Kecamatan Pemangkat memiliki pelabuhan perikanan Nusantara yang merupakan salah satu pelabuhan perikanan penghasil ikan terbesar di Kalimantan Barat, dari analisis pasang surut dapat memberikan referensi untuk merencanakan pembangunan pelabuhan kedepannya. Penelitian ini menggunakan data pasang surut dari tanggal 19 Mei 2024 sampai 2 Juni 2024 di Kecamatan Pemangkat yang diambil menggunakan pedoman pengukuran pasang surut air laut secara visual dengan papan duga Pd T-26-2004-A selama 24 jam, metode yang digunakan untuk analisis pasang surut yaitu metode Admiralty dan Least Square, dari hasil analisis kedua metode ini selanjutnya dibandingkan dengan kondisi pasang surut aslinya di lapangan. Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa elevasi air laut mencapai nilai maksimum setinggi 160 cm pada tanggal 25 Mei 2024 atau 16 Dzulqa"™dah 1445, minimum 18 cm pada tanggal 27 Mei 2024 atau 18 Dzulqa"™dah 1445 dan rata-rata 0,8443 m dengan nilai MSL dari metode Admiralty dan Least Square masing-masing sebesar 0,8422 m dan 0,8450 cm dengan bilangan formzhal masing-masing sebesar 0,512 dan 0,452 yang menjadikan Kecamatan Pemangkat memiliki pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed semi "“ diurnal). Kedua metode memiliki amplitudo komponen pasang surut yang hampir sama tetapi ada beberapa amplitudo yang nilainya berbeda sehingga menyebabkan analisa elevasi air pasang surut rencana memiliki perbedaan yang mana elevasi muka air pasang surut rencana yang mendekati dengan data pengamatan adalah metode Least Square dengan error sebesar 8,66. Data rata-rata pasang surut (MSL) dan ketinggian tertinggi pasang (HHWL) dibandingkan dengan data pengamatan mendekati hasil analisis metode Least Square dengan error sebesar masing masing sebesar 0,09%, 1,04%, sedangkan ketinggian surut terendah mendekati dengan hasil analisis Admiralty dengan error sebesar 24,93%Kata Kunci: Admiralty, Kecamatan Pemangkat, Least Square, Pasang Surut