Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN LATIHAN GULAT DENGAN SELF MANAGEMENT DI PANTI ASUHAN X Puspitasari Ambarwati; Carissa Ratu Nolanda; Syaila Rania Adisya; Monty P. Satiadarma
Journal of Community Service Vol 6 No 1 (2024): JCS, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jcs.v6i1.237

Abstract

Panti Asuhan memainkan peran krusial dalam mendidik dan membina anak-anak terlantar agar menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi dalam pembagunan nasional. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang dihadapi anak-anak panti asuhan dalam mengikuti Latihan gulat sebagai bagian dari program peningkatan kedisiplinan melalui Teknik self-management. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, serta implementasi teknik self-management yang didasarkan pada teori belajar Albert Bandura. Penelitian dilakukan di Panti Asuhan X, yang memiliki 58 anak dengan rentang 4 hingga 22 tahun. Program ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan melalui latihan gulat, menggunakan papan evaluasi dengan stiker warna untuk menilai kehadiran dan partisipasi. Pada awal program, mayoritas stiker berwarna merah, menunjukan ketidakhadiran yang tinggi. Setelah intervensi dengan Teknik self-management dan psikoedukasi, terjadi peningkatan signifikan dalam kedisiplinan, yang terlihat dari meningkatnya jumlah stiker kuning yang menunjukan kehadiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak anak panti asuhan merasa terpaksa dan kurang termotivasi dalam mengikuti Latihan gulat. Melalui pendekatan self-management, anak-anak menunukan peningkatan dalam kedisiplinan, motivasi dan regulasi emosi. Peningkatan regulasi emosi ini dilihat memalui respon anak-anak ketika diminta untuk berlatih, yang sebelumnya sering marah kini menunjukan respons yang lebih tenang dan menurut. Keberhasilan intervensi ini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis teori psikologi social dalam meningkatkan kedisiplinan dan regulasi emosi di lingkungan panti asuhan. Temuan ini memberikan rekomendasi kuat untuk penerapan Teknik self-management, teori modeling, dan pendekatan psikoedukasi serupa dalam program-program pengembangan anak di panti asuhan lainnya.
HUBUNGAN LONELINESS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PERANTAU Puspitasari Ambarwati; Monty P. Satiadarma; Untung Subroto
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.669

Abstract

Mahasiswa perantau menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang sering kali berbeda dengan lingkungan asalnya. Kesulitan menyesuaikan diri ini dapat memicu perasaan kesepian (loneliness), yang selanjutnya berdampak pada perilaku menunda tugas akademik atau prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara loneliness dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa perantau di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional dan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada 393 mahasiswa perantau yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Loneliness Scale oleh de Jong- Gierveld dan Kamphuls dan modifikasi Skala Penundaan Akademik (APS) oleh McCloskey dan Scielzo. Hasil uji Spearman menunjukkan nilai p < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,601, yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara loneliness dan prokrastinasi akademik. Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat loneliness pada mahasiswa perantau, semakin tinggi pula kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik.
HUBUNGAN LONELINESS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PERANTAU Puspitasari Ambarwati; Monty P. Satiadarma; Untung Subroto
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.669

Abstract

Mahasiswa perantau menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang sering kali berbeda dengan lingkungan asalnya. Kesulitan menyesuaikan diri ini dapat memicu perasaan kesepian (loneliness), yang selanjutnya berdampak pada perilaku menunda tugas akademik atau prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara loneliness dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa perantau di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional dan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada 393 mahasiswa perantau yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Loneliness Scale oleh de Jong- Gierveld dan Kamphuls dan modifikasi Skala Penundaan Akademik (APS) oleh McCloskey dan Scielzo. Hasil uji Spearman menunjukkan nilai p < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,601, yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara loneliness dan prokrastinasi akademik. Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat loneliness pada mahasiswa perantau, semakin tinggi pula kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik.