. Bulu; Roswita L. Nahak; Selfiana T.M. Dpala Lawa; Maria M.B Sogen; Jhon Enstein; Yonly A Benufinit
Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023): JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN - Edisi Agustus 2023
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/pemimpin.v3i2.999

Abstract

Memasuki abad ke 21 dunia pendidikan mulai beranjak pada pendidikan yang berbasis kepada nilai serta karakter. Karakter peduli sosial wajib ditanamkan pada peserta didik melalui berbagai kegiatan sosial. Mahasiswa dididik untuk bertanggung jawab dan memiliki kewajiban untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Melalui kegiatan sosial, pembentukan sikap dan kepekaan sosial dalam diri mahasiswa dapat tumbuh sehingga memiliki rasa kepedulian terhadap keanekaragaman ras, budaya, serta agama yang berada ditengah masyarakat. Nilai karakter yang dicapai adalah tujuan yang ingin dicapai yaitu: Pertama. Menumbuhkan karakter peduli sosial mahasiswa baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat. Sebagai sosial control mahasiswa harus mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat dan memberikan solusi untuk menyelesaikan jika terjadi suatu masalah di sekitarnya. Kedua, Memupuk rasa tanggung jawab mahasiswa sebagai mahkluk sosial, harus memiliki jiwa empati dan simpati terhadap lingkungan serta memupuk jiwa cinta tanah air demi terciptanya masyarakat yang berkeadilan sosial melalui proses kegiatan sosial yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan di camp pengungsian warga esk Timor Timur dalam bidang pendidikan. Ketiga, mahasiswa dapat merancang program kelompok belajar “Cinta Indonesia“ di camp pengungsian serta melakoni peran sebagai guru ditengah masyarakat.