Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Analisis Pengaruh Letak Bahan terhadap Defleksi Balok Segi Empat dengan Tumpuan Engsel - Roll - Roll Jasron, Jahirwan Ut
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 6, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.862 KB) | DOI: 10.21776/ub.jrm.2015.006.03.5

Abstract

Deflection is one of criteria in designing a construction. Analysis can be conducted by using several method and to obtain the more accurate result the process can be conducted by using a computer program. For comparison to evaluate the accurate of the analysis, a deflection test was conducted with a deflection test device.The exact analysis was conducted by using the three moment methods. The aim of this study is to analyze the effect of the lay out of load along the beam towards deflection. The deflection along the beam varied according on the load and its position. The deflection obtained for brass is 1,29 x 10-3 m, while for alluminium and steel are 1,25 x 10-3 m and 4,87 x 10-4 m, respectively.
Pengaruh Sudut Blade Turbin Angin Poros Horizontal model Contra Rotating terhadap Daya dan Efisiensi dengan Posisi Rotor Blade saling Berseberangan Laurensius Nogur; Verdy Ariyanto Koehuan; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.276 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.420

Abstract

Contra Rotating wind turbine is a horizontal axis turbine has two rotors rotating in opposite directions on the same axis giving and receiving power so that it can operate well at low wind speeds. In this study carried out by determining the variation in the angle of the blade, i.e. each angle of 0º, 5º, and 10º on the two rotors with a diameter of 0.50 m, respectively, and 0.30 m at a position opposing the rotor blade. The purpose of this study was to determine the effect of the variation of the rotation angle blade turbine (rpm), torque (T) and power coefficient (Cp) and the efficiency of the turbine at any wind speed variations. Wind speed influence on the output power or mechanical power, rotation of the rotor and the rotor thrust force, the lowest output power 7.396 watts at wind speed of 4,03 m/s, the highest Daya outputof 25.397 watts at wind speeds of 6,08 m/s, Round lowest rotor to 727 rpm with no load on the wind speed of 4.03 m/s at an angle of 0º blade, rotor rotation 1153 rpm ​​at the highest wind speed of 6,08 m/s at an angle blade10º. Rotor thrust 450 g at the lowest wind speed of 4.03 m/s at an angle of 0º, the highest 750 g rotor thrust on wind speed of 6,08 m/s at an angle of blade 10º. The change in the angle of the wind turbine blade shaft Contra rotating horizontal models, the power coefficient (Cp) generated from the turbine work increases with the angle with Cpmaks 0,701 at TSR 4.275 for 10º angle.
Analisa Laju Korosi Logam tak Sejenis pada Berbagai Jenis Logam Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.609 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.445

Abstract

Abstrak Serangan korosi tidak dapat dicegah, namun dapat kita kendalikan sehingga struktur komponen memiliki masa pakai yang lebih panjang, salah satu cara menghambat laju korosi yaitu dengan cara penggandengan (decouplet) logam tak sejenis sehingga membentuk sebuah sel korosi basah sederhana. Dalam penelitian yang dibuat, dipakai logam baja, aluminium, kuningan dengan panjang 6 cm, lebar 2,5 cm, tebal 3 mm, dan diameter lubang baut 4 mm, setelah dilakukan proses penelitian laju korosi dengan cara direndam didalam air laut dari masing-masing wadahnya di tempatkan baja-aluminium tersendiri, aluminium-kuningan tersendiri dan baja-kuningan tersendiri. Variasi waktu korosi yang diuji yaitu 408 jam, 744 jam, 1080 jam, 1416 jam, 1752 jam dan 2088 jam. Hasil korosi yang dicapai baja-aluminium: baja waktu korosi 408 jam 0,009 mm/tahun dan meningkat 0,02 mm/tahun pada 2088 jam, aluminium waktu korosi 408 jam 0,1 mm/tahun dan menurun 0,05 mm/tahun pada 2088 jam, aluminium-kuningan: aluminium waktu korosi 408 jam 0,08 mm/tahun dan menurun 0,04 mm/tahun pada 2088 jam, kuningan waktu korosi 408 jam 0,02 mm/tahun dan menurun 0,01 mm/tahun pada 2088 jam, baja-kuningan: baja waktu korosi 408 jam 0,10 mm/tahun dan menurun 0,04 mm/tahun pada 2088 jam, kuningan waktu korosi 408 jam 0,009 mm/tahun dan meningkat 0,01 mm/tahun pada 2088 jam. Besar pengaruh deret galvanik terhadap laju korosi dari baja paduan rendah, paduan-paduan aluminium dan kuningan aluminium yang layak dipakai untuk decouplet baja paduan rendah dan paduan-paduan aluminium karena memiliki jarak yang dekat pada deret sedangkan paduan-paduan aluminium decouplet kuningan aluminium dan baja paduan rendah decouplet kuningan aluminium tidak boleh decouplet, karena memiliki jarak yang jauh pada deret.
Pengaruh Perendaman Terhadap Sifat Mekanik Komposit Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar Murizal Matasina; Kristomus Boimau; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.372 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.448

