Analisis soal tes dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes dapat dikatakan berkualitas baik atau buruk dengan melihat tiga hal, yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, keefektifan alternatif jawaban setiap soal, dan keefektivitasan distraktor hal ini untuk membedakan antara kelompok unggul dan kelompok asor. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau khususnya pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada mata kuliah menyimak. Peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif yang dilakukan dengan bantuan program Anates versi 4.0.2 yang hasilnya meliputi reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran soal, dan fungsi pengecoh dengan populasi seluruh mahasiswa angkatan 2024 yang berjumlah 119 dan sampel sebanyak 84 siswa yang diambil secara random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Melalui rekapitulasi analisis butir soal, reliabilitas tes sebesar 0,37 berada pada kategori rendah yang berarti tes tersebut tidak dapat digunakan berulang kali pada responden yang sama dengan hasil yang sama. Daya pembeda soal berada pada kategori sedang dengan persentase 57%. Tingkat kesukaran tes didominasi kategori sedang dengan skor 43%. Efektivitas pengecoh pada soal tes sebesar 64% berkategori dapat diterima. Penelitian ini menemukan bahwa soal tes pilihan ganda pada mata pelajaran menyimak perlu ditingkatkan dan diperbaiki terutama pada soal yang tidak relevan dan terlalu sulit, daya pembeda yang lemah, dan pengecoh yang tidak efektif. Perbaikan ini dapat membantu memastikan bahwa tes tersebut dapat diandalkan, valid, dan efektif dalam mengukur pemahaman siswa terhadap materi.