Kopi ialah satu dari sekian komoditas utama Indonesia dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, sebagai sumber pendapatan negara dan penghasilan bagi petani setempat. Indonesia, sebagai produsen kopi terbesar keempat dunia, mendominasi pasar ekspor kopi robusta, menjadikan Amerika Serikat satu dari sekian tempat penjualan utama. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak hambatan tarif terhadap jumlah ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat dalam kurun waktu 2018-2022 memanfaatkan kualitatif deskriptif sebagai metode. Penelitian ini membuktikan bahwa kendati Amerika Serikat tidak memberlakukan tarif impor pada kopi hijau, panggang, dan instan dari Indonesia, volume dan nilai ekspor tetap mengalami fluktuasi. Rata-rata volume ekspor kopi tahunan mencapai 55.745,44 ton dengan nilai rata-rata 234.707,4 USD. Fluktuasi ini mengindikasikan adanya faktor lain di luar tarif yang memengaruhi daya saing kopi Indonesia di pasar internasional. Oleh karena itu, strategi adaptasi diperlukan untuk menjaga daya saing produk kopi Indonesia dalam menghadapi dinamika permintaan dan persaingan global. Coffee is one of Indonesia's main commodities with a significant contribution to the national economy, both as a source of foreign exchange and income for local farmers. Indonesia, as the world's fourth largest coffee producer, dominates the robusta coffee export market, with the United States as one of the main destinations. This study aims to analyze the impact of tariff barriers on the volume of Indonesian coffee exports to the United States in the 2018-2022 period using descriptive qualitative methods. The results showed that although the United States did not impose import tariffs on green, roasted, and instant coffee from Indonesia, the volume and value of exports continued to fluctuate. The average annual coffee export volume reached 55,745.44 tons with an average value of 234,707.4 USD. These fluctuations indicate that there are other factors beyond tariffs that affect the competitiveness of Indonesian coffee in the international market. Therefore, adaptation strategies are needed to maintain the competitiveness of Indonesian coffee products in the face of demand dynamics and global competition.