Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN DI DESA SILULUK Oktavianti, Putri; Muchlis, Husni Abdul; Hosizah, Hosizah; Temesvari, Nauri Anggita
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33840

Abstract

Pemanfaatan pelayanan kesehatan di Indonesia secara umum dapat dikatakan baik, kendalanya yaitu Aksesibilitas, pendapatan yang masih rendah, penilaian individu mengenai penyakit, dan kepemilikan jaminan kesehatan. Rendahnya pemanfaatan fasilitas kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta antara lain karena inefisiensi dan buruknya kualitas dalam sektor kesehatan, buruknya kualitas infrastruktur dan banyaknya pusat kesehatan yang tidak memiliki perlengkapan yang memadai, jumlah dokter yang tidak memadai di daerah pedesaan, tidak memiliki asuransi kesehatan, serta kurangnya pendidikan tenaga kerja kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan di Desa Siluluk. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan pendekatan analitik. Besar populasi sebanyak 272 atau 75 kartu keluarga, sampel diambil dalam satu kartu keluarga 1 orang perwakilalan maka sampel sebanyak 75 orang masyarakat dengan teknik mengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Teknik Analisa data univariat, dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 57 orang memiliki jaminan kesehatan, yang mengatakan akses sulit sebanyak 63 orang, penilaian individu tentang penyakit yang mengatakan tidak baik 65 orang, dan responden yang tidak memanfaatkan sebanyak 58 orang. Analisis multivariat menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Aksesibilitas p-value 0,036 < 0,05 dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan, sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan terdapat pada variabel kepemilikan jaminan kesehatan p-value 1,000 > 0,05 dan variabel penilaian individu mengenai penyakit p-value 0,179 > 0,05.
PENGARUH AKURASI KODING TERHADAP HASIL PENGAJUAN KLAIM RAWAT INAP BPJS KESEHATAN DI RS SENTRA MEDIKA CIBINONG Lestari, Jayanti; Muchlis, Husni Abdul; Hosizah, Hosizah; Temesvari, Nauri Anggita
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i1.2798

Abstract

Abstract: Claim files that are returned / pending can result in a decrease in hospital income due to a mismatch in service costs with the number of claims billed. The results of submitting inpatient claims at Sentra Medika Cibinong Hospital in September-November 2023 were 327 (10%) pending files out of 3,250 files billed. The purpose of the study was to determine the effect of coding accuracy on the results of submitting BPJS Health inpatient claims. With a quantitative approach and cross sectional design. The population was all inpatient claim files, a sample of 300 claim files with the Accidental Sampling technique. Data analysis using chi square test and observation data collection. The results showed inaccurate coding files 116 (38.7%) and accurate coding 184 (61.3%) and pending files 49 (16.3%) and not pending 251 (83.7%). While the results of the chi square test obtained a P-value of 0.002 <0.05 OR value of 2.733 It was concluded that there was an influence between coding accuracy on the results of submitting BPJS Health inpatient claims at Sentra Medika Cibinong Hospital. Furthermore, inaccurate coding accuracy files are 2.7 times more likely to be pending than accurate files. Accurate coding files were pending 20 (10.9%) and not pending 164 (89.1%), inaccurate coding files were pending 29 (25%) and not pending 87 (75%). Suggestions for conducting regular evaluations of cases that have the potential to experience pending claims. Keyword: Coding Accuracy, Submission Results, Pending Claims Abstrak: Berkas klaim yang dikembalikan/pending dapat mengakibatkan penurunan pendapatan rumah sakit akibat ketidaksesuaian biaya layanan dengan jumlah klaim yang ditagihkan. Hasil pengajuan klaim rawat inap di RS Sentra Medika Cibinong pada bulan September–November 2023 Sebanyak 327 (10%) berkas pending dari 3.250 berkas yang ditagihkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh akurasi koding terhadap hasil pengajuan klaim rawat inap BPJS Kesehatan. Dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional. Populasi seluruh berkas klaim rawat inap pada bulan Maret 2024, sampel 300 berkas klaim dengan teknik Accidental Sampling. Analisa data menggunakan uji chi square dan pengumpulan data observasi. Hasil penelitian menunjukan berkas koding tidak akurat 116 (38,7%) dan koding akurat 184 (61,3%) serta berkas terpending 49 (16,3%) dan tidak terpending 251 (83,7%). Sedangkan hasil uji chi square diperoleh nilai P-value 0,002 < 0,05 nilai OR 2,733 Maka disimpulkan ada pengaruh antara akurasi koding terhadap hasil pengajuan klaim rawat inap BPJS Kesehatan di RS Sentra Medika Cibinong. Selanjutnya berkas akurasi koding tidak akurat berpeluang 2,7 kali akan terpending dibandingkan berkas yang akurat. Berkas koding akurat yang terpending 20 (10,9%) dan tidak terpending 164 (89,1%), berkas koding tidak akurat yang terpending 29 (25%) dan tidak terpending 87(75%). Saran melakukan evaluasi secara berkala terhadap kasus yang berpotensi mengalami pending klaim. Kata kunci: Akurasi Koding; Hasil Pengajuan; Pending Klaim
HUBUNGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS DAN TINDAKAN DENGAN BESARAN TARIF INA-CBGS KASUS DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUD ANUTAPURA PALU Yusnaeni, Yusnaeni; Muchlis, Husni Abdul; Hosizah, Hosizah; Qomarania, Witri Uama
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i1.2827

Abstract

Abstract: The accuracy of the diagnosis and action codes is related to the amount of INA-CBG costs that will be claimed. Initial observation results showed that of the 31 claim files there were 17 (54.8%) with inaccurate codes. This study aims to determine the relationship between the accuracy of diagnosis codes and actions with the INA-CBGs rates for type II DM cases at Anutapura Regional Hospital, Palu, in January – August. This type of research is quantitative research with a cross sectional research design. The population size was 387 and the sample size was 79 claim files using a simple random sampling technique. Data collection was carried out through document review of inpatient claim files and INA-CBGs rates. Data analysis using the Chi-Square test. The research results from 79 claim files contained 25 (31.6%) inaccurate diagnosis with inaccurate INA-CBGs rates. The results of the Chi-Square test by looking at the Fisher's exact test value show that there is a relationship between the accuracy of the diagnosis code and the action and the INA CBG's rates for type II DM cases at Anutapura Regional Hospital with a p-value of 0.04 < 0.05 and an OR value = 3.811 This means that the accuracy of the diagnosis and action codes has a 3.811 chance of producing the correct INA-CBGS rate. It is hoped that coders will be more careful in assigning accurate codes according to ICD-10 and ICD-9 rules in order to produce the correct INA-CBGs rates. Keyword: Accuracy Of Diagnosis and Action Codes, ICD-10 and ICD-9 Coding, INA-CBGs Rates Abstrak: Keakuratan kode diagnosis dan tindakan berhubungan dengan besaran tarif biaya INA-CBGs yang akan diklaim. Hasil observasi awal menunjukkan dari 31 berkas klaim terdapat 17 (54.8%) dengan kode yang tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keakuratan kode dengan besaran tarif INA-CBGs kasus DM tipe II di RSUD Anutapura Palu pada bulan Januari – Agustus. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Besar populasi sebanyak 387 dan besar sampel sebanyak 79 berkas klaim dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen terhadap berkas klaim rawat inap dan besaran tarif INA-CBGs. Analisis data dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian dari 79 berkas klaim terdapat 25 (31.6%) kode diagnosis dan tindakan yang tidak akurat dengan tarif INA-CBGs yang tidak tepat. Hasil uji Chi-Square dengan melihat nilai fisher’s exact test menunjukkan ada hubungan antara keakuratan kode diagnosis dan tindakan dengan besaran tarif INA CBG’s kasus DM tipe II di RSUD Anutapura dengan nilai p-value sebesar 0,04 < 0,05 dan nilai OR=3,811 artinya keakuratan kode diagnosis dan tindakan mempunyai peluang 3,811 kali menghasilkan tarif INA-CBGS yang tepat. Diharapkan petugas koder lebih teliti dalam menetapkan kode yang akurat sesuai aturan ICD-10 dan ICD-9 agar dapat menghasilkan tarif INA-CBGs yang tepat. Kata kunci: Keakuratan Kode Diagnosis dan Tindakan, Pengkodean ICD-10 dan ICD-9, Tarif INA-CBGs
Model Sukses Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas DKI Jakarta Muchlis, Husni Abdul
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 12, No 1 (2024): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v12i1.561

Abstract

AbstractThe implementation of Electronic Medical Records (EMR) in Jakarta's Community Health Centers (Puskesmas) faces various challenges, including limited resources and varying levels of staff acceptance. This study aims to identify the factors influencing the successful implementation of EMR, as well as the factors that most contribute to increasing the adoption and benefits of EMR use. A quantitative cross-sectional approach was used to identify these factors, with multistage random sampling conducted on 125 active healthcare workers using EMR in Jakarta's Puskesmas. Using Structural Equation Modeling (SEM), we analyzed data from various health centers, revealing that training, information quality, system quality, and ongoing support significantly enhance the utilization of EMR. These findings provide practical insights for policymakers and health administrators to improve the adoption of EMR and maximize its benefits.Keyword: electronic medical record, MMUST, public health center AbstrakImplementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Puskesmas di Jakarta menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya dan tingkat penerimaan staf yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi RME, serta faktor-faktor yang paling berkontribusi dalam meningkatkan adopsi dan kebermanfaatan penggunaan RME. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif cross-sectional untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan implementasi RME. Pengambilan sampling dilakukan secara multistage random sampling terhadap 125 tenaga kesehatan aktif menggunakan RME di Puskesmas Jakarta. Dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM), kami menganalisis data dari berbagai puskesmas, yang menunjukkan bahwa pelatihan, kualitas informasi, kualitas sistem dan dukungan berkelanjutan secara signifikan meningkatkan pemanfaatan RME. Temuan ini memberikan wawasan praktis bagi pembuat kebijakan dan administrator kesehatan untuk meningkatkan adopsi RME.Kata Kunci: rekam medis elektronik, MMUST, puskesmas.