Tika Christy Novianti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMETAAN DAERAH BAHAYA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT DENGAN METODE WEIGHTED OVERLAY Aldi Herlian Wijaya; Fajriyanto; Tika Christy Novianti; Eko Rahmadi
Journal Of Plano Studies Vol 1 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jops.v1i2.4904

Abstract

Bencana alam longsor di Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat merupakan suatu fenomena yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, serta berpotensi menimbulkan bahaya terhadap kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah bahaya tanah longsor di Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, dengan memanfaatkan Teknik analisis Weighted Overlay dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Bencana tanah longsor yang berpotensi menimbulkan kerugian materil dan korban jiwa semakin memerlukan upaya mitigasi yang tepat. Teknik analisis Weighted Overlay dengan metode kuantitatif diterapkan menggunakan delapan parameter, yaitu kemiringan lereng, arah lereng, panjang lereng, tipe batuan, jarak dari patahan, tipe tanah, kedalaman tanah, dan curah hujan, yang masing-masing diberi bobot sesuai tingkat pengaruhnya terhadap bahaya tanah longsor. Korelasi Pearson merupakan pengukuran parametrik yang akan menghasilkan Koefisien korelasi yang memiliki fungsi untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara dua variabel. Hasil penelitian menghasilkan peta klasifikasi bahaya longsor yang terdiri dari tiga tingkat, yaitu  rendah dengan luasan 4.878,442 ha, sedang dengan luasan 8.487,104 ha, dan tinggi dengan luasan 1.230,959 ha. Peta ini dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya mitigasi bahaya tanah longsor dan perencanaan tata ruang yang lebih aman di wilayah rawan.
Analisis Urban Heat Island Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kota Tangerang TIka Christy Novianti; Sofyan Samri, Ahmad; Nisa, Syatreen
Journal Of Plano Studies Vol 1 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jops.v1i1.4065

Abstract

Pertumbuhan kota sebagai pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya telah secara signifikan mengubah lanskap alam yang berdampak pada iklim dan lingkungan. Peningkatan populasi perkotaan mendorong konsumsi energi untuk rumah tangga, industri, dan transportasi, serta menggeser penggunaan lahan dari pertanian ke perumahan serta mempengaruhi iklim lokal. Hal ini dapat mendorong terjadinya fenomena Urban Heat Island (UHI), di mana suhu di area perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan, disebabkan oleh aktivitas manusia dan perubahan penggunaan lahan dari vegetasi alami menjadi bahan buatan seperti aspal dan beton. Kota Tangerang mengalami pertumbuhan yang cepat akibat urbanisasi yang juga mempengaruhi iklim mikro perkotaan, termasuk mengakibatkan fenomena UHI. Studi UHI di Kota Tangerang penting dilakukan karena urbanisasi yang tinggi membuat pertumbuhan kota semakin tinggi. Analisis UHI memberikan pemahaman lebih baik tentang pola suhu dan variabilitas termal di kawasan perkotaan Tangerang, serta dapat mengidentifikasi faktor penyebab UHI. Pemanfaatan data citra Landsat 8 (OLI/TIRS) dan Sistem Informasi Geografis digunakan untuk analisis UHI. Data Land Surface Temperature (LST) digunakan sebagai parameter utama dalam mengevaluasi proses fisik, kimia, dan biologis di permukaan bumi serta mempelajari iklim perkotaan, kemudian dilanjutkan dengan analisis NDVI dan analisis UHI untuk melihat tingkatan UHI yang terjadi di Kota Tangerang. Hasil dari analisis UHI diharapkan dapat membantu pemerintah Kota Tangerang dan perencana kota dalam langkah mitigasi efektif, seperti penghijauan perkotaan, perbaikan tata ruang, dan penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, serta mendukung penciptaan kota yang lebih nyaman dan berkelanjutan bagi masyarakat.