Abstract

ABSTRAK Komposit merupakan material teknik yang dibuat melalui penggabungan dua macam bahan yang mempunyai sifat berbeda menjadi satu material baru dengan sifat yang berbeda pula. Serat alam sebagai penguat komposit yaitu lebih ramah lingkungan dan mudah terurai, selain itu komposit serat alam juga mempunyai daya redam lebih tinggi dibandingkan komposit serat glass dan serat karbon, serta serat alam lebih ekonomi dibanding serat glass dan serat karbon. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh perendaman terhadap sifat mekanik komposit polyester berpenguat serat buah lontar dengan fraksi volume serat 40%. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Perendaman Terhadap Sifat Mekanik Komposit Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar. Arah orientasi serat adalah acak dengan perendaman pada air, air laut, dan dibiarkan pada udara bebas dengan variasi waktu 10, 20, dan 30 hari. Proses pencetakan menggunakan proses hand lay up. Proses pembentukan spesimen uji tarik menggunakan standar ASTM D638 sedangkan spesimen uji bending menggunakan standar ASTM D790. Kadar air komposit cenderung meningkat seiring dengan semakin lamanya waktu perendaman, kenaikannya 8,70 %.untuk spesimen uji bending dan 7,021 % untuk spesimen uji tarik Kekuatan tarik dan bending komposit serat lontar mengalami penurunan akibat bertambahnya kadar air. Lingkungan berair dan ruang terbuka memberikan pengaruh yang hampir sama terhadap penurunan kekuatan tarik dan bending komposit. dari hasil foto makro terdapat patah getas dan debonding.
Studi Eksperimental Variasi Sudut Blade terhadap Kinerja Rotor Blade Turbin Angin Tipe Propeler Poros Horizontal Model Contra Rotating Verdy Ariyanto Koehuan; Laurensius Nogur; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.965 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.451

Abstract

Abstrak Turbin Angin Contra Rotating merupakan turbin sumbu horizontal memiliki dua poros yang berputar berlawanan arah pada sumbu yang sama saling memberi dan menerima daya sehingga dapat beroperasi dengan baik pada kecepatan angin rendah. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menentukan variasi pada sudut blade, yaitu masing-masing sudut 0º, 5º, dan 10º pada dua rotor dengan diameter masing-masing 0,50 m dan 0,30 m dengan posisi rotor blade saling berseberangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari variasi sudut blade terhadap putaran turbin (rpm), Torsi (T) dan Koefisien Daya (Cp) serta Efisiensi turbin pada setiap variasi kecepatan angin. Kecepatan angin sangat berpengaruh pada daya output atau daya mekanik, putaran rotor dan pembebanan pada rotor, daya output terendah 7,396 watt pada kecepatan angin 4,03 m/s, daya output tertinggi 25,397 watt pada kecepatan angin 6,08 m/s, putaran rotor terendah dengan tanpa pembebanan 727 rpm pada kecepatan angin 4,03 m/s dengan sudut blade 00, putaran rotor tertinggi 1153 rpm pada kecepatan angin 6,08 m/s dengan sudut blade100. Pembebanan pada rotor terendah 450 g pada kecepatan angin 4,03 m/s dengan sudut 00, pembebanan pada rotor tertinggi 750 g pada kecepatan angin 6,08 m/s dengan sudut blade 100. Dengan adanya perubahan sudut pada blade turbin angin poros horizontal model Contra Rotating, koefisien daya (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin meningkat seiring dengan bertambahnya sudut, Dengan Cpmaks= 0,701 pada TSR = 4.275 untuk sudut 100.
Pengaruh Variasi Tegangan dan Waktu Terhadap Kekerasan Lapisan Nikel dengan Metode Electroplating pada Coran Aluminium scrap Aloysius Malik Koten; Dominggus G. H. Adoe; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.55 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i1.452

