Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ENGKLEK KERJASAMA: SEBUAH JAWABAN KERUMITAN ATAS SOLUSI PEMBELAJARAN PPKN SD Salsa Billa Ajrina; Novyta Puspasari; Nadya Qonita Syahira; Deni Zein Tarsidi
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 10 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i10.8682

Abstract

Abstrak Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sering menghadapi tantangan dalam menyampaikan materi yang abstrak dan normatif kepada peserta didik. Permainan tradisional, seperti engklek, dapat membantu mengatasi masalah ini dengan meningkatkan semangat peserta didik dan menumbuhkan karakter positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan media Engklek Kerjasama (ENGKER) sebagai solusi pembelajaran yang mengintegrasikan budaya lokal dan mengembangkan karakter peserta didik. Metode yang digunakan yaitu studi kasus dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari 27 siswa di kelas III SD Negeri Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media ENGKER efektif dalam menyampaikan materi mengenai pentingnya ketaatan pada peraturan dan pengenalan nilai-nilai kerjasama. Selain itu, permainan engklek mampu menarik perhatian peserta didik, mencegah kebosanan, serta meningkatkan motivasi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Media Engklek Kerjasama menawarkan solusi praktis, membuat pembelajaran lebih nyata dan mudah dipahami oleh peserta didik. Media ini membantu menghubungkan teori dengan praktik, membantu peserta didik memahami dan mengaplikasikan prinsip seperti kerja sama dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pengalaman bermain, peserta didik tidak hanya memahami aturan permainan, tetapi juga menumbuhkan sikap sportif, adil, dan kerja sama yang sangat esensial dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa permainan tradisional seperti engklek dapat membantu peserta didik meningkatkan keterampilan sosial mereka, seperti berkolaborasi, menyelesaikan masalah, dan berkomunikasi. Secara keseluruhan, penggunaan permainan tradisional engklek dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif sekaligus media pelestarian budaya, membuat kelas menjadi menyenangkan, interaktif, dan penuh makna. Kata Kunci : Engker, Engklek Kerjasama, Pembelajaran PPKN SD, Permainan Konkret
STRATEGI BRANDING PRODUK LOKAL: DIGITALISASI USAHA TAHU KRAKAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING UMKM DESA Kaisya Ladya Amanda; Muzzazinah, Muzzazinah; Alif Ahzarel Aulya; Nadya Qonita Syahira; Muhammad Fatihaturrizqi; As’ad Zahlul Al Hakim; Muhammad Andinar Hibbannurrohman; Zaki Satrio Vandama
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 6 (2025): November
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i6.6747

Abstract

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian nasional maupun daerah. Salah satu produk khas yang menjadi identitas lokal di Kabupaten Kebumen adalah tahu Krakal dari Desa Krakal, Kecamatan Alian. Produk ini memiliki cita rasa unik, namun menghadapi kendala berupa daya simpan yang singkat dan keterbatasan promosi. Sebagian besar produsen hanya mengandalkan penjualan langsung dan promosi secara sederhana, sehingga jangkauan pasar belum optimal. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret kelompok 94 dilaksanakan untuk memberikan kontribusi melalui penguatan branding tahu Krakal. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan observasi dan wawancara bersama produsen. Hasil kegiatan meliputi pendaftaran rumah produksi ke Google Maps, pembuatan banner promosi, serta integrasi data produsen ke dalam website UMKM desa. Program ini terbukti mampu meningkatkan visibilitas produsen, memperkuat identitas produk, dan menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya branding digital. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya membantu pengembangan UMKM lokal, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan poin 9 mengenai inovasi dan infrastruktur.