Pembelajaran normal telah terdampak secara signifikan oleh pandemi COVID-19 di berbagai institusi, terutama SMP 38 Maluku Tengah. Meskipun demikian, paradigma pembelajaran campuran untuk pendidikan agama Kristen (PAK) dan pendidikan karakter harus diciptakan untuk meningkatkan standar pengajaran. Latar belakang SMP Negeri 38 Maluku Tengah yang terdampak oleh pandemi COVID menjadi dasar penelitian ini. Lingkungan sekolah terkendala dengan pengurangan jam pelajaran dan pembagian siswa menjadi dua kelompok. Tindakan kelas digunakan dalam pendekatan penelitian yang pelaksanaannya terbatas pada siklus kedua. Temuan yang membatasi siklus 2 dapat diamati pada hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik blended learning pada siklus I yang menunjukkan 66% pada kategori kurang karena siswa belum terbiasa dengan metode ini, dan 65,38% pada kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan dari sebelumnya, namun tidak terlalu kuat, oleh karena itu dilakukan siklus II. Hasil statistik menunjukkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa adalah 86%, yang dianggap cukup baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II. Minat belajar siswa meningkat sebesar 83,39% dengan kategori sangat kuat. Akhirnya, siklus dihentikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi blended learning dapat meningkatkan minat belajar. Gagasan untuk guru PAK adalah untuk menggunakan pembelajaran blended learning untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar di SMP 38 Maluku Tengah.