Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Maratussaada; Pratika Wahyuhidaya
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan Mercusuar
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v7i2.518

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, yang dapat meningkatkan risiko stunting dan gangguan pertumbuhan pada anak. BBLR dapat disebabkan oleh faktor ibu, janin, plasenta, dan lingkungan. Masalah yang ditimbulkan BBLR antara lain gangguan metabolik, imunitas, pernapasan, dan sistem peredaran darah. Di Yogyakarta, angka kejadian BBLR mengalami peningkatan sebesar 7,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan teknik total sampling pada 140 responden, dan data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah umur ibu (p=0.012), paritas (p=0.000), dan umur kehamilan (p=0.000). Peneliti menyarankan agar petugas kesehatan lebih disiplin dalam pencatatan rekam medis sesuai dengan aturan yang berlaku untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kesimpulannya: Faktor umur ibu, paritas, dan umur kehamilan berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah.
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Di SMA Negeri 1 Godean Sukmawati; Pratika Wahyuhidaya
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.368

Abstract

Dampak pernikahan dini dilihat dari segi kesehatan dapat berpengaruh pada tingginya angka kematian ibu yang melahirkan, kematian bayi serta berpengaruh terhadap rendahnya kesehatan ibu dan anak. WHO (2019) menunjukan 16 juta kelahiran dari ibu usia 15-19 tahun, 11% dari total global, dengan 95% terjadi di negara berkembang. Indonesia berada di peringkat ke-37 dunia dan kedua di ASEAN dalam pernikahan muda, dengan 11,7% perempuan muda menikah dibandingkan 1,6% laki-laki muda.Dari data yang didapat Kabupaten Sleman menduduki peringkat pertama untuk kejadian pernikahan usia muda yaitu sebanyak 159 pasangan, ini dikarenakan remaja putri yang kurang pengetahuannya tentang pernikahan dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan tentang pernikahan dini pada siswi SMA Negeri 1 Godean. Metode penelitian ini menggunakan pre eksperiment desain dengan pendekatan Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden siswi kelas X SMA Negeri 1 Godean dengan Teknik Sampling simple random Sampling. Alat pengumpulan data menggunakan Kuesioner Annisa Sekar Salmawati 2021 . Hasil penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon menunjukkan pengetahuan dan nilai p value = 0.000, Z= -6.742. Penelitian dilakukan setelah melakukan Uji Etik Penelitian Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi mengenai pernikahan dini sehingga siswi mendapatkan informasi yang lebih jelas dan akurat mengenai pernikahan dini.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Postpartum Blues Di Wilayah Kerja Puskesmas Sleman Eva Novita; Pratika Wahyuhidaya; Fayakun Nur Rohmah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.452

Abstract

World Health Organization (WHO) mencatat prevalensi postpartum blues secara umum dalam populasi dunia adalah 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. Prevalensi postpartum blues di beberapa negara berbeda antara lain seperti di Jepang mencapai 15-50%, Yunani mencapai 44,5% dan Prancis mencapai 31,7%. Angka kejadian postpartum blues di Indonesia mencapai 23% sedangkan skrining dengan menggunakan EPDS didapatkan bahwa 14-17% wanita postpartum beresiko mengalami postpartum blues. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian postpartum blues di Wilayah Puskesmas Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Cross Sectional. Populasi adalah ibu yang melahirkan di Puskesmas Sleman. Teknik pengambilan sampel dengan kuota sampling sebanyak 30 ibu nifas. Pengambilan data dengan kuesioner karakteristik responden EPDS, dan kuesioner dukungan suami dan beban kerja. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Usia dengan p-value = 0,003, Paritas p-value = 0,007, Dukungan Suami p-value = 0,003 dan Beban Kerja p-value = 0,011 terhadap kejadian Postpartum Blues. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada ibu nifas untuk dapat mengenali gejala yang berkaitan dengan postpartum blues
Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi Di SD Negeri Depok 1 Khusnul Hotimah; Pratika Wahyuhidaya; Andari Wuri Astuti
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.458

Abstract

Masa pubertas merupakan masa peralihan atau perubahan seseorang dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan fisik, psikis dan psikososial. Pada remaja putri akan mengalami menarche yaitu menstruasi pertama. Pada umumnya menarche terjadi pada usia 12-14 tahun, tetapi saat ini ada kecenderungan penurunan usia menstruasi pertama menjadi usia yang lebih muda akibatnya banyak siswi SD (sekolah dasar) yang sudah mengalami menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan menghadapi menarche di SD Negeri Depok 1. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 52 responden dengan Teknik purposive sampling. Teknik analisis pada penelitian ini mencangkup analisis univariat dan bivariat dengan mencari frekuensi distribusi, analisis bivariat dengan uji chi-square (p<0,05). Hasil uji chi-square menunjukan p-value 0,004<0,05. Kesimpulan ada Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi Di SD Negeri Depok 1. 
Pengaruh Penyuluhan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Melakukan SADARI Pada Remaja Putri di SMAN 1 Sewon Veven Seftian Helianti; Pratika Wahyuhidaya
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan | E-ISSN : 3063-1467 Vol. 1 No. 4 (2025): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WHO tahun 2020 sebanyak 2,3 juta wanita terdiagnosis menderita kanker payudara, di Indonesia kanker payudara sebanyak 68.858 kasus dari total 396.914 sedangkan di DIY sebanyak 899 kasus kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peyuluhan media leaflet terhadap pengetahuan dan perilaku melakukan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 1 Sewon. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dengan pendekatan Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah 106 responden remaja putri kelas XI SMA Negeri 1 Sewon dengan Teknik sampling Simpel Random Sampling. Alat pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji statistic Wilcoxon menunjukkan pengetahuan dengan nilai p value = 0.000, Z= -8.824 dan nilai perilaku p value= 0.000, Z= -8.869. Hal ini menujukkan bahwa nilai p < α (0.05) artinya ada pengaruh penyuluhan media leaflet terhadap pengetahuan dan perilaku melakukan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 1 Sewon. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan perilaku sesudah diberikan penyuluhan pada remaja putri SMA Negeri 1 Sewon. Hasil peneitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reprosuksi dan melakukan SADARI secara rutin sebagai upaya deteksi dini kanker payudara sehingga dapat menurunkan angka kejadian kanker payudara.