Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN RABIES DAN UPAYA PENGENDALIAN DI KABUPATEN TTS PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Mau, Viktoria Angelina Bere; Tahun, R.A Karolina; Boboy, Jennie Luisa; Bahan, Roni Lorensus; Purimahua, Shinta Lisa
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37826

Abstract

Rabies merupakan salah satu penyakit zoonotik yang disebabkan oleh virus Lyssavirus, family Rhabdoviridae. Rabies masih merupakan masalah kesehatan dunia termasuk juga di Indonesia. Rabies merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius karena hampir selalu menyebabkan kematian, setelah timbul gejala klinis dengan tingkat kematian mencapai 100%. Sejak tahun 2004 hingga Desember 2009 rabies telah menyebar pada 24 propinsi. Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan adanya kasus rabies pada 6 desa di Kabupaten TTS pada pertengahan tahun 2023 dan mengalami peningkatan hingga akhir tahun 2023 hingga 6,5 kali lipat, hal ini diikuti dengan anggaran dan alokasi vaksin yang belum merata ke desa-desa yang terjangkit virus ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kolaborasi pemerintah sebagai pemangku kepentingan dengan pihak-pihak terkait dalam rangka percepatan penurunan kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi NTT. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif untuk dapat menjelaskan permasalahan yang terjadi dengan lebih mendalam berdasarkan teori collaborative governance dari (Ratner, 2012) melalui teknik pengambilan data berupa wawancara langsung maupun daring, observasi, dan dokumentasi.  Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa anjing merupakan populasi yang berisiko terkait dengan penyebaran rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Program pengendalian dan pemberantasan rabies dilaksanakan melalui vaksinasi melalui VAR, eliminasi, pemisahan hewan yang dipelihara, serta pemantauan lalu lintas laut. Target vaksinasi dan eliminasi mencakup semua hewan yang rawan terhadap rabies, terutama anjing, yang ada di daerah yang terdampak penularan. Vaksinasi dilakukan pada seluruh anjing peliharaan di wilayah yang terkena wabah, dengan jarak 10 km dari posisis awal peristiwa gigitan.
Optimalisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berbasis Digital bagi Masyarakat di Timor Tengah Selatan Boboy, Jennie Luisa; Asbanu, Roberth; Nayoan, Christina; Berek, Noorce
GOTAVA Vol. 3 No. 1 (2025): GOTAVA
Publisher : Yayasan Sumber Daya Manusia Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59891/jpmgotava.v3i1.29

Abstract

Free Health Examination (FHE) program is a strategic government initiative aimed at improving community access to promotive and preventive health services. This community service activity was conducted in Timor Tengah Selatan Regency and involved 30 participants from various age groups, ranging from newborns to the elderly. The implementation methods included target identification, cross-sectoral coordination, socialization, direct health examinations at UPT. Puskesmas Siso, and education on the use of the SATUSEHAT Mobile application. Services provided included blood pressure checks, blood glucose measurements, body temperature, pulse, respiration assessments, screening for non-communicable diseases, and special newborn examinations. The results showed active community participation, with 100% of participants completing all examination and education stages. Furthermore, 85% of participants demonstrated increased knowledge regarding the importance of early disease detection and the use of the SATUSEHAT Mobile application. These findings indicate that the FHE program is effective in encouraging healthy lifestyle changes and strengthening collaboration between health facilities and the community in disease prevention efforts. The activity recommends expanding program coverage, training health cadres, and enhancing monitoring to ensure sustainability and maximize the impact of the FHE program in the future.