Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Digital Navigation and Fact-Checking Practices Among First-Time Voters: A Digital Ethnographic Study of Social Science Students in Bengkulu, Indonesia Vinalti, Gushe; Jannah, Lizaida; Ayyun, Salju Qurrata; Kotyazhov, Andrey V.
Potret Pemikiran Vol 28, No 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v28i2.3227

Abstract

The participation of first-time voters in Indonesia's 2024 General Election presents new challenges in the digital era, particularly regarding digital literacy to counter misinformation and hoaxes. This study aims to identify the digital literacy skills of students from the Faculty of Social and Political Sciences (FISIP), University of Bengkulu, in addressing political misinformation. Utilizing a digital ethnographic method with a qualitative approach, data were collected through in-depth interviews, observations, and document analysis involving eight first-time voters aged 17–19 years. The findings reveal that social media platforms such as Instagram, TikTok, and Twitter are the primary sources of political information, despite their vulnerability to hoaxes. Respondents demonstrated basic skills in identifying false information, such as fact-checking through applications and engaging in group discussions. However, they were also exposed to algorithmic echo chambers that amplify information biases. The study concludes that strong digital literacy skills can enhance responsible political participation. Strengthening digital literacy programs is essential to support the integrity of democracy.
PENDAMPINGAN DIGITALISASI ASET SENI DAN BUDAYA BENGKULU DI MUSEUM BDARU SEBAGAI UPAYA TRANSFORMASI DIGITAL DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Putri, Tiara Eka; Anggriani, Kurnia; Vinalti, Gushe
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 9 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i9.3108

Abstract

Pelestarian budaya lokal menghadapi tantangan serius akibat keterbatasan literasi digital dan minimnya akses informasi budaya. Museum Balai Adat Rajo Penghulu (BDARU) di Bengkulu menjadi mitra pengabdian untuk menjawab tantangan tersebut melalui program pendampingan digitalisasi aset seni dan budaya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengurus dalam pengelolaan koleksi berbasis teknologi, memperluas akses masyarakat, serta melibatkan generasi muda dalam pelestarian budaya. Metode kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan bagi 15 pengurus inti BDARU selama enam bulan di Museum Balai Adat Rajo Penghulu, Bengkulu. Tahapan kegiatan meliputi: (1) analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara, (2) sosialisasi dan FGD untuk penyusunan sistem digitalisasi, (3) pelatihan manajemen data, produksi konten, dan simulasi QR-Code, (4) evaluasi melalui pre-test/post-test serta monitoring dua bulan pasca pelatihan, dan (5) pembentukan tim pengelola digitalisasi untuk keberlanjutan program. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada kompetensi digital pengurus BDARU, ditunjukkan oleh kenaikan rata-rata nilai pre-test dari 61 menjadi 87 pada post-test, dengan gain score 26 dan normalized gain 0,67 (kategori sedang–tinggi). Sebanyak 135 koleksi budaya berhasil terdigitalisasi, 100 koleksi telah dilengkapi QR-Code aktif, dan 10 konten budaya dipublikasikan melalui media sosial serta website museum digital. Pencapaian ini menegaskan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan aset budaya berbasis teknologi. Temuan ini menegaskan bahwa program efektif dalam meningkatkan keterampilan pengurus, memperkuat literasi budaya masyarakat, dan memperluas akses edukasi digital. Kesimpulannya, pendampingan digitalisasi BDARU berperan penting dalam transformasi pelestarian budaya lokal di era digital.