Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Lama Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Angelina Nindi Cahyani; Pujiastuti, Theresia Tatik; Kristanti, Fittriya
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 5 No 2 (2024): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v5i2.286

Abstract

Hemodialisis salah satu metode terapi yang digunakan untuk mengeluarkan produk limbah berupa zat-zat yang terlarut dalam darah dari dalam tubuh dengan proses penyaringan. Berdasarkan data nasional berkisar 713.783 jiwa dan 2.850 yang melakukan hemodialisa. Prevalensi hemodialisis di dunia meningkat 8% setiap tahunnya. Data Riskesdas tahun 2013-2018, terjadi peningkatan sebesar 0,18% penduduk Indonesia yang menderita penyakit Chronic Kidney Disease (CKD). Sejak tahun 2007 sampai 2018 terdapat 132.142 jiwa pasien aktif dalam terapi hemodialisis di Indonesia. Tahun 2018 jumlah pasien hemodialisis di DIY sebanyak 2.730 pasien. Salah satu masalah yang terjadi pada pasien hemodialisis adalah penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu lama hemodialisis. Semakin lama seseorang menjalani hemodialisis, maka kualitas hidupnya akan semakin buruk. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan jumlah 99 responden dengan metode non random convenience sampling, pengumpulan data menggunakan kuisioner data demografi dan KDQOL SF versi 1.3. Hasil uji statistik gamma, didapatkan hasil p-value 0,869 (>0,05). Lama hemodialisis tidak berhubungan dengan kualitas hidup dikarenakan terdapat faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup dari responden. Kata kunci : Hemodialisis, Kualitas Hidup, Lama Hemodialisis
Hubungan Lama Menjalani Hemodialisa Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Prabawati; Tatik Pujiastuti, Theresia; Kristanti, Fittriya
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 5 No 2 (2024): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v5i2.288

Abstract

Latar belakang: Gagal Ginjal Kronik (GGK) memberikan dampak perubahan berbagai aspek kehidupan bagi pasien yang sedang menjalani hemodialisa yaitu depresi. Depresi yang merupakan reaksi psikologis berupa gangguan suasana hati karena menghadapi penyakit yang dialami oleh pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang sedang menjalani hemodialisa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisa dengan tingkat depresi pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif korelasional. Proses pengambilan sampel dengan cross sectional dan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling insidental. Sampel penelitian ini 99 responden. Instrumen yang digunakan adalah BDI-II. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar pasien menjalani hemodialisa >3 tahun (45,5%) dan sebagian besar tidak mengalami depresi (50,5%). Selanjutnya berdasarkan uji korelasi Gamma didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik lama menjalani hemodialisa dengan tingkat depresi pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan p-value 0,076 (p value >0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa lama hemodialisa tidak berperan dalam fenomena depresi pada pasien yang menjalani hemodislisis. Semakin lama pasien menjalani hemodialisa maka tingkat depresi akan menurun karena pasien sudah menerima keadaannya. Meskipun tidak ada hubungan yang signifikan, namun kondisi depresi meskipun ringan tetap dialami oleh pasien hemodialisa. Maka tenaga kesehatan di ruang hemodialisa tetap harus mendampingi pasien agar mampu beradaptasi dengan proses terapi yang dijalani. Kata kunci: Hemodialisa, Depresi, Gagal Ginjal Kronik
Hubungan Distres dengan Kadar HbA1c dan LDL pada Pasien DM Tipe 2 Tyas, Asih; Subiyanto, Paulus; Kristanti, Fittriya
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.100984

