Literasi matematika merupakan kemampuan seseorang untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Penurunan skor literasi matematika pada studi Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 menegaskan perlunya eksplorasi peran kurikulum pendidikan dalam membentuk kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan jenis kurikulum pendidikan berdasarkan kemampuan literasi matematika pelajar Indonesia yang diukur melalui nilai PISA menggunakan metode analisis clustering. Analisis clustering dilakukan dengan metode average linkage, Ward’s method, centroid, dan McQuitty. Berdasarkan nilai koefisien korelasi Cophenetic, metode average linkage dipilih sebagai metode terbaik. Hasilnya, cluster pertama terdiri dari KBK dan Kurikulum Merdeka dengan rata-rata nilai PISA matematika sebesar 363. Cluster kedua terdiri dari KTSP 2009, KTSP 2012, dan Revisi K-13 dengan rata-rata nilai PISA matematika sebesar 375. Cluster ketiga terdiri dari KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 dengan rata-rata nilai PISA matematika sebesar 383. Hal ini menunjukkan bahwa KBK dan Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik yang sama pada nilai PISA matematika siswa dan diantara ketiga cluster kurikulum yang diperoleh, cluster dari kedua kurikulum ini memiliki nilai PISA matematika terendah. Temuan ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam merumuskan kurikulum pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika pelajar di Indonesia.