Arif Ma'mun Rifa'i
Institut Agama Islam Ngawi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LANGUAGE LEARNING STRATEGIES Arif Ma'mun Rifa'i
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 12 No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v12i2.312

Abstract

AbstractThis paper explains the important of learning, strategies and has finally discussed about characteristic of language learning strategies. The success of studying language is determined by how the learning and strategies are adopted. Learning is the process of interaction between students, teacher and material. Learning is also as assistance provided and designed by educators that involve the strategies in order that the process of acquiring knowledge and knowledge is achieved, mastery of skills and character can occur, and the formation of attitudes and trust in students are obtained. While strategic learning refers to the learner’s active such as negotiated interaction in target language in such communicative activities as clarification, confirmation, comprehension checks, requests, and etc. Strategic learning also refers to learners’ intentional engagement in the learning process by selectively attending to a learning problem, mobilization of the resources, deciding on the best available plan for action.Key words : learning, strategies, and language learning strategies.
INTEGRATING LOCAL WISDOM IN LANGUAGE TEACHING Arif Ma'mun Rifa'i
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 13 No 1 (2019): MARET
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v13i1.334

Abstract

AbstractThis paper aims to describe local wisdom integrated in language teaching. Currently, the demand of mastering English is undeniable, because the world to be aware of English as international language. Teaching English is not only as if teaching word, structure and pronunciation but also teaching English means teaching culture and the values contained in language. Exorbitant sadness for a local value to be lost because of foreign values, therefore, in language teaching in Indonesia needs variety of ways to filter from gnawing at foreign values. In fact, teachers may need some efforts and procedures in integrating local wisdom in English language teaching where as foreign language in Indonesia. The ways are: Local wisdom can be got from local area or district. Approach is category involving a set of assumptions dealing with the nature of language teaching, focusing on how to select texts or material which are suitable for use with the student. Materials include some points leastwise namely: achieve impact, help learners develop confidently, provide relevant content, expose learners to authentic use of language, provide opportunities for authentic language use, take into account individual differences, and encourage learners’ involvement. Reflective reflects what teachers did then developed for next cycles.Keywords : integrate, local wisdom, language teaching,
MAZHAB LINGUISTIK STRUKTURAL DALAM PENGAJARAN BAHASA Arif Ma'mun Rifa'i
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 13 No 2 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v13i2.363

Abstract

Abstrak Pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia tidak dapat dielakkan, karena dengan bahasa  manusia dapat berinteraksi satu sama lain dalam memenuhi kebutuhanya. Esensi bahasa dalam kehidupan manusia telah mendorong para pakar bahasa untuk terus mengembangkan model dan pendekatan supaya pemerolehanya sesuai dengan tujuan dari suatu bahasa. Pendekatan dan model pengajaran bahasa didesain dari pemikiran mazhab bahasa berlandaskan pada pendefinisian secara ontology akan bahasa. Pemikiran mazhab strukturalisme berlandaskan pada faham behaviorisme menegaskan bahwa bahasa berupa ujaran, bahasa berupa sistem tanda (signifie dan signifiant) yang arbitrer dan konvensional. Selain itu bahasa merupakan faktor kebiasaan. dalam mengonstruksi pengajaran bahasa faktor yang menjadi fokus mazhab strukturalis. Baik pada pendekatan maupun materi memandang bahwa kegramatikalan berdasarkan keumuman, level-level gramatikal ditegakkan secara rapi, analisis bahasa secara deskriptif, dengan demikian silabus dan rencana pembelajaran hendaknya dirancang secara nyata, konkret dan faktual. Pendekatan yang dilakuan bermuara pada pengetahuan, rancang bangun pengajaran dan pembelajaran didesain dari struktur tata bahasa dengan penyesuaian terhadap tingkat peserta didik mulai dari yang paling mudah. Kenyataan sebuah materi diukur dari surface structure- nya. Sementara makna dapat diperoleh dari penutur aslinya. Kata kunci: Mazhab bahasa, Linguistik Struktural, Pengajaran Bahasa
INTEGRASI MORAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Arif Ma'mun Rifa'i
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 14 No 1 (2020): MARET
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v14i1.403

Abstract

AbstrakBahasa memiliki peran yang sangat penting  dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional pada peserta didik. Fenomena kekerasan, kriminalitas, berbicara kasar banyak ditemui di masyarakat terutama para pemuda dalam aksi aksi mereka yang di broadcast melalui media sosial, sehingga nampaklah sikap kurangnya kontrol diri merupakan representasi lemahnya karakter bangsa indonesia, dengan kekayaan kearifan lokal yang banyak seperti , santun, berpekerti luhur, dan berbudi mulia. Oleh karena itu, dibutuhkan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada karakter kinerja melainkan memprioritaskan karakter moral. dengan demikian, maka diperlukan integrasi moral melalui pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa sangat potensi untuk menanamkan nilai moral karena bahasa menjangkau seluruh sosial dan budaya serta dapat mengkaji nilai nilai kearifan lokal melalui kalimat kalimat yang dikonstruksi dan dipraktekkan dalam pembelajaran bahasa. akhirnya diharapkan pembelajaran bahasa dapat   berperan membangun karakter bangsa yang bermoral dan bermartabat. Kata kunci: Implikasi, Moral, Pembelajaran  
MULTILINGUAL DAN PERKEMBANGANNYA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN Arif Ma'mun Rifa'i
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 14 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v14i2.444

