Wirawati, Ismiliana
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Filogeni Timun Laut (Holothuroidea: Stichopodidae) Berdasarkan Karakteristik Morfologis Wirawati, Ismiliana; Purwati, Pradina
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembeda dalam kelas timun laut (Holothuroidea, Echinodermata) adalah morfologi eksternal, organ internal, dan spikula. Karakteristik tersebut bisa menunjukkan tingkat kemiripan yang tinggi untuk  famili tertentu, termasuk famili Stichopodidae. Famili ini merupakan salah satu famili Holothuroidea (Echinodermata) yang mewadahi sebagian besar spesies komersial yang tersebar luas di perairan dangkal tropis. Sampai saat ini, evolusi timun laut berdasarkan karakteristik morfologis yang digunakan untuk menentukan status karakteristik yang dapat diaplikasikan ke dalam analisis filogeni masih dalam perdebatan. Bahkan, untuk famili Stichopodidae sendiri, belum ada yang melakukan penelitian filogeninya. Tulisan ini melaporkan hasil studi filogeni yang ditujukan untuk melihat kedekatan antara spesies anggota Stichopodidae yang ada di Indonesia. Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan spesimen koleksi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI yang terdiri dari sembilan spesies Stichopodidae (sebagai ingroup) dan dua spesies  Holothuriidae (sebagai outgroup). Konstruksi pohon filogeni dilakukan dengan menerapkan metode maksimum parsimoni dan program PAUP 4.0b, menggunakan 78 karakteristik morfologis. Penelitian ini menghasilkan dua pohon filogeni yang memisahkan secara konsisten genus Stichopus dari genus Thelenota  (bootstrap 99% and 100%). Posisi dalam setiap genusnya stabil. Kedua genus dari Stichopodidae memiliki jumlah synapomorf yang sama. Stichopus memiliki sepuluh karakteristik homoplasi, sedangkan Thelenota tidak memilikinya. Enam dari sembilan spesies Stichopodidae memiliki karakteristik autapomorf yang dapat digunakan sebagai karakteristik tingkat spesies
ORGANIC MATTER AND NUTRIENT PROFILE OF THE TWO-CURRENT-REGULATED-ZONE IN THE SOUTHWESTERN SUMATRAN WATERS (SSW) Wahyudi, A'an Johan; Iskandar, Mochamad R.; Meirinawati, Hanny; Afdal, .; Vimono, Indra B.; Afianti, Nur F.; Sianturi, Oksto R.; Wirawati, Ismiliana; Darmayati, Yeti; Helfinalis, .; Sidabutar, Tumpak
Marine Research in Indonesia Vol 42 No 1 (2017)
Publisher : Research Center for Oceanography - Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1806.082 KB) | DOI: 10.14203/mri.v42i1.124

Abstract

The Indian Ocean is influenced by monsoon systems which alter the ocean’s physical and chemical properties. Specifically, the southwestern Sumatran waters in the eastern Indian Ocean are considered a dual current regulated zone i.e. affected by South Equatorial Counter Current (SECC) and South Java Current (SJC). This area is considered as having an important role in the transfer of organic matter or the biological pump. However, the information about this area is minimal, especially in terms of organic matter and nutrient profile. This study will update the recent information about the area, including the profile of particulate organic matter (POM), macro-nutrients, total suspended solids (TSS), macromolecule-degradingbacteria, and soft bottom macrobenthic organisms sampled from 26 stations in both the SECC-regulated zone and the SJC-regulated zone. The physical profile is typical of tropical watersand both zones have a distinct profile of organic matter and nutrients. The particulate organic carbon (POC), particulate organic nitrogen (PON), and TSS of the SECC-regulated zone can be considered higher than those of the SJC-regulated zone. This region is categorized as mesotrophic waters, especially from the surface up to 100 m. The production of nutrients and organic matter in the water column in this area contribute significantly to the abundance of heterotrophic bacteria and benthic organisms.