Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERIPIK KACA SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI HASIL PERTANIAN SINGKONG DI DESA BOJONG KECAMATAN CIKEMBAR Palahudin, Palahudin; Rifaldi, Rifaldi; Sumardi, Cindy Aprili; Firdayanti, Rina; Hasanah, Putri Aprilia; Fauziyyah, Salsabila Sary; Hasyidan, Ryan Hilman; Firdaus, Tovan Okta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v7i2.4305

Abstract

ABSTRACTDiversification of cassava agricultural products in Bojong Village, Cikembar District, through the development of glass chips is an innovative effort to increase the selling value and address the issue of low cassava prices. Glass chips, made from cassava flour through a fermentation process, offer the advantages of a crunchy and transparent texture resembling glass, along with a savory and versatile taste. The Community Service Program (PKM) involved stages of surveying, problem analysis, planning, and implementation. Socialization were provided to the community to enhance skills in making glass chips, creating attractive packaging, and utilizing digital marketing. The results of this program demonstrate that glass chips not only offer an alternative value-added product but also create new business opportunities with a higher selling price, ranging from IDR 15,000 to IDR 30,000 per ½ kg to 1 kg. With these innovations, glass chips are expected to increase market appeal.Keywords: diversification, cassava, glass chipsABSTRAKDiversifikasi produk pertanian singkong di Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, melalui pengembangan keripik kaca merupakan upaya inovatif untuk meningkatkan nilai jual dan mengatasi masalah rendahnya harga singkong mentah. Keripik kaca yang terbuat dari tepung singkong dan melalui proses fermentasi ini menawarkan keunggulan tekstur yang renyah dan transparan menyerupai kaca, serta rasa gurih yang luwes. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui tahapan survei, analisis masalah, perencanaan, dan pelaksanaan. Sosialisasi diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dalam pembuatan keripik kaca, pembuatan kemasan yang menarik, dan pemasaran secara digital. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa keripik kaca tidak hanya memberikan alternatif produk bernilai tambah tetapi juga membuka peluang usaha baru dengan harga jual yang lebih tinggi, yaitu antara Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per ½ kg hingga 1 kg. Dengan hal ini, keripik kaca diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pasar.Kata Kunci: diversifikasi, singkong, keripik kaca
PENGARUH ROTASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT : LITERATURE REVIEW Zhafira, Antung Farah; Qonitati, Fathia; Nugraha, Jeri; Firdayanti, Rina; Putri, Tiara; Ridwan, Heri; Sutresna, Iyos
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.38864

Abstract

Kinerja perawat merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan, setidaknya 50% pelayanan kesehatan diberikan oleh perawat Kinerja tenaga keperawatan yang tidak kompeten dapat menimbulkan kejadian yang tidak terduga sehingga mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan. Rotasi kerja merupakan salah satu strategi manajemen sumber daya manusia yang digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan, termasuk perawat. Namun masih banyak perawat khususnya pendatang baru mungkin menghadapi konteks kerja yang ambigu dan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan norma kelompok kerja dan pola komunikasi.  Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam pengaruh rotasi kerja terhadap kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak rotasi kerja terhadap kinerja perawat melalui tinjauan literatur. Artikel diperoleh dari database PubMed dan Google Scholar. Dari 258 artikel yang ditemukan, delapan artikel yang memenuhi kriteria dianalisis lebih lanjut. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa rotasi kerja berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi, kolaborasi antar departemen, motivasi kerja, dan kepuasan perawat. Rotasi juga membantu mencegah kejenuhan kerja dan masalah fisik seperti gangguan muskuloskeletal. Namun, tantangan berupa stres saat adaptasi, sistem rotasi yang kurang terstruktur, serta minimnya dukungan supervisi menjadi hambatan yang perlu diatasi. Pendekatan holistik dan dukungan organisasi yang memadai diperlukan untuk memaksimalkan manfaat rotasi kerja. Secara keseluruhan, rotasi kerja berpotensi meningkatkan kinerja perawat secara signifikan, sekaligus mendukung pengembangan karir dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan