Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ULKUS KORNEA OKULAR DEXTRA : LAPORAN KASUS Makarau, Erick; Prinandita, Kantika
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37175

Abstract

Ulkus kornea adalah defek lapisan epitel kornea hingga ke lapisan stroma yang ditandai dengan diskontinuitas jaringan kornea dan infiltrat supuratif, ulkus kornea dapat terjadi akibat infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit maupun non infeksi seperti penyakit autoimun, defisiensi vitamin A, keratitis terekspos dan trauma. Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke poli mata RSUD Ciawi dengan keluhan timbul bercak putih pada mata kanan disertai dengan mata merah, buram, nyeri, mengganjal dan silau saat melihat cahaya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengaku keluhan muncul karena sering menangis sehingga seringkali membasuh matanya menggunakan ujung tissue akibat penyakit stroke yang diderita pasien, selain itu karena mata terasa tidak nyaman pasien juga mencuci mata menggunakan air rendaman sirih. Pada status oftalmologis okular dextra pasien didapatkan visus 2/60 dengan tes pinhole negative, tampak konjungtiva bulbi hiperemis disertai dengan injeksi sillier, kornea tampak keruh dan terdapat ulkus sentral berukuran ± 2 mm x 2 mm disertai sekret berwarna kekuningan. Dilakukan fluorescein test dengan hasil positif dan tekanan intraokular palpasi mata kanan meningkat. Pada pemeriksaan visus okular sinistra didapatkan 2/60 dilakukan tes pinhole naik menjadi 3/60, pada pemeriksaan segmen anterior okular sinistra tidak ditemukan adanya kelainan, pada pemeriksaan tekanan intraokular palpasi didapatkan normal. Telah dilaporkan satu kasus ulkus kornea dextra et causa bakteri DD jamur pada pasien laki laki berusia 41 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
EDUKASI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TERKAIT PENYAKIT TIDAK MENULAR (DIABETES MELITUS) Limanan, David; Tjahyanto, Teddy; Destianti , Erika; Makarau, Erick; Eldy
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i1.24539

Abstract

Non-communicable diseases, especially diabetes mellitus, are the main cause of death and disability globally. Data shows that the prevalence of diabetes mellitus in people aged 15 years and over has increased from 6.9% to 10.9%. This increase is due to educational and knowledge inequalities, poor health behaviors such as smoking, drinking heavy alcohol, physical activity, and unhealthy eating patterns. The purpose of this service activity is to increase knowledge and transfer insights to participants regarding non-communicable diseases diabetes mellitus. Community service activities begin with a coordination meeting with the community service implementation team, the results of the meeting determine educational activities on knowledge about diabetes mellitus to be carried out on November 14, 2022, and before and after education a pretest and post-test is carried out with a Google form containing questions on respondent characteristics and basic knowledge about diabetes mellitus. The diabetes mellitus educational counseling activity was held on November 14, 2022, at 12.00-16.00 with a total of 140 participants, consisting of 38 men and 102 women. The results of the pretest average score were 62.30 and the posttest average score was 82.29, so there was an increase in the knowledge of participants who took part in educational activities by 32.09%. This activity can be carried out regularly so that participants can become agents of change both for themselves and the people around them, especially those related to diabetes mellitus. Penyakit tidak menular (PTM) terutama yang disebabkan penyakit diabetes melitus menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan secara global. Data menunjukan bahwa prevalensi diabetes mellitus pada penduduk berusia 15 tahun ke atas terjadi peningkatan dari 6,9% menjadi 10,9%. Peningkatan ini disebabkan ketidaksetaraan pendidikan dan pengetahuan, perilaku kesehatan yang kurang baik seperti merokok, minum alkohol berat, aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat. Tujuan kegiatan pengabdian ini menambah pengetahuan serta mentransfer wawasan kepada para peserta mengenai penyakit tidak menular diabetes melitus. Kegiatan pengabdian dimulai dengan rapat koordinasi dengan tim pelaksana pengabgdian, hasil rapat ditetapkan kegiatan edukasi pengetahuan mengenai diabetes melitus dilakukan pada tanggal 14 November 2022 serta sebelum dan sesudah edukasi dilakukan pretest dan post-test dengan Google form yang berisi pertanyaan karekteristik responden dan pengetahuan dasar mengenai diabetes melitus. Kegiatan penyuluhan edukasi penyakit diabetes melitus dilaksanakan tanggal 14 November 2022 pukul 12.00-16.00 dengan total peserta kegiatan sebanyak 140 peserta, terdiri dari 38 laki-laki dan 102 perempuan dapat berlangsung sesuai rencana dan diselenggarakan dengan baik. Hasil nilai rata-rata prestest sebesar 62.30 dan nilai rata-rata posttest adalah 82.29, maka terjadi peningkatan pengetahuan peserta yang mengikuti kegiatan edukasi sebesar 32,09%. Kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin agar peserta dapat menjadi agen perubahan baik untuk dirinya dan juga orang-orang disekitarnya, terutama yang berkaitan dengan penyakit diabetes melitus