Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR (UTILIZATION OF AUGMENTED REALITY TECHNOLOGY IN SOCIAL STUDIES LEARNING IN ELEMENTARY SCHOOL) Rahman, Septia; Chairunisa, Amelia Tatum; Dianti, Putri; Marini, Arita; Yunus, Mahmud
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 3 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i3.7914

Abstract

The development of technology that continues to grow continues to affect every area of our lives. Currently, the field of education is also not immune from the influence of technology in its innovation to continue to provide innovative and fun learning for students, such as the use of Augmented Reality technology in social studies learning in elementary schools. The purpose of this research is to find out how the utilization of AR technology is applied in learning in elementary schools, especially in social studies subjects. The research method used is a literature study conducted to collect library data, read and record important information found and manage it systematically and analytically regarding the Utilization of Augmented Reality Technology in Social Studies Learning in Elementary Schools. From the discussion, the results show that learning social studies in elementary schools using Augmented Reality (AR) technology can increase student involvement in learning because students can interact with images, simulations, and interesting 3D objects, providing a more real and contextual experience of the learning material presented. However, despite the positive benefits, AR still has limitations in terms of implementation costs, infrastructure availability, and teacher readiness and technical ability in integrating AR into learning. Perkembangan teknologi yang terus berkembang terus mempengaruhi tiap bidang kehidupan kita. Saat ini, bidang Pendidikan juga tidak luput dari pengaruh teknologi dalam inovasinya untuk terus memberikan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi para siswa, seperti contohnya penggunaan teknologi Augmented Reality dalam pembelajaran IPS di SD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi AR diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada mata Pelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang dilakukan untuk mengumpulkan data pustaka, membaca serta mencatat informasi penting yang ditemukan serta mengelolanya secara sistematis dan analitis tentang mendapatkan manfaat dari teknologi berbasis Augmented Reality dalam proses belajar mengajar IPS di tingkat Sekolah Dasar. Dari pembahasan, diperoleh manfaat bahwa proses belajar mengajar IPS di SD dibantu pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dapat memperkuat partisipasi siswa dalam proses belajar-mengajar karena mereka memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan visual, simulasi, serta objek 3D yang menarik, memberikan pengalaman yang lebih nyata dan kontekstual terhadap materi pembelajaran yang disampaikan. Namun, di samping manfaat positifnya tersebut, AR masih memiliki keterbatasan dalam aspek biaya implementasi, ketersediaan infrastruktur, serta kesiapan dan kemampuan teknis guru dalam mengintegrasikan AR di dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Meningkatkan Keterlibatan DU/DI dalam Pengelolaan Mutu Pendidikan di SMK: Analisis Strategi dan Hambatan di SMK Negeri 1 Bengkalis-Riau Rahman, Septia; Giatman, M; Yustisia, Henny
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 9, No 2 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/024904jpgi0005

Abstract

Keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di SMK. Penelitian ini menganalisis peran DU/DI dalam pengelolaan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Bengkalis dan hambatan yang dihadapi dalam kemitraan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DU/DI berperan dalam penyediaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan pelatihan keterampilan, namun partisipasi mereka dalam perencanaan kurikulum dan evaluasi pembelajaran masih minim. Hambatan utama yang ditemukan adalah kurangnya kemitraan formal, rendahnya komitmen kedua belah pihak, dan perbedaan visi antara sekolah dan industri. Penelitian ini merekomendasikan pembentukan tim kualitas bersama, penyusunan perjanjian kerja sama formal, serta peningkatan evaluasi program PKL. Dukungan kebijakan pemerintah juga diperlukan untuk memperkuat kolaborasi ini. Hasil penelitian diharapkan dapat memperbaiki keterlibatan DU/DI dalam pendidikan vokasi, sehingga lulusan SMK lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja.
Evaluation of the implementation of the learning program Design Modeling and Building Information SMK Negeri 1 Bengkalis Rahman, Septia; Arifin, Ari Syaiful Rahman; Rizal, Fahmi; Giatman, M
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 10 (2025): Special Issue
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jetl.v10i2.7541

Abstract

The rapid development of the Architecture, Engineering, and Construction industry has led to the increasing adoption of Building Information Modeling as a critical skill for future professionals. However, vocational high schools in Indonesia, including SMK Negeri 1 Bengkalis, often face challenges in integrating BIM-based learning due to limited resources, conventional teaching approaches, and lack of industry alignment. This study aims to evaluate the implementation of the Design Modeling and Building Information learning program at SMK Negeri 1 Bengkalis by examining three key aspects: planning, implementation, and assessment. The research used a quantitative descriptive method with survey instruments distributed to teachers and students. Data were collected through questionnaires, observations, and document analysis. The results show that the planning aspect received an average score of 88.8%, categorized as Good, with strengths in lesson planning and curriculum structure. The implementation aspect scored 82%, also Good, though student engagement and use of technology need improvement. The assessment aspect averaged 85%, with competency achievement rated Very Good, yet feedback and follow-up practices remain underdeveloped. In conclusion, the learning program has been generally well implemented, but further enhancement is needed in integrating digital tools, strengthening industry relevance, and promoting student-centered learning. These improvements are crucial for aligning vocational education with evolving AEC industry demands
Meningkatkan Keterlibatan DU/DI dalam Pengelolaan Mutu Pendidikan di SMK: Analisis Strategi dan Hambatan di SMK Negeri 1 Bengkalis-Riau Rahman, Septia; Giatman, M; Yustisia, Henny
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol. 9 No. 2 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/024904jpgi0005

Abstract

Keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di SMK. Penelitian ini menganalisis peran DU/DI dalam pengelolaan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Bengkalis dan hambatan yang dihadapi dalam kemitraan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DU/DI berperan dalam penyediaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan pelatihan keterampilan, namun partisipasi mereka dalam perencanaan kurikulum dan evaluasi pembelajaran masih minim. Hambatan utama yang ditemukan adalah kurangnya kemitraan formal, rendahnya komitmen kedua belah pihak, dan perbedaan visi antara sekolah dan industri. Penelitian ini merekomendasikan pembentukan tim kualitas bersama, penyusunan perjanjian kerja sama formal, serta peningkatan evaluasi program PKL. Dukungan kebijakan pemerintah juga diperlukan untuk memperkuat kolaborasi ini. Hasil penelitian diharapkan dapat memperbaiki keterlibatan DU/DI dalam pendidikan vokasi, sehingga lulusan SMK lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja.