Natonis, Sara Aprilia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK PADA ANGGOTA KELUARGA YANG BERISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 (STUDI KASUS PUSKESMAS OESAPA) TAHUN 2023 Natonis, Sara Aprilia; Ndoen, Honey Ivon; Wahyuni, Maria Magdalena Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.34483

Abstract

Kota Kupang memiliki kasus Diabetes Mellitus tertinggi di NTT, dengan Kecamatan Kelapa Lima di wilayah kerja Puskesmas Oesapa menempati urutan pertama. Pada Januari-Agustus 2023, terdapat 394 kasus Diabetes Mellitus, terdiri dari 77 kasus Tipe I dan 317 kasus Tipe II. Penelitian ini berfokus pada anggota keluarga yang berisiko terkena Diabetes Mellitus Tipe II, yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat. Tujuannya adalah menggambarkan pengetahuan, pola makan, dan aktivitas fisik pada kelompok berisiko di wilayah kerja Puskesmas Oesapa tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anggota keluarga yang merupakan kelompok berisiko Diabetes Mellitus Tipe II sejumlah 294 orang dan sampel penelitian adalah 153 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis univariat serta tabel silang antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kelompok berisiko tergolong cukup (76,5%), pola makan baik (54,2%), dan aktivitas fisik intensitas sedang (62,1%). Hal tersebut tak terlepas karakteristik responden itu sendiri seperti umur, jenis kelamin dan pendidikan yang dimiliki oleh kelompok beresiko Diabetes Mellitus Tipe II. Diharapkan pihak Puskesmas Oesapa dapat melakukan promosi kesehatan pada kelompok berisiko Diabetes Mellitus, mengingat penyakit ini merupakan penyakit keturunan sehingga bisa dilakukan pencegahan dini kasus Diabetes Mellitus yang berasal dari kelompok berisiko. Selain itu, diharapakan anggota keluarga yang berisiko dapat menerapkan pola hidup yang sehat, seperti mengurangi mengomsumsi gula dan meningkatkan konsumsi buah-buahan.