Abstract

AbstrakDi era globalisasi, dimana beberapa bahasa asing berkembang melintasi batasnegara dan budaya, bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang memiliki status bahasa internasional, global, dipelajari dan diucapkan oleh jutaan orang di seluruh dunia serta melintasi bahasa dan budaya. sehingga ada kebutuhan kritik yang tidak dapat dihindari untuk sebuah prespektive, prinsip-prinsip dan praktek yang baru dalam pengajaran bahasa English ke arah masyarakat multi-bahasa (multilingual) dan multi-budaya (multicultural). multilingual adalah masalah yang komplek karena berhubungan dengan penggunaan ketepatan bahasa serta berhubungan dengan individu dan masyarakat. keberagaman bahasa dan budaya membuat pendidikan harus berubah dan selalu segar dalam menghadapi perubahan bahasa dan budaya. hal ini, membutuhkan cara yang intensif sebagai koordinasi untuk melayani kebutuhan guru dan pesera didik dalam kontek multi-bahasa dan multi-budaya yang dinamis dimana bahasa asing digunakan sebagai bahasa international.kata kunci: multilingual, perkembangan multilingual, pendidikan.
Studi Tentang Perubahan Sosial Samin di Klopoduwur Sadiran Sadiran; Arif Ma'mun Rifa'i
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 17 No 1 (2023): MARET
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsutjurnalstudiislamdansosial.v17i1.848

Abstract

Abstract: Now days, the importance of education has been realized by most of modern people, they consider that to fulfill human needs is required to have skills of life in some necessities. In getting it cannot be separated from education, both formal and non-formal education. Some people view that formal education is not so important in intervening to the future of their children. This article aims to discribe the upbringing of Samin residents particularly Sikep tribe through qualitative descriptive with phenomenologhy approach. The research found that, the condition of the Samin people who are far from modernization makes the Sikep Samin people is not easily influenced by outside cultures, based on observation was found that; first; the Samin people are known as indigenous peoples who have differences from other communities, the difference is very visible from the concept of marriage, that Samin people do not recognize the concept of polygamy. Second, the Samin people uphold the values ​​of tolerance in society, this is proven that they do not disturb the surrounding community even though they have different beliefs. Third, Samin has logical rational thinking and requirements for the meaning of his own local wisdom, it makes them having good existence amidst the pressures of modernization. Strong resistance is also at the high level of basic values ​​that grow and develop, especially the values ​​that exist in the Samin community which are full of local wisdom. Unfortunetly Sedulur Sikep residents have not  a special formal school yet. In addition, they have not received learning facilities for their children Sikep community, or public schools with special additional material on the local content curriculum that contains their culture and integrates it with the state curriculum. On the other hand, the government views that the Samin people are part of Blora's local wisdom that needs to be maintained and preserved, but this view needs to be followed up with concrete steps, as solution of how the children of Sedulur Sikep residents are happy and willing to learn and go to school with a special curriculum content for theim. Keywords: Parenting, Sedulur Sikep and Social Change   Abstrak: Pentingnya pendidikan di era sekarang telah di sadari oleh kebanyakan manusia modern, mereka berpandangan bahwa untuk memenuhi kebutuahan manusia dituntut untuk memiliki kecakapan hidup dalam segala hal dan untuk mendapatkan kecakapan hidup tidak dapat dipisahkan dari pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal, Sebagian orang memandang bahwa pendidikan formal bukan pendidikan yang penting dalam mengintervensi kecakapan masa depan anak anak mereka. Artikel ini menelaah tentang bagaimana pola asuh warga sikep suku samin, dengan menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif deskriptif. Dari kajan lapangan diperoleh bahwa. Kondisi orang-orang suku samin yang jauh dari modernisasi menjadikan suku samin warga sikep tidak mudah terpengaruh dari budaya luar, dari kajian lapangan diperoleh bahwa; pertama, masyarakat Samin dikenal sebagai masyarakat adat yang memiliki perbedaan dengan masyarakat lainya, perbedaan sangat tampak terlihat dari konsep perkawinan, bahwa masyarakat Samin tidak mengenal konsep poligami. Kedua, masyarakat Samin menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam bermasyarakat, hal ini terbukti bahwa mereka tidak mengganggu masyarakat sekitar meskipun berbeda keyakinan. Ketiga, Samin memiliki rasionalitas berfikir yang logis serta syarat akan makna dari kearifan lokal tersendiri, sehingga memiliki resistensi keberadaannya di tengah desakan perkembangan modernisasi. Resistensi yang kuat juga pada tataraan nilai-nilai dasar yang tumbuh dan berkembang khususnya nilai yang ada pada masyarakat Samin sarat dengan kearifan local.warga Sedulur Sikep belum memiliki sekolah formal khusus. Serta mereka belum mendapatkan fasilitas belajar untuk anak-anak dari masyarakat samin sedulur sikep, atau sekolah umum dengan tambahan materi khusus tentang kurikulum muatan lokal yang menjembatani budaya mereka dipadukan dengan kurikulum negara. Di sisi lain pemerintah  memandang bahwa masyarakat Samin adalah bagian dari kearifan lokal Blora yang perlu  dijaga dan dilestarikan, namun pandangan ini perlu diikuti dengan langkah kongkret, berupa adanya solusi bagaimana anak-anak warga Sedulur Sikep senang dan bersedia belajar serta pergi ke sekolah dengan kurikulum muatan lokal Samin.   Kats Kunci : Mengasuh Anak, Sedulur Sikep, Perubahan Sosial