Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN TOKOH PEREMPUAN PADA FILM HATI SUHITA (THE ROLE OF FEMALE CHARACTERS IN THE MOVIE HATI SUHITA) Wardany, Imelda Eka; Nisak, Rizki Zahratun; Khoiriyah, S. Azimatul; Lestari, Erawati Dwi
JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 14, No 2 (2024): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v14i2.19369

Abstract

AbstractThe Role of Female Characters in The Movie Hati Suhita. This research aims to describe the roles of women depicted in the film Hati Suhita using feminist analysis. The method used in this study is qualitative descriptive with a feminist approach. The analysis results indicate that in the study The Role of Women in the Film Hati Suhita, there are two roles assigned to the female character, namely domestic roles and public roles. In the domestic sphere, the character Suhita fulfills her roles as a daughter, daughter-in-law, and wife who adheres to rules and a culture that tends to be patriarchal. On the other hand, Suhita also holds a role in the public sphere as an educator and leader of a pesantren (Islamic boarding school). However, this public role can only be performed by Suhita as a result of her interactions with male characters. This indirectly leads to the conclusion that male dominance in the research of the role of female characters in the movie Hati Suhita remains quite strong as a result of patriarchal culture.Keywords: Role of women, female characters, patriarchal culture, feminism, film analysisAbstrakPeran Tokoh Perempuan pada Film Hati Suhita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran perempuan yang digambarkan dalam film Hati Suhita menggunakan kajian feminisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan feminis. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam penelitian Peran Tokoh Perempuan pada Film Hati Suhita, terdapat dua peran yang diarahkan pada tokoh perempuan, yaitu peran domestik dan peran publik. Dalam ranah domestik, tokoh Suhita menjalani peran sebagai anak, menantu, dan istri yang patuh terhadap aturan dan budaya yang cenderung patriarkis. Di sisi lain, tokoh Suhita juga memiliki peran di ranah publik sebagai pendidik dan pemimpin sebuah pondok pesantren. Meski demikian, peran publik ini dapat dijalankan oleh Suhita sebagai hasil dari interaksinya dengan tokoh laki-laki. Hal ini secara tidak langsung mengarahkan pada kesimpulan bahwa dominasi laki-laki di dalam penelitian peran tokoh perempuan pada film Hati Suhita masih terbilang kuat sebagai hasil dari budaya patriarki.Kata Kunci: Peran perempuan, tokoh perempuan, budaya patriarki, feminisme, analisis film
Implementasi Metode Bermain Peran dalam Keterampilan Berbicara pada Pembelajaran Teks Negosiasi Moh. David Bahtiar; Nisak, Rizki Zahratun; Putri, Rosiana; Zulfikar, Moh. Fikri; Kafabih, Moh. Abdul Haq
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v2i2.3808

Abstract

Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Pembelajaran berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang penting untuk diajarkan pada jenjang SMP. Dengan adanya pembelajaran ketarampilan berbicara ini, diharapkan para siswa dapat menyampaikan atau mengungkapkan ide, gagasan, dan pemikiran secara baik, serta melatih kepercayaan diri. Pembelajaran berbicara dilakukan melalui latihan, tidak hanya menyuguhkan teori-teori berbicara. Metode penelitian yang digunakan ialah metode Metode penelitian yang diterapkan adalah metode studi literatur. Untuk melatih keterampilan berbicara dapat menggunakan metode ulang ucap, memerikan, menjawab pertanyaan, bertanya, pertanyaan menggali, reka cerita gambar, bercerita, melanjutkan, wawancara dan metode bermain peran. Teknik penilaian dari keterampilan berbicara ini dapat diambil melalui keberhasilan berbicara siswa dengan cara melakukan praktik berbicara dalam teks negosiasi di depan teman-temannya.