Daslan, Marianus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Gereja Dalam Membangun Komunikasi Sosial Melalui Terang Dekrit Inter Mirifica Sihombing, Edy Syahputra; Gumilar, Jhonas Fandi; Daslan, Marianus
FOCUS Vol. 5 No. 1 (2024): Focus
Publisher : Parahyangan Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/focus.v5i1.7771

Abstract

Kehidupan manusia saat ini ditandai dengan perkembangan teknologi media komunikasi sosial yang semakin canggih. Kemajuan teknologi media komunikasi sosial memberikan kemudahan dalam membangun komunikasi sosial juga membangun relasi satu sama lain dan sebagai media untuk ajaran iman. Gereja Katolik melihat konteks tersebut menjadi peluang dan menunjukkan antusiasme menyambut berbagai inovasi teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana melakukan pelayanan spiritual bagi umat beriman. Akan tetapi, melalui wawancara, survei kepada beberapa umat Katolik, studi kepustakaan dan studi literatur yang relevan, serta observasi terhadap media komunikasi sosial yang digunakan untuk pelayanan Gereja, penulis menemukan bahwa berbagai aplikasi media sosial seperti pisau bermata dua yang dapat berdampak positif dan negatif. Tulisan ini membahas tanggapan Gereja Katolik melalui dekrit Inter Mirifica terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi. Melalui tulisan ini dikatakan bahwa pandangan Gereja Katolik terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi bernada optimis. Oleh sebab itu, penulis menawarkan rekomendasi bagi pelaksana pastoral agar dapat menggunakan media komunikasi sosial sebagai sarana yang efektif dalam pewartaan Gereja.
Peran Gereja Dalam Membangun Komunikasi Sosial Melalui Terang Dekrit Inter Mirifica Sihombing, Edy Syahputra; Gumilar, Jhonas Fandi; Daslan, Marianus
FOCUS Vol. 5 No. 1 (2024): Focus
Publisher : Parahyangan Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/focus.v5i1.7771

Abstract

Kehidupan manusia saat ini ditandai dengan perkembangan teknologi media komunikasi sosial yang semakin canggih. Kemajuan teknologi media komunikasi sosial memberikan kemudahan dalam membangun komunikasi sosial juga membangun relasi satu sama lain dan sebagai media untuk ajaran iman. Gereja Katolik melihat konteks tersebut menjadi peluang dan menunjukkan antusiasme menyambut berbagai inovasi teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana melakukan pelayanan spiritual bagi umat beriman. Akan tetapi, melalui wawancara, survei kepada beberapa umat Katolik, studi kepustakaan dan studi literatur yang relevan, serta observasi terhadap media komunikasi sosial yang digunakan untuk pelayanan Gereja, penulis menemukan bahwa berbagai aplikasi media sosial seperti pisau bermata dua yang dapat berdampak positif dan negatif. Tulisan ini membahas tanggapan Gereja Katolik melalui dekrit Inter Mirifica terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi. Melalui tulisan ini dikatakan bahwa pandangan Gereja Katolik terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi bernada optimis. Oleh sebab itu, penulis menawarkan rekomendasi bagi pelaksana pastoral agar dapat menggunakan media komunikasi sosial sebagai sarana yang efektif dalam pewartaan Gereja.
Implementasi Tari Karo Dalam Liturgi Inkulturasi Berdasarkan Ideologi Mehamat Man Kalimbubu Ginting, Duen; Purwanti, Purwanti; Dona, Yohanes; Yuan Fimanda, Antonius; Daslan, Marianus; Oyan, Orlinus
Borneo Review Vol. 3 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52075/br.v3i2.382

Abstract

Inkulturasi Liturgi tidak bisa dipungkiri menjadi tema yang sangat signifikan dalam proses pewartaan iman Katolik di tengah bangsa-bangsa di dunia. Kebutuhan akan pentingnya memasukkan nilai-nilai budaya dalam liturgi Katolik menjadi sagat penting mengingat beragamnya budaya dan cara umat memahami iman Katolik. Menggunakan unsur-unsur budaya dalam liturgi Katolik menjadi alat bantu bagi umat untuk lebih memahami makna dan nilai dari kekatolikan itu sendiri . Budaya Karo adalah salah satu dari sekian banyak budaya di Indonesia yang menjadi topik dari penelitian ini. Penggunaan tari dalam ritus persiapan persembahan tampaknya dapat dilakukan dalam konteks inkulturasi liturgi melihat adanya kesamaan-kesamaan nilai dalam adat Karo maupun nilai dari ritus persembahan itu sendiri. Ideologi mehamat man kalimbubu dan bagaimana masyarakat Karo menghidupi nilai-nilai itu, tampak dalam penggunaan tari sebagai bentuk penghormatan mereka kepada kalimbubu, khususnya adalam ritus mbaba kampil. Ritus ini dapat digunakan sebagai dasar dari proses inkulturasi. Penggunaan tari Karo sebagai ekspresi ideologi mehamat man kalimbubu dalam ritus persembahan diharapkan dapat membuka pintu kepada pemahaman akan nilai-nilai kekatolikan. Selain itu, melibatkan komunitas Karo secara aktif dalam proses inkulturasi liturgi juga dapat menjadi langkah lebih lanjut. Memungkinkan partisipasi langsung dari umat dalam menyelenggarakan ibadah dengan sentuhan budaya lokal mereka sendiri dapat meningkatkan rasa memiliki dan kedekatan spiritual. Hal ini bisa mencakup penggunaan bahasa lokal dalam doa-doa atau pembacaan kitab suci, sehingga memudahkan umat Karo untuk meresapi ajaran Katolik dalam konteks budaya mereka.