Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi MDM (Mechanically Deboned Meat) Terhadap Karakteristik Sensori dan Kimia Bakso Amalia, Lia; Putri, Fenia Apriliani; Mardiah, Mardiah; Kusumaningrum, Julia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i2.10560

Abstract

Meatballs are generally made from beef or chicken, which are relatively expensive so it is necessary to substitute or substitute cheaper ingredients. An alternative that can be used is MDM (Mechanically deboned meat). The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with one factor, namely MDM concentration of 40%, 50%, 60% and 70%. Sensory and hedonic quality tests were carried out using a line scale which was then analyzed using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's advanced test with a 95% confidence interval. The selected products are then subjected to chemical analysis including testing for water, ash, protein and fat content. The product chosen is meatballs that are white and grey, have a non-fishy aroma, are meaty and chewy like meatballs. Treatment A4 (70% MDM : 30% Tapioca) was the most preferred treatment by panelists in terms of color, aroma, texture, taste and overall appearance. The selected MDM meatballs based on sensory and hedonic quality tests were A4 (70% MDM : 30% Tapioca) with chemical test results namely water content 66.38%, ash 1.39%, protein 7.54% and fat content 1.56% and HPP of IDR 432/item.
Pengaruh Penambahan Berbagai Pengenyal Terhadap Karakteristik Kimia Dan Sensori Bakso MDM (Mechanically Deboned Meat) Ayam Amalia, Lia; Velita, Velita; Mardiah, Mardiah; Kusumaningrum, Julia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i2.10645

Abstract

Bakso biasanya dari daging sapi dengan harga relatif mahal sehingga perlu alternatif lain untuk memperoleh harga jual lebih murah. Penelitian ini mempunyai tujuan agar memperoleh pengetahuan terhadap pengaruh penambahan bahan pengenyal pada karakteristik kimia dan sensori bakso MDM ayam. Rancangan percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan jenis pengenyal (Kontrol, Karagenan 3%, STPP 0,3%, dan Transglutaminase 0,9%). Uji mutu sensori dan hedonik dilakukan dengan skala garis kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95%. Produk terpilih akan dianalisis kimia meliputi uji kadar air, abu, protein, dan lemak. Karakteristik mutu terpilih adalah warna putih keabuan, aroma kurang amis, tekstur kekenyalan agak mendekati bakso, dan rasa kurang terasa daging. Uji hedonik pada perlakuan karagenan 3% adalah paling disukai panelis dengan warna suka, aroma suka, tekstur suka, rasa agak suka, dan overall suka. Bakso MDM ayam terpilih berdasarkan mutu sensori dan hedonik adalah karagenan 3%. Hasil uji kimia produk terpilih memiliki nilai kadar air 47,72%, kadar abu 1,76%, kadar protein 8,27%, dan kadar lemak 6,67%. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa bakso MDM ayam dengan penambahan pengenyal mempunyai sifats ensori berbeda namun tidak berpengaruh pada tingkat kesukaan panelis
Analisis Pengendalian Mutu Kemasan Produk Mi Instan X dengan Metode Six Sigma di PT. Y Kusumaningrum, Julia; Haris, Helmi; Fanani, Muhammad Zainal; Jumiono, Aji; Amalia, Lia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i2.15808

Abstract

PT. Y merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan yang memproduksi mi instan yang dikemas dengan kemasan plastik dan ditambah dengan bumbu sesuai jenis rasa.  Selama proses produksi berjalan, ditemukan adanya produk yang cacat atau kerusakan pada kemasannya.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis cacat/ defect, melakukan analisis faktor-faktor penyebab cacat/defect dari produk yang sering terjadi dan menyusun upaya perbaikan dengan menggunakan metode Six Sigma yang terdiri atas tahap Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan Y memiliki nilai sigma sebesar 4,06. Melalui hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa terdapat 3 cacat/defect yang dominan terjadi pada pengemasan produk mi instan merk X yaitu kemasan berlubang tertusuk mi sebesar 39,464%, mi tertekan seal kemasan/gencet mi sebesar 24,138% dan kemasan meletus sebesar 16,475%.  Faktor penyebab kerusakan kemasan produk berasal dari faktor manusia, metode, bahan dan mesin.  Usulan perbaikan yang direkomendasikan yaitu pembentukan tim Quality Improvement, adanya penambahan Instruksi Kerja (IK) untuk pengecekan tekanan conveyor busa di mesin packing dan IK untuk penyortiran mi, mencari bahan kemas dan busa penekan yang lebih tepat, maintenance dan perbaikan untuk mesin slitter, perbaikan thermocontrol dan pengadaan singkron untuk conveyor busa penekan dan conveyor mi.
Formulasi Bumbu Kari Instan Khas Indonesia Berbentuk Blok dengan Perbedaan Komposisi Tepung Pati Termodifikasi dan Tepung Terigu Kusumaningrum, Julia; Mardiah, Mardiah; Jumiono, Aji; Amalia, Lia
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Agroindustri Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v10i3.15708

Abstract

Curry is a typical Indonesian dish that requires a long process to make. Therefore, innovation in making curry in block form is needed, as has been done for Japanese curry blocks. This research aims to obtain the best curry block formulation based on sensory quality tests, hedonic tests, and chemical analysis. The research was carried out by formulating 5 formulas through trial and error (BK001, BK002, BK003, BK004, and BK005). The research treatment was the difference in ratio between modified starch and wheat flour, namely BK005A, BK005B, and BK005C. Data analysis used ANOVA and continued with Duncan at the 5% level. The trial and error stage research results showed that the best formulation was code BK 005. From the results of hedonic and sensory quality tests, BK 005 was preferred compared to curry seasoning on the market. The results of further research showed that the research treatment had a significant effect on the results of the texture and block compactness tests as well as the hedonic test results as overall. BK 005B block curry seasoning is the best treatment based on the results of texture tests, sensory quality tests, cohesiveness parameters, and overall taste. The results of the curry seasoning analysis for block BK 005B were water content 2.17%, water activity (Aw) 0.49, viscosity 0.3 dPas/s3, hardness 981.0 gr/mm2, and pH 6.00.