Abstract

Abstrak Aluminium banyak digunakan dalam dunia industri karena sifatnya yang ringan, ketahanan korosi yang baik serta konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Kekerasannya yang tidak begitu tinggi dan penampilan yang kurang menarik perlu diperbaiki, yang salah satunya dengan melapisi aluminium dengan Nikel melalui proses electroplating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan dan waktu pelapisan Nikel pada pengecoran aluminium scrap. Spesimen terbuat dari coran velg bekas dengan ukuran 30 mm x 30 mm x 10 mm . Aluminium dilapisi Nikel dengan proses electroplating dengan tegangan 3 volt, 4,5 volt, dan 6 volt. Dengan variasi waktu pelapisan 5, 10 dan 15 menit. Setelah dilapisi, dilakukan pengujian kekerasan mikro dengan metode pengujian Vickers dengan beban 10 gr dan ditahan 10 s. Hasil pengujian menunjukan adanya kenaikan nilai kekerasan pelapisan nikel seiring dengan meningkatnya tegangan listrik dan waktu. Pada tegangan listrik 3 volt sebesar 10,4 % - 15,9 %, tegangan listrik 4,5 volt sebesar 4,62 % - 14,3 %, dan tegangan listrik 6 volt sebesar 24,8 % - 84,2 %.
Analisa Kekuatan Tarik dan Bending pada Komposit Widuri-Polyester Harun N. Beliu; Yeremias M. Pell; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.587 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i2.471

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa kekuatan tarik dan bending komposit widuri polyester. Dengan perlakuan NaOH 5% selama 1 jam. Arah orientasi serat acak dengan ukuran serat 1 cm, 3 cm, dan 5 cm. Spesimen uji dicetak dengan metode cetak tekan, dengan fraksi volume serat 30%, pengikatnya adalah resin polyester. Pengujian spesimen dilakukan menurut standar pengujian ASTM D638 untuk tarik dan ASTM D790 untuk uji bending. Hasil perhitungan di peroleh adanya peningkatan kekuatan tarik pada panjang serat 5 cm yaitu 43,0809 MPa. Sedangkan nilai modulus elastisitas tarik tertinggi pada panjang serat 3 cm yaitu 2,1608 GPa. Sedangkan pengujian bending diperoleh kekuatan bending tertinggi pada panjang serat 3 cm yaitu 62,8874 MPa dan nilai kekuatan bending terendah pada panjang serat 5 cm yaitu 47,66055 MPa . Sedangkan nilai modulus elastisitas bending tertinggi 3,1325 GPa dengan panjang serat 5 cm dan terendah pada panjang serat 3 cm yaitu 2,7265 GPa , untuk nilai momen bending tertinggi 6509,916 Nmm pada panjang serat 3 cm dan nilai momen bending terendah pada panjang serat 1 cm yaitu 1318,464 Nmm. Dari hasil foto bentuk patahan spesimen uji tarik menunjukan bahwa pada panjang serat 1 cm, 3 cm, 5 cm merupakan patahan yang diakibatkan oleh kegagalan matriks dalam menahan beban. Hasil foto bentuk patahan spesimen uji bending menunjukan bahwa komposit dengan penguat serat yang lebih pendek memiliki alur patahan memanjang dan rongga yang lebih lebar di bandingkan dengan komposit berpenguat serat panjang memiliki alur patahan pendek dan rongga yang sempit.
Pengaruh Perbandingan Komposisi Campuran Perut Ikan, Kangkung dan Feses Babi terhadap Ph, Kuantitas dan Kualitas Biogas Yerdi B. Nitbani; Ben V. Tarigan; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.704 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i2.478

Abstract

Abstrak Penggunaan kotoran ternak dan sampah sebagai bahan penghasil gas bio merupakan salah satu pemecahan masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan serta kontrol polusi lingkungan terutama disekitar daerah peternakan dan lingkungan pasar.Untuk memperoleh biogas dengan produktivitas dan kualitas yang optimal maka dilakukan suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan komposisi campuranperut ikan, kangkung dan feses babi terhadap pH, produktivitas dalam hal ini,tekanan gas (Pa), massa gas (kg) dan volume gas (m3), sertan kualitas biogas yang diukur dari besarnya nilai kalor (J), dan daya (watt) dan warna nyala api yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingankomposisi campuran1:1:1 memiliki pH yang paling stabil dengan rata-ratanya yaitu 7. Tekanan gas, massa gas dan volume gas yang dihasilkan oleh perbandingan komposisi campuran1:1:1 lebih besar dari perbandingan komposisi campuran 2:1:1, 1:2:1 dan 1:1:2 yaitu tekanan gas 3851,4 Pa, massa gas 0,011568938 kg, dan volume gas 0.145424439 m3 dengan nilai kalor sebesar 19,680 kJ dan daya 177,142 watt serta warna nyala api yang dihasilkan yaitu biru. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbandingan komposisi campuran 1:1:1 memiliki produktivitas dan kualitas yang paling optimal.
Analisis Performansi Turbin Angin Poros Horisontal Model Double Rotor Contra Rotating dengan Posisi Rotor Saling Berhimpitan Fredrikus M. Bere; Verdy Ariyanto Koehuan; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 2 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.731 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v2i1.481

Abstract

Abstract The contra rotating wind turbine is a horizontal axis turbine which has two shaft rotating in opposite directions on the same axis, and it can work at low wind speeds. In general, the performance of the wind turbine are affected by several factors, which is the aerodynamics shape of turbine, the numbers of blade and the selection angle of blade. In this study, conducted by determining the variation of angle on the blade and the blade angle used in the study is 0o, 5o, and 10o, on the two rotors with diameter of front rotor is 0.50 meters and the rear rotor is 0.30 meters, with the position of the rotor blade is coincident with each other. The purpose of this study, is to determine the effect of blade angle variation on the turbine rotation (rpm), torque (T), the power coefficient (Cp), torque coefficient (Cq) and the efficient of the turbine at any wind speeds variations. On the graph relation of blade angle on the shaft rotation, turbine rotation riding known to along with the addition of angle of the blade. The speed of wind is very affect on the output or mechanical power and power coefficient. On the blade angle 0o with wind speed at 4.03 m/s, the power can be generate is 3.013 Watt, and for blade angle 10o with wind speeds 6.08 m/s, the power can be generate is 8.217 Watt. The lowest rotation of rotor without loading is 702 rpm at the wind speeds on 4.03 m/s with angle of blade 0o, the highest rotation of rotor is 1484 rpm on the wind speeds 6.08 m/s with angle of blade 10o. From the graph of analysis data can be seen , with change of angle blade on wind turbine horizontal shaft contra rotating models, power coefficient (Cp) generated of turbine activity increases with increased of angle, with Cp maks 0.718 for angle 10o, maximum efficiency an generated reach out 71.8%.
Pengaruh Perlakuan Temperatur terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar dan Serat Kaca Hironimus R. Fao; Jahirwan Ut Jasron; Wenseslaus Bunganaen; Kristomus Boimau
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.904 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i1.504

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur pengovenan terhadap sifat mekanik komposit hibrid polyester berpenguat serat buah lontar dan serat kaca dengan fraksi volume serat (Vf) sebesar 32%. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah resin polyester, serat buah lontar dan serat kaca. Spesimen uji tarik dibuat sesuai standar ASTM D638 sedangkan spesimen uji bending dibuat sesuai standar ASTM D790. Spesimen uji dicetak dengan metode hand lay up diikuti dengan penekanan dan dibiarkan selama 1 hari. Selanjutnya komposit hasil cetakan dipotong sesuai standar uji tarik dan bending, kemudian spesimen uji tersebut diberi perlakuan pemanasan yang berbeda. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa spesimen yang diberi perlakuan panas 1000C selama 1 jam memiliki kekuatan tarik lebih besar dibandingkan dengan yang lain yakni sebesar 123,00915MPa, sedangkan kekuatan tarik terendah sebesar 54,65102 MPa yang diperoleh pada spesimen yang mendapat perlakuan 2000C selama 3 jam. Hasil uji bending pun menunjukkan bahwa spesimen dengan perlakuan panas 1000C selama 1 jam memiliki kekuatan bending terbesar yakni sebesar 150,7179 MPa, sedangkan kekuatan bending terendah sebesar 85,3945 MPa yang diperoleh pada spesimen dengan perlakuan pemanasan selama 2000C selama 3 jam. Hasil foto makro menunjukkan adanya retak pada spesimen uji bending, sedangkan pada spesimen uji tarik terlihat adanya fiber pullout, debonding dan patah getas.