Globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam cara manusia berinteraksi, berbudaya, dan memahami identitas kewarganegaraan. Keterhubungan dunia melalui teknologi, perdagangan, dan media digital menuntut setiap individu tidak hanya berperan sebagai warga negara suatu bangsa, tetapi juga sebagai warga negara global yang memiliki tanggung jawab terhadap perdamaian, keadilan sosial, dan keberlanjutan. Namun, muncul persoalan bagaimana mempertahankan identitas nasional di tengah tuntutan keterlibatan global tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara identitas nasional dan kewarganegaraan global dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi pustaka, dengan batasan data literatur dari tahun 2014 hingga 2024. Analisis dilakukan melalui kajian teoritis dan analisis isi terhadap berbagai sumber pustaka, baik nasional maupun internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas nasional, khususnya yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila, tidak bertentangan dengan kewarganegaraan global, melainkan dapat berfungsi sebagai fondasi moral dan kultural yang memperkuat peran Indonesia di tingkat internasional. Pendidikan kewarganegaraan memiliki posisi strategis sebagai sarana penguatan identitas nasional sekaligus internalisasi kesadaran global yang relevan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan demikian, integrasi identitas nasional dan kewarganegaraan global menjadi langkah penting untuk membangun generasi muda yang berkarakter, berakar pada jati diri bangsa, namun juga kritis, adaptif, dan peduli terhadap isu-isu global.