Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Alat Pencetak Pelet Untuk Pakan Ternak Dengan Skala Ekonomis Farus, Febrianus; Jasron, Jahirwan Ut; Selan, Rima Nindia; Weo, Napsiyana Asti
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 11 No 01 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljtmu.v11i01.16996

Abstract

A pellet printing machine is a device specifically designed to produce pig feed using a 1 HP motor with a rotation speed of 1400 RPM. This machine is designed in a vertical form with an internal pressing screw, called a roller. The pressing screw will press the organic mixture towards the perforated printing screen with a hole size of 5 mm to form pellets. This research aims to design a pig feed machine and test its operation over a specific period. The testing of this machine involves collecting experimental data through three repetitions with a mixture weight of 5 kg, consisting of 1 kg of fish meal, 2 kg of organic waste, and 1 kg of rice bran. The collected data includes the capacity of the printed feed over a specific period and the percentage of unprinted material. The results show that the machine can produce pellets with an average effective capacity of 3733.33 g/second and an average yield of 3.33% unprinted material. The production rate achieved is 8.373 kg/hour.
Pemberdayaan ibu - ibu PKK melalui pelatihan pembuatan aksesoris dari kain tenun Manu, Arienncy K. A.; Selan, Rima Nindia; Weo, Napsiyana Asti; Manu, Sarlince O.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27246

Abstract

Abstrak Kain tenun ikat adalahkain yang dibuat dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benanglungsin yang bias anya telah diwarnai dan diikat terlebih dahulu. Kain tenun ikat termasuk kekayaan NTT yang teknik pembuatannya telah diwariskan turun – temurun . Jika dulu Tenun Ikat NTT hanya digunakan untuk acara adat dengan cara dililitkan kepinggang, kini Tenun Ikat NTT sudah dibuat menjadi berbagai macam produk. Kelompok PKK Desa Ledeke terdiri dari ibu – ibu rumah tangga yang setiap harinya hanya mengurus rumah tangga. Dari hasil wawancara serta pengamatan, kelompok ibu – ibu rumah tangga PKK Desa Ledeke berkeinginan untuk memiliki mata pencaharian untuk mendapat tambahan penghasilan sehingga bias membantu suami dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga dan   setidaknya mempunyai kegiatan   yang   positif tetapi menguntungkan. Sebagai bentuk jawaban dari permasalahan tersebut, tim pelaksana melaksanakan kegiatan pengabdian yaitu memberi pelatihan kepada ibu – ibu PKK Desa Ledeke untuk membuat aksesoris dari kain tenun yang akan menjadi peluang kerja baru  dan bisa membuka lapangan usaha bagi ibu – ibu yang belum mempunyai pekerjaan. Kegiatan PKM berlangsung di Kantor Desa Ledeke pada tanggal 3 September 2024, diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari ibu – ibu kelompok PKK, aparat desa dan mahasiswa. Hasil dari kegiatan ini ibu – ibu kelompok PKK Desa Ledeke dapat membuat aksesoris dari kain tenun berupa anting – anting, kalung, bandana dan jepit rambut. Kata kunci: pemberdayaan; kain tenun ikat; aksesoris tenun Abstract Ikat woven fabric is a fabric made by inserting weft threads horizontally into the warp threads which are usually dyed and tied first. Ikat woven fabric is one of NTT's treasures whose manufacturing techniques have been passed down from generation to generation. In the past, NTT Ikat Weaving was only used for traditional events by wrapping it around the waist, now NTT Ikat Weaving has been made into various kinds of products. The Ledeke Village PKK group consists of housewives who only take care of the household every day. From the results of interviews and observations, the group of PKK housewives in Ledeke Village want to have a livelihood to earn additional income so that they can help their husbands in meeting household needs and at least have positive but profitable activities. As a form of answer to this problem, the implementation team carried out community service activities, namely providing training to the PKK women of Ledeke Village to make accessories from woven cloth which will be a new job opportunity and can open up business opportunities for mothers who do not yet have jobs. The PKM activity took place at the Ledeke Village Office on September 3 2024, attended by 40 participants consisting of women from the PKK group, village officials and students. As a result of this activity, women from the Ledeke Village PKK group were able to make accessories from woven cloth in the form of earrings, necklaces, bandanas and hair clips. Keywords: empowerment; woven fabrics; woven accessories
Pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas sebagai sumber energi alternatif Tarigan, Ben V.; Selan, Rima Nindia; Dwinanto, Matheus M.; Pell, Yeremias M.; Weo, Napsiyana Asti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26745

Abstract

Abstrak Pemeliharaan ternak babi oleh sebagian masyarakat Kota Kupang adalah kegiatan usaha petemakan yang merupakan bentuk kegiatan komplementer dalam rumah tangga. Banyak warga yang memilih memelihara ternak, khususnya ternak babi ditengah pemukiman masyarakat, yang membuat warga sekitar mengeluh soal bau kotoran ternak. Kotoran ternak babi yang tidak ditangani merupakan masalah yang mengganggu  masyarakat karena pencemaran lingkungan yang ditimbulkannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kotoran ternak babi yang ada bisa diolah dalam sebuah unit digester untuk menghasilkan biogas. Selain itu, kotoran ternak babi yang telah diolah tidak akan menimbulkan bau yang mengganggu, dan menjadi pupuk dengan kualitas tinggi. Program pengabdian kali ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi mitra yaitu penanganan kotoran ternak babi. Disisi lain dengan membuat biogas dari kotoran ternak, juga dapat membantu perekonomian masyarakat. Gas yang dihasilkan dapat dijadikan bahan bakar pengganti minyak tanah maupun gas elpiji yang semakin langka dan mahal di pasaran, sehingga masyarakat akan lebih berhemat. Kata kunci: kotoran ternak; biogas; energialternatif. Abstract The rearing of pigs by some residents of Kupang City is a livestock business activity which is a form of complementary activity in the household. Many residents choose to keep livestock, especially pigs in the middle of residential areas, which causes local residents to complain about the smell of livestock manure. Untreated pig waste is a problem that disrupts people's lives because of the environmental pollution. The solution of this problem, existing pig manure can be processed in a digester unit to produce biogas. Apart from that, processed pig manure will not cause odorspolution and becomes high quality fertilizer. This service program is expected to be able to solve the problems faced by partners, namely handling pig manure. On the other hand, making biogas from livestock manure can also help the community's economy. The gas produced can be used as fuel to replace kerosene or LPG gas which are increasingly rare and expensive on the market, so that people will save more. Keywords: animal manure; biogas; alternative energy.