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) type 2 is a metabolic condition that requires long-term and strict management. In addition, HbA1c level is a determinant for the level of blood sugar in certain time. Furthermore, for patient with DM, high levels of distress can affect glycemic control, HbA1c, and lipid profiles, including Low-Density Lipoprotein (LDL).Objective: To determine the correlation between distress level with HbA1c and LDL levels in patients with type 2 DM at the Panti Rapih Hospital Polyclinic.Method: This research was quantitative and correlational analytical research with cross-sectional design. The study population was 194 patients with type 2 DM who used Oral Hypoglycemic Drugs (OHO) from April, 15th to 20th 2024. Consecutive sampling technique was used to choose 131 respondents diagnosed with type 2 DM who were treated at the Panti Rapih Hospital Polyclinic. Data was collected through Diabetes Distress Scale (DDS) questionnaires to see the correlation between distress level with analysis of HbA1c and LDL levels. The Spearman correlation test was carried out to determine the correlation between distress levels with HbA1c and LDL levels.Results: The result of the Spearman correlation test showed that the correlation between distress levels and HbA1c levels had coefficient of 0,075 and p-value of 0,393. Meanwhile, the result of data analysis between distress levels and LDL levels had a correlation coefficient of -0,019 and a p-value of 0,826.Conclusion: There is no significant correlation between the level of distress with the levels of HbA1c and LDL in Type 2 DM patients at the Panti Rapih Hospital Polyclinic.INTISARILatar belakang: Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah kondisi metabolik yang memerlukan manajemen jangka panjang dan ketat. Kadar HbA1c merupakan penanda tingginya glukosa dalam darah pada periode waktu tertentu. Pada pasien DM, tingkat distres yang tinggi dapat memengaruhi kontrol glikemik HbA1c dan profil lipid, salah satunya Low-Density Lipoprotein (LDL).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat distres dengan kadar HbA1c dan LDL pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Rumah Sakit Panti Rapih.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitis korelasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 194 pasien DM tipe 2 yang menggunakan obat hipoglikemik oral (OHO) dalam periode 15-20 April 2024. Sejumlah 131 responden dengan diagnosis DM tipe 2 yang berobat di Poliklinik Rumah Sakit Panti Rapih, dipilih dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner Diabetes Distress Scale (DDS) untuk melihat hubungan tingkat distres dengan analisis kadar HbA1c dan LDL. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat distres dengan kadar HbA1c dan LDL.Hasil: Uji korelasi Spearman menunjukkan hasil data antara tingkat distres dan kadar HbA1c dengan koefisien korelasi 0,075 serta nilai p-value 0,393. Sementara itu, hasil analisis data antara tingkat distres dan kadar LDL dengan koefisien korelasi -0,019 dan nilai p-value 0,826.Simpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat distres dengan kadar HbA1c dan LDL pada pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Rumah Sakit Panti Rapih.
Hubungan Tingkat Risiko Dengan Health Beliefs Tentang Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Mahasiswa STIKes Panti Rapih Yogyakarta Jekau, Beatrix Vionita; Subiyanto, Paulus; Kristanti, Fittriya
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 6 No 1 (2025): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v6i1.317

Abstract

Background: Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a global health problem whose prevalence is increasing and is characterized by decreased insulin function and/or relative insulin deficiency. In Indonesia, the prevalence of T2DM is increasing and is ranked fourth in the number of diabetes sufferers worldwide at 20.4 million or 8.4%. This disease can occur at productive ages < 35 years. STIKes Panti Rapih Yogyakarta students are included in the population that is vulnerable to risk with a prevalence of 34.92%. Objective: This study aims to determine the relationship between risk level and health beliefs regarding T2DM prevention behavior among STIKes Panti Rapih students Method: This research is a quantitative survey type research with a cross sectional design. The population in this study was 573 STIKes Panti students. By using random sampling techniques, a sample of 260 people was obtained. Results: Based on the research results, there were 142 students, 54.65%) who had a low risk of experiencing T2DM and 179 students (68.8%) had high health beliefs. The results of the statistical test of the relationship between risk level and health beliefs regarding behavior to prevent type 2 DM among students at the Yogyakarta neat and tidy institutions showed a p-value of 0.0095. Conclusion: There is no relationship between the risk level of T2DM and health beliefs because based on education level, age, and disease history, the majority have a low risk of experiencing Type 2 DM. So further research is needed on the relationship between risk level and T2DM prevention behavior among STIKes Panti Rapih students. Keywords: Risk level, Health Beliefs in students, Type 2 DM
PICTURE Gambaran Self-Management Pada Pasien DM di Ruang Poliklinik Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Yogyakarta Kristiani, Angela Iche; Kambu, Stevany Gracella; Kristanti, Fittriya
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 6 No 2 (2025): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v6i2.322

Abstract

Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dengan gangguan metabolisme, karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kerusakan dalam produk insulin dan kerja insulin yang tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pasien DM di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu accidental sampling. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 30 responden dengan menggunakan kuesioner PSQI. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki self-management yang sedang sebesar 6,7%, dan buruk sebesar 93,3% dari 30 responden yang telah diteliti. Berdasarkan hal tersebut sebaiknya sebagai pelayanan kesehatan memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya self-management yang baik, dan diharapkan sebagai pasien DM dapat meningkatkan self-manangement nya mengenai 7 pilar perawatan mandiri DM yang meliputi pola makan, aktivitas fisik, minum obat, pemantauan kadar gula darah, pemecahan masalah, mekanisme koping yang sehat, dan pengurangan risiko.
PREDIKTOR KECEMASAN PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Kristanti, Fittriya
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v11i1.1854

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) has an impact on decreasing quality of life, increasing financial expenses and the most fatal condition, namely premature death. Hemodialysis is a therapy that can extend the life expectancy of CKD patients, but the Hemodialysis process has an impact on anxiety in CKD patients. The purpose of this study was to determine the predictors of anxiety in Chronic Kidney Disease patients in the Hemodialysis Room of Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. The research design used was descriptive correlational and used a cross-sectional approach, with 33 respondents. The sampling technique was accidental sampling, this study was conducted in March 2023-April 2023 in the hemodialysis room of Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. This study used the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS-A) and Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) instruments. The dependent variable in this study was anxiety, the independent variable was social support. The results showed that gender influenced anxiety in CKD patients undergoing HD therapy with a p value = 0.026. Predictors of anxiety in Chronic Kidney Disease patients in the Hemodialysis Room of Panti Rapih Hospital, Yogyakarta are education level and occupation.