Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DALAM SUATU PERUSAHAAN Zahra Anggi Atikaningtyas; Syhartika Damayanti; Liah Amelia; Ahmad Gunawan
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 13 No. 5 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v13i5.9694

Abstract

Kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh tingkat motivasi kerja mereka. Kinerja individu juga sangat dipengaruhi oleh tingkat dorongan intrinsik seseorang di tempat kerja. Sebagai sarana untuk meningkatkan interaksi sosial, sangat disarankan agar karyawan memupuk hubungan positif dengan rekan kerja mereka. Mereka diminta untuk berkonsultasi dengan rekan kerja mereka sebelum membuat penilaian apa pun ketika dihadapkan dengan masalah di tempat kerja. Selain itu, pekerja harus mengakomodasi kepribadian dan gaya satu sama lain dan harus menghargai masukan dari rekan kerja saat melakukan pekerjaan mereka. Meningkatkan kinerja secara signifikan merupakan kekuatan pendorong untuk evaluasi studi ini terhadap banyak aspek kinerja karyawan. Survei tersebut juga memberikan perhatian pada hal-hal yang sulit dilakukan oleh para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Metode kualitatif meliputi observasi, dokumentasi, wawancara, dan tinjauan pustaka digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini.Apa yang dimaksud dengan "kinerja" dalam pengaturan ini adalah sejauh mana anggota organisasi menjalankan tugasnya. Sebagai bagian dari kinerja, seseorang juga harus dapat memenuhi harapan yang terkait dengan sikap, perilaku, dan fungsi yang sesuai untuk pekerjaan atau tugas tertentu. Tingkat motivasi yang lebih tinggi mengarah pada peningkatan kinerja, seperti yang ditunjukkan oleh efek menguntungkan dari motivasi kerja. Tidak ada bukti bahwa penghargaan nyata, seperti piala atau sertifikat, berdampak buruk pada produktivitas di tempat kerja. Evaluasi akhir masih menjadi elemen penentu dalam pembaruan kontrak kerja, sehingga pekerja tetap dapat melanjutkan kinerjanya meski tanpa imbalan yang